Showing posts with label Biologi. Show all posts

Daging adalah sumber protein dan
zat besi yang baik, tapi banyak
bagian yang kaya akan lemak jenuh.
Diet yang mengandung terlalu
banyak lemak jenuh, terkait dengan
masalah kesehatan meningkat
seperti penyakit jantung.
Memanggang daging, jumlah lemak
total berisi produk jadi, tetapi jika
Anda makan daging panggang
secara teratur, sebaiknya Anda
belajar tentang efek dari lemak
jenuh terhadap kesehatan Anda.
-Asam lemak jenuh
Lemak jenuh adalah jenis lemak
tidak sehat dalam makanan yang
berasal dari hewan seperti daging,
keju dan produk susu. Harvard School
of Public Health catatan bahwa
Anda harus mengkonsumsi kurang
dari 10 persen kalori harian dari
asam lemak jenuh, karena potensi
bahaya itu menyajikan bagi
kesehatan manusia. Jika Anda
mengkonsumsi terlalu banyak lemak
jenuh, Anda bisa meningkatkan risiko
penyakit jantung, diabetes dan
obesitas.
-Pilihan Tidak sehat
Beberapa potongan daging merah
adalah yang terbaik dari para
pelaku asam lemak jenuh. Sebuah ons
3-porsi steak panggul panggang
mengandung 3,45 gram lemak jenuh
dan jumlah yang sama iga sapi
panggang porsi berisi 2,91 gram
Sebuah fillet 3-ons steak panggang
mengandung 2,5 gram lemak jenuh
dan hamburger patty panggang
mengandung 7,48 gram A 3-ons
porsi pinggang babi panggang
mengandung 4,55 gram lemak jenuh
dan daging babi panggang memiliki
9,5 gram
-Daging Sehat
Ganti daging bison untuk
mengurangi asupan asam lemak
jenuh, sedangkan rasa yang sama
dan tekstur. Satu porsi 3-ons steak
bison panggang hanya mengandung
1,66 gram lemak jenuh. Daging
ayam putih dan kalkun rendah lemak
jenuh dari pemotongan sebagian
besar daging sapi dan daging babi.
Satu porsi 3-ons dada ayam atau
kalkun panggang mengandung
kurang dari 1 gram lemak jenuh.
Sebagian besar spesies ikan putih
seperti plaice, ikan cod dan haddock
termasuk melayani kurang dari 1
gram lemak jenuh per 3 ons.
-Rekomendasi
Karena sebagian besar dari jumlah
rata-rata orang datang dalam
lemak jenuh dari daging, mengurangi
jumlah yang Anda makan dapat
berkontribusi pada risiko Anda. Jika
Anda makan daging, lemak yang
terlihat trim untuk mengurangi
jumlah lemak jenuh, produk jadi. Pilih
daging sapi yang tidak makan untuk
mengurangi marmer sebagai cara
lain untuk mengurangi jumlah lemak
jenuh Anda. Pilih daging
ayam putih dan kalkun tanpa kulit,
karena mereka mengandung sedikit
akan asam lemak jenuh.
sumber:Livestrong

Efek terlalu banyak mengkonsumsi minyak jenuh

Posted by : Ilham Setiawan
Saturday 25 May 2013
0 Comments
Perbedaan Lemak Jenuh
dan Tak Jenuh
Sekarang aku mau kasih tau
mengenai perbedaannya, karena
lebih banyak ilmu jg bagus kan!
Untuk mengetahui
perbedaan antara lemak jenuh dan
takjenuh adalah, dua jenis tipe
lemak yang ditemukan dalam
makanan, dapat menolong
kolesterol kita lebih rendah.
sedangkan kedua jenis lemak(jenuh
dan tak jenuh) dalam berbagai
jenis makanan, ditemukan bahwa
lemak tsb tidak dibuat sama.
Lemak tak jenuh bermanfaat bagi
jantung kita, sedang lemak jenuh
dapat mengganggu kolesterol dan
jantung.
Lemak jenuh terdapat di
hewan dan produk-produk makanan
olahan, seperti daging, produk susu,
kripik, dan yang merusak. Struktur
kimia dari lemak jenuh adalah
sepenuhnya dengan atom hidrogen,
dan tidak mengandung dua rantai
ikatan antara atom-atom karbon.
Lemak jenuh tidak menyehatkan
jantung, karena mereka paling
dikenal untuk meningkatkan
kolesterol LDL (kolesterol yang
buruk).
Lemak tak jenuh,terdapat
pd makanan seperti kacang,
avocado, dan zaitun(olive). Mereka
cair pada suhu kamar dan berbeda
dg lemak jenuh dalam struktur
kimia yang berisi dua rantai
ikatan. Selain itu, peneliti telah
menunjukkan bahwa lemak tak
jenuh juga menyehatkan jantung,
mereka mempunyai kemampuan
untuk menurunkan kolesterol LDL
dan meningkatkan HDL kolesterol
(kolesterol baik).
Nih loh, perbedaan yang mendasar
pada Lemak Jenuh dan Tak Jenuh!
Asam lemak jenuh :
1. Bersifat non essensial
2. Dapat disintesis oleh tubuh
3. Padat pada suhu kamar
4. Diperoleh dari sumber zat
hewani contoh mentega
5. Tidak ada ikatan rangkap
Asam lemak tidak jenuh :
1. Bersifat essensial
2. Tidak dapat diproduksi tubuh
3. Cair pada suhu kamar
4. Diperoleh dari sumber zat
nabati contoh minyak goreng
5. Ada ikatan rangkap

Perbedaan antara lemak jenuh dan tidak jenuh

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments
Penyakit itai-itai ( イタイイタイ病 /ouch ouch
sickness) adalah kasus massal
keracunan kadmium yang
didokumentasikan di Prefektur
Toyama, Jepang. Keracunan
kadmium ini menyebabkan pelunakan
tulang dan gagal ginjal. Nama
penyakit ini berdasarkan kata dalam
bahasa Jepang yaitu nyeri (痛いitai)
yang disebabkan pada persendian
dan tulang belakang. Istilah
penyakit itai-itai ini diciptakan oleh
penduduk setempat. Kadmium ini
dicemarkan ke sungai oleh
pertambangan perusahaan-
perusahaan di pegunungan.
Perusahaan pertambangan
tersebut telah dituntut atas
kerusakan dan kerugian yang
terjadi. Penyakit itai-itai ini dikenal
sebagai salah satu dari Empat
Besar Penyakit akibat Pencemaran
Jepang.
Penyebab
Penyakit itai-itai disebabkan oleh
keracunan kadmium akibat
pertambangan di Prefektur Toyama.
Pertambangan emas di daerah ini
merupakan catatan pertambangan
awal pada 710. Pertambangan
reguler unuk perak dimulai pada
tahun 1589, dan tidak lama
kemudian, pertambangan untuk
timah, tembaga, dan seng pun juga
dimulai. Meningkatnya permintaan
terhadap bahan baku selama Perang
Rusia-Jepang dan Perang Dunia I,
serta teknologi pertambangan baru
dari Eropa, meningkatkan output
dari pertambangan, menempatkan
Kamioka Pertambangan di Toyama
terkenal pada pertambangan kelas
atas. Produksi meningkat bahkan
lebih sebelum Perang Dunia II.
Dimulai pada tahun 1910 dan terus
berlanjut sampai 1945, kadmium
dirilis dalam jumlah yang signifikan
oleh operasi pertambangan, dan
penyakit itai-itai ini pertama kali
muncul sekitar tahun 1912. Sebelum
Perang Dunia II, pertambangan
yang dikendalikan oleh Mitsui Mining
dan Smelting Co, Ltd, meningkat
untuk memenuhi permintaan masa
perang. Hal ini kemudian
meningkatkan pencemaran Sungai
Jinzu dan anak-anak sungainya.
Sungai ini digunakan terutama
untuk pengairan sawah, tetapi juga
untuk air minum, mencuci,
memancing, dan kegunaan lain oleh
penduduk hilir.
Akibat keracunan kadmium, ikan di
sungai mulai mati, dan beras irigasi
dengan air sungai tidak tumbuh
dengan baik. Kadmium dan logam
berat lainnya terakumulasi di dasar
sungai dan di air sungai. Air ini
kemudian digunakan untuk mengairi
sawah. Beras menyerap logam
berat, terutama kadmium. Kadmium
pun akhirnya terakumulasi dalam
tubuh orang-orang yang memakan
nasi yang terkontaminasi.
Penduduk mengeluh kepada Mitsui
Mining and Smelting tentang polusi
yang terjadi. Perusahaan
membangun sebuah bak untuk
menyimpan air limbah pertambangan
sebelum dilepas ke dalam sungai. Hal
ini sudah terlambat karena sudah
banyak orang yang sakit menjadi
korban. Penyebab keracunan tidak
dapat dipahami dan, hingga 1946,
penyakit ini hanya dianggap sebagai
penyakit lokal atau jenis infeksi
bakteri.
Tes medis dimulai pada tahun 1940-
an dan 1950-an, untuk mencari
penyebab penyakit tersebut.
Awalnya, hal ini diduga sebagai
akibat keracunan dari
pertambangan di hulu. Hanya pada
tahun 1955 Dr Hagino dan rekan-
rekannya mulai mencurigai kadmium
sebagai penyebab penyakit itai itai
ini. Prefektur Toyama juga memulai
penyelidikan pada tahun 1961, untuk
menentukan bahwa Mitsui Mining
and Pertambangan Smelting's
Kamioka yang menyebabkan polusi
yang terburuk hingga wilayah 30 km
hilir dari tambang. Pada tahun 1968
Departemen Kesehatan dan
Kesejahteraan mengeluarkan
pernyataan tentang gejala-gejala
penyakit itai-itai yang disebabkan
oleh keracunan kadmium.
Penurunan kadar kadmium dalam air
mengurangi jumlah korban penyakit
ini, sehingga tidak ada lagi korban
baru tercatat sejak 1946. Korban
dengan gejala yang terburuk
berasal dari Prefektur Toyama,
namun ternyata pemerintah
menemukan korban di lima prefektur
lain.
Sekarang tambang masih beroperasi
dan tingkat polusi kadmium pun
tetap tinggi, meski perbaikan gizi
dan perawatan medis telah
mengurangi epidemi penyakit itai-
itai.
Gejala
Salah satu efek utama yang
ditimbulkan dari keracunan kadmium
adalah lemah dan rapuh tulang.
Umumnya tulang belakang dan kaki
sakit, dan gaya berjalan pincang
karena cacat tulang yang
disebabkan oleh kadmium. Rasa sakit
kemudian melemahkan, dengan
patah tulang yang lebih umum
dibandingkan tulang yang melemah.
Komplikasi lain yang tejadi adalah
batuk, kanker, anemia, dan gagal
ginjal, yang kemudian menyebabkan
kematian.
Penderita penyakit ini banyak
terjadi pada wanita
pascamenopause. Penyebabnya
belum sepenuhnya dapat dipahami,
dan kemudian diselidiki. Hingga
penelitian akhirnya menemukan
bahwa hal ini berhubungn dengan
gizi umum, serta metabolisme
kalsium yang miskin yang berkaitan
dengan usia perempuan.
Penelitian terhadap hewan telah
menunjukkan bahwa keracunan
kadmium saja tidak cukup untuk
menimbulkan gejala penyakit itai-
itai. Penelitian ini menunjukkan
kerusakan mitokondria sel ginjal
oleh kadmium sebagai faktor kunci
dari penyakit ini.
Aksi Hukum
Dua puluh sembilan penggugat, yang
terdiri dari sembilan korban
penderita dan 20 anggota keluarga
korban, menggugat Pertambangan
dan Smelting Mitsui Co pada tahun
1968 di pengadilan Prefektur
Toyama. Pada Juni 1971, pengadilan
menetapkan Pertambangan dan
Smelting Mitsui Co bersalah.
Perusahaan pun mengajukan
banding ke Pengadilan Distrik
Nagoya di Kanazawa, tapi banding
ditolak pada bulan Agustus 1972.
Pertambangan Mitsui dan Smelting
Co setuju untuk membayar biaya
perawatan medis para korban;
membiayai pemantauan kualitas air
yang dilakukan oleh penduduk; dan
membayar kerugian para korban
akibat penyakit itai-itai.
Orang-orang menjadi korban dari
penyakit itai-itai harus
menghubungi Departemen
Kesehatan, Tenaga Kerja dan
Kesejahteraan Jepang untuk
membuat klaim mereka dinilai.
Banyak korban yang tidak puas
dengan tindakan pemerintah dan
menuntut perubahan dalam
prosedur resmi. Hal ini menyebabkan
pemerintah mengkaji kembali
kriteria untuk mengenali seorang
korban secara hokum dan menilai
kembali pengobatan penyakit yang
dilakukan.
Seseorang dianggap sebagai
penderita penyakit itai-itai jika dia
tinggal di daerah yang
terkontaminasi, memiliki disfungsi
ginjal, pelunakan tulang, tetapi
tidak memiliki masalah dengan
jantung. 184 korban telah diakui
secara hukum sejak tahun 1967, 54
di antaranya diakui dalam periode
1980-2000. Tambahan 388 orang
telah diidentifikasi sebagai calon
korban, yaitu mereka yang belum
secara resmi belum diperiksa. 15
korban lagi tercatat masih hidup
pada tahun 1993.
Kerugian Ekonomi
Polusi kadmium telah mngontaminasi
banyak daerah-daerah pertanian.
Pencemaran logam berat telah
mengontaminasi banyak wilayah di
Jepang, sehingga Pencegahan
Kontaminasi Tanah dalam Undang-
Undang Lahan Pertanian tahun 1970
kemudian diresmikan. Survei di
Prefektur Toyama dimulai pada
tahun 1971 dan pada 1977, 1500
hektar tanah di sepanjang sungai
Jinzu dilakukan pemulihan. Petani
yang menjadi korban mendapatkan
kompensasi atas kerugian rusaknya
tanaman sebagaimana kerugian
produksi yang diakibatkan oleh
Mitsui Mining and Smelting,
Prefektur Toyama, dan pemerintah
nasional. Kemudian pada 1992 hanya
400 hektar tanah yang masih
terkontaminasi.
Pada tahun 1992, rata-rata
pengeluaran kompensasi kesehatan
per tahun dalah 743 juta yen.
Kerusakan pertanian dikompensasi
dengan 1.75 miliar yen per tahun,
atau total per tahun 2.518 miliar
yen. 620 juta yen yang lain
diinvestasikan setiap tahun untuk
mengurangi polusi lebih lanjut dari
sungai.

Penyakit Itai-Itai

Posted by : Ilham Setiawan
Monday 20 May 2013
0 Comments

Taiga adalah
padang lumut
yang ada
disekitar kutub
yang bersuhu
sangat rendah.
disana hanya
dapat
ditemukan bunga pada musim
tertentu.
suhu dibawah 25 derajat C.
di sana tak ada hewan , adanya
tumbuhan semusim

Tentang Taiga

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

1. Metamorfosis
Pada beberapa jenis hewan, dalam pertumbuhan dan perkembanganya mengalami proses metamorfosis. Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa. Metamorfosis terjadi pada serangga dan amfibi.Proses metamorfosis melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui beberapa tahap pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Metamorfosis ini dibagi menjadi dua tipe, yaitu:

a. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya fase yang disebut pupa atau kepompong. Bentuk larva dengan serangga dewasa jauh berbeda. Kupu-kupu mengalami tahapan yang panjang sebelum menjadi kupu-kupu dewasa. Pertama kali, kupu-kupu akan bertelur. Telur kupu-kupu biasanya diletakkan di
dedaunan. Telur kemudian menjadi ulat. Tahap berikutnya ulat akan berubah menjadi kepompong (pupa) dan akhirnya menjadi kupu-kupu dewasa. Tahapan dalam metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut.
telur >>  larva >> pupa (kepompong) >> dewasa (imago)

b. Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk serangga yang baru menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago). Perbedaan yang mencolok adalah nimfa tidak memiliki sayap. Sayap akan tumbuh secara bertahap sehingga menyerupai bentuk dewasa. Secara umum nimfa dan serangga dewasa memiliki sifat yang sama. Contohnya pada jangkrik dan belalang. Urutan daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah sebagai berikut.
telur >> nimfa >> dewasa (imago)

2. Metagenesis
Seperti halnya metamorfosis pada hewan, tumbuhan tertentu juga dapat terjadi perbedaan bentuk tubuh selama pertumbuhannya. Peristiwa ini dinamakan metagenesis. Metagenesis adalah terjadinya pergiliran keturunan atau pergantian siklus, yaitu:

a. Siklus seksual (generatif)
Pada siklus seksual dihasilkan gametofit.
b. Siklus aseksual (vegetatif)
Pada siklus aseksual dihasilkan sporofit.

Metagenesis pada tumbuhan dapat diamati dengan jelas pada tumbuhan tak berbiji (paku dan lumut). Pada tumbuhan tersebut, pembentukan gamet jantan berlangsung di dalam antheridium dan gamet betina di dalam arkegonium. Jika gamet jantan membuahi gamet betina, maka akan terbentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi individu yang menghasilkan spora. Generasi ini disebut fase vegetatif (aseksual) atau sporofit. Spora yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi individu baru yang menghasilkan gamet. Karena menghasilkan gamet, maka generasi ini disebut fase generatif (seksual) atau gametofit. Demikian seterusnya terjadi pergiliran keturunan antara fase gametofit dan sporofit. Tumbuhan lumut yang sering kamu jumpai merupakan fase gametofit. Sedangkan tumbuhan paku yang kamu lihat sehari-hari merupakan fase sporofit. Pergiliran keturunan antara fase sporofit dan gametofit itulah yang disebut metagenesis.

Beberapa hewan tingkat rendah juga mengalami metagenesis, contohnya Obelia dan Aurelia. Perhatikan metagenesis ubur-ubur (Aurelia). Dari gambar itu tampak jelas bahwa ubur-ubur (Aurelia) memiliki dua jenis kehidupan yaitu kehidupan saat menempel (polip) dan kehidupan bergerak bebas (medusa).

Metamorfosis Dan Metagenesis

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop jenis ini memiliki tiga lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop ada yang berlensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Lensa kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop lain. Dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.

b. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen pada mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Perbedaannya pada ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kia dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati.

c. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali. Elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Ada dua tipe pada mikroskop elektron, yaitu mikroskop elektroscanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM).

Jenis Mikroskop

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

Sel-sel darah mencakup 45% dari total darah, terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan kepingkeping darah (trombosit).

1) Eritrosit
Berfungsi untuk mengangkut hemoglobin yang berperan sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida. Hemoglobin memberi warna merah pada darah. Bentuk eritrosit bikonkaf dan tidak berinti. Eritrosit dibentuk di sumsum merah, masa hidupnya 4 bulan atau 120 hari. Produksi sel darah merah setiap detiknya mencapai 2 juta sel. Eritrosit yang telah tua dan rusak dirombak di dalam limpa. Jumlah eritrosit normal pada orang dewasa adalah 4,7 – 5,3 juta/mm3.

2) Leukosit
Berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh dan kekebalan, yaitu membunuh dan memakan mikroorganisme dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat amoeboid, diapedesis, dan fagositosis. Amoeboid artinya dapat bergerak bebas. Karena bergerak bebas, leukosit dapat menembus dinding pembuluh kapiler, disebut sifat diapedesis. Leukosit juga bersifat fagositosis, yaitu dapat membunuh kuman dengan cara memakannya. Umur leukosit umumnya hanya beberapa hari saja, bahkan ada hanya beberapa jam ketika terjadi peradangan dalam tubuh. Jumlah leukosit normal adalah 4.000 – 10.000 per mm3 darah. Saat terjadi infeksi, jumlahnya dapat melebihi 10.000 per mm3 darah yang disebut leukositosis. Jika kadar leukosit kurang dari 4.000 per mm3 disebut menderita penyakit leukopenia. Misalnya karena infeksi penyakit AIDS. Jika kadar leukosit di atas 200.000 per
mm3 disebut menderita kanker darah atau leukemia.

3) Trombosit
Berperan dalam pembekuan darah ketika terjadi luka. Jumlah trombosit sekitar 300.000 per mm3 darah. Trombosit dibentuk di sumsum tulang dan dapat hidup selama 8 hari. Bentuknya bulat atau lonjong dan tidak berinti. Trombosit mudah pecah jika keluar dari pembuluh darah atau bersentuhan dengan benda yang permukaannya kasar. Apabila terjadi terluka, darah akan keluar dari pembuluh darah dan menyebabkan trombosit pecah. Trombosit yang pecah akan menghasilkan enzim trombokinase atau tromboplastin. Trombokinase berfungsi untuk mengubah protrombin dalam plasma darah menjadi trombin dengan bantuan ion Ca2+ dan vitamin K. Trombin akan mengubah fibrinogen dalam plasma menjadi benang-benang fibrin, yaitu benangbenang halus yang dapat menghentikan perdarahan dan menutup luka.

Sel Darah

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan.
Ada beberapa bentuk simbiosis yakni:

1. Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang bersifat saling menguntungkan. Contohnya,:
1. simbiosis antara seekor kerbau dengan burung jalak. Kerbau memperoleh keuntungan dengan habisnya kutukutu yang menempel di tubuhnya, sedangkan burung jalak merasa untung karena mendapatkan makanan berupa kutu.
2. Hubungan antara kupu-kupu atau lebah dengan tanaman berbunga. Kupu-kupu dan lebah membutuhkan nektar yang terdapat pada bunga sebagai makanannya. Bunga membutuhkan kupu-kupu atau lebah untuk membantu terjadinya proses penyerbukan.

2. Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang mengakibatkan makhluk hidup yang satu mendapatkan keuntungan, sedangkan makhluk hidup lainnya mengalami kerugian. Misalnya :
1. Hubungan antara tanaman jeruk dengan benalu. Benalu merasa untung karena mendapatkan makanan dari tanaman jeruk, sedangkan tanaman jeruk dirugikan karena makanannya diambil oleh benalu.
2. Bunga raflesia dengan inangnya. Bunga raflesia mengisap makanan yang dibuat tumbuhan inangnya. Akibatnya, bunga raflesia dapat tumbuh subur, sedangkan tumbuhan inangnya lamakelamaan akan mati.
3. Kutu dengan hewan tempat ia tinggal. Kutu memperoleh makanan dengan mengisap darah dari tubuh hewan yang dihinggapinya, sedangkan hewan yang dihinggapi merasa gatal di kulit dan pertumbuhannya menjadi tidak sehat.

3. Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah satu pihak, tetapi tidak merugikan pihak lain. Simbiosis komensalisme terlihat antara:
1. Ikan hiu dengan ikan remora. Ikan remora yang berenang di dekat tubuh ikan hiu akan turut menjelajah ke mana pun ikan hiu itu pergi. Ikan remora menjadi aman dari ancaman ikan
pemangsa lain karena ikan pemangsa takut terhadap ikan hiu. Sedangkan bagi ikan hiu, ada tidaknya ikan remora tidak berpengaruh terhadapnya.
2. Hubungan antara tumbuhan paku atau anggrek dengan pohon besar dan anemon laut dengan
ikan badut.

Simbiosis

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

1. Kultur jaringan

Pelaksanaan teknik kultur jaringan bertujuan untuk memperbanyak jumlah tanaman. Tanaman yang dikultur biasanya adalah bibit unggul. Dengan teknik ini, kita bisa mendapatkan keturunan bibit unggul dalam jumlah yang banyak dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Kultur jaringan sebenarnya memanfaatkan sifat totipotensi yang dimiliki oleh sel tumbuhan. Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna. Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898. Dia adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C. Steward menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan mengambil satu sel empulur wartel, F.C. Steward bisa menumbuhkannya menjadi satu individu wortel. Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker. Kultur jaringan memerlukan pengetahuan dasar tentang kimia dan biologi. Pada teknik ini kamu hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman. Misalnya batang hanya seluas beberapa millimeter persegi saja. Jaringan yang kamu ambil untuk dikultur disebut eksplan. Biasanya, yang dijadikan eksplan adalah jaringan muda yang masih mampu membelah diri. Misalnya ujung batang, ujung daun, dan ujung akar.

Keuntungan dari kultur jaringan adalah:
1. Dalam waktu singkat dapat menghasilkan bibit yang diperlukan dalam jumlah banyak.
2. Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan sifat tanaman induk.
3. Tanaman yang dihasilkan lebih cepat berproduksi.
4. Tidak membutuhkan area tanam yang luas.
5. Tidak perlu menunggu tanaman dewasa, kita sudah dapat membiakkannya.

2. Kloning

Kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik. Kloning ditemukan pada tahun 1997 oleh Dr. Ian Willmut seorang ilmuan Skotlandia dengan menjadikan sebuah sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba hasil rekayasa ilmuan Skotlandia tersebut diberi nama Dolly. Cara kloning domba Dolly yang dilakukan oleh Dr. Ian Willmut adalah sebagai berikut.

a. Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium domba betina, dan mengambil kelenjar mamae dari domba betina lain.
b. Mengeluarkan nukleus sel telur yang haploid.
c. Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel telur yang tidak memiliki nukleus lagi.
d. Sel telur dikembalikan ke uterus domba induknya semula (domba donor sel telur).
e. Sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus domba, kemudian domba tersebut akan hamil dan melahirkan anak hasil dari kloning.

Jadi, domba hasil kloning merupakan domba hasil perkembangbiakan secara vegetatif karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma. Kloning juga bisa dilakukan pada seekor katak. Nukleus yang berasal dari sebuah sel di dalam usus seekor kecebong ditransplantasikan ke dalam sel telur dari katak jenis lain yang nukleusnya telah dikeluarkan. Kemudian, telur ini akan berkembang menjadi zigot buatan dan akan berkembang lagi menjadi seekor katak dewasa.
Kloning akan berhasil apabila nukleus ditransplantasikan ke dalam sel yang akan menghasilkan embrio (sel telur) termasuk sel germa. Sel germa adalah sel yang menumbuhkan telur dari sperma.

3. Makhluk Hidup Transgenik

Makhluk hidup transgenik sering disebut sebagai GMOs (Genetically Modified Organisms) yang merupakan hasil rekayasa genetika. Teknik ini mengubah faktor keturunan untuk mendapatkan sifat baru. Teknik ini dikenal dengan rekayasa genetika atau teknologi plasmid. Pengubahan gen dilakukan dengan jalan menyisipkan gen lain ke dalam plasmid sehingga menghasilkan individu yang memiliki sifat tertentu sesuai dengan keinginan si pembuat. Teknologi dikembangkan, antara lain sebagai berikut.

a. Produksi insulin
Caranya adalah dengan menyambungkan gen pengontrol pembuatan insulin manusia ke dalam DNA bakteri. Kemudian dari hasil penyambungan tersebut akan terbentuk bakteri baru yang mampu menghasilkan hormon insulin manusia. Bakteri ini dipelihara di laboratorium untuk menghasilkan insulin. Insulin yang dihasilkan bisa untuk mengobati penyakit kencing manis.

b. Menciptakan bibit unggul
Rekayasa genetika untuk memperbaiki tumbuhan supaya menjadi lebih baik, yaitu:
1) Pencakokan gen pembentuk pestisida pada tumbuhan sehingga mampu menghasilkan peptisida mematikan hama.
2) Rekayasa tumbuhan yang mampu melakukan fiksasi nitrogen. Teknologi ini mampu membuat tanaman yang bisa memupuk dirinya sendiri.
3) Rekayasa genetika yang mampu menciptakan tanaman yang mampu memproduksi zat anti koagulan.

4. Hibridisasi

Hibridisasi adalah persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki sifat unggul. Hasil dari hibridisasi adalah hibrid yang memiliki sifat perpaduan dari kedua induknya. Teknik ini dapat dilakukan pada tumbuhan dan hewan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.

5. Inseminasi Buatan

Inseminasi buatan adalah pembuahan atau fertilisasi yang terjadi pada sel telur dengan sperma yang disuntikkan pada kelamin betina. Jadi, fertilisasi ini tidak membutuhkan hewan jantan, tetapi hanya membutuhkan spermanya saja. Inseminasi buatan dilakukan karena bibit pejantan unggul yang hendak dikawinkan dengan bibit betina lokal tidak memiliki waktu masa subur yang bersamaan. Bibit pejantan unggul dikawinkan dengan bibit betina lokal supaya dapat menghasilkan keturunan yang lebih baik.

Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah (−80 oC sampai −20 oC). Jadi, untuk mendapatkan bibit pejantan unggul untuk mengawini bibit betina lokal tidak perlu dengan membawa individunya tetapi cukup dengan membawa spermanya.

6. Bayi tabung

Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi inseminasi buatan, hanya proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Kedua-duanya sama-sama merupakan perkembangbiakan generatif. Kita biasanya sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan.

Proses pembuatan bayi tabung adalah sebagai berikut.

a. Sel telur yang mengalami ovulasi pada induk atau wanita diambil dengan suatu alat dan disimpan di dalam tabung yang berisi medium seperti kondisi yang ada pada rahim wanita hamil.
b. Sel telur dipertemukan dengan sperma di bawah mikroskop dan diamati sehingga terjadi fertilisasi.
c. Sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan ke dalam tabung.
d. Jika sel telur yang sudah dibuahi disebut zigot. Zigot berkembang dengan baik dan menjadi embrio, maka embrio tersebut akan disuntikkan kembali ke dalam rahim induknya semula.

Tentang Rekayasa Reproduksi

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

SIMBIOSIS
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan.
Ada beberapa bentuk simbiosis yakni:
• Simbiosis parasitisme di mana pihak yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak lainnya. Contoh: 
o tanaman benalu dengan inangnya,tali putri dan inangnya
• Simbiosis mutualisme adalah hubungan sesama mahkluk hidup yang saling menguntungkan kedua pihak. Contohnya: 
o Ikan Remora dan Ikan Hiu
o Bunga Sepatu dan Lebah
o Burung Jalak dan Kerbau.
o kupu-kupu dan bunga
• Simbiosis komensalisme di mana pihak yang satu mendapat keuntungan tapi pihak lainnya tidak dirugikan. Contoh: 
o ikan badut dengan anemon laut
o tumbuhan pakis atau anggrek dan tumbuhan inangnya.
Simbiosis dapat dibedakan menjadi dua kategori berbeda.
• Ektosimbiosis
• Endosimbiosis

ANTIBIOSIS
Antibiosis adalah penghambatan perkembangan suatu populasi akibat pembentukan (pengeluaran) zat racun oleh populasi lain
Contoh antibiosis interaksi antara jamur Penicillium dengan jenis mikroorganisme lain,jamur Penicillium mengeluarkan antibiotik yang dapat menghambat atau mematikan mikroorganisme lain yang hidup di sekitarnya.
Sistim antibiosis juga terdapat pada tumbuhan yang mengeluarkan racunnya yang disebut dengan Alelopati,Tumbuhan yang mengeluarkan racun itu akan berhasil dalam kompetisi,terutama dalam mendapatkan makanan dan cahaya matahari,Contoh alelopati adalah tumbuhan kamboja dan pohon gamal yang mengeluarkan zat racun yang dapat mematikan rumput atau tumbuhan lain di sekitarnya.

Tentang Simbiosis Dan Antibiosis

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

Pelapukan menyebabkan berbagai batuan, logam, dan benda-benda lain berubah warna, komposisi, atau bentuknya. Pelapukan merupakan proses hancurnya suatu benda menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Berdasarkan penyebabnya, pelapukan dibedakan menjadi tiga yaitu pelapukan mekanik, organik, dan kimiawi.

a. Pelapukan Mekanik
Pelapukan mekanik adalah pelapukan yang disebabkan oleh perubahan suhu dan tekanan. Peristiwa perubahan suhu dan tekanan semacam ini akan merusak butiranbutiran batuan, kayu, dan benda-benda lain sehingga hancur menjadi bagian-bagian lebih kecil.

b. Pelapukan Organik atau Biologi
Pelapukan biologi adalah peristiwa hancurnya benda menjadi ukuran yang lebih kecil yang diakibatkan oleh organisme hidup, seperti tumbuhan, hewan dan manusia. Misalnya akar pohon yang merusak pot atau bangunan, hewan-hewan kecil yang menghancurkan kayu dan perabotan rumah tangga.


c. Pelapukan Kimiawi
Pelapukan kikia adalah pengerusakan suatu benda menjadi ukurang yang lebig kecil yang desebabkan oleh zat-zat kimia. Pelapukan kimiawi yang paling sering kita jumpai adalah oksidasi pada logam terutama besi, yang lazim kita sebut berkarat. Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi melalui reaksi kimia. Berkarat adalah contoh pelapukan kimiawi yang merugikan. Ada proses pelapukan kimiawi yang justru melahirkan keindahan, yaitu terbentuknya stalagtit dan stalakmit pada gua-gua kapur.

sumber : saus Buku

Tentang Pelapukan

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

a. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh buangan organik, misalnya dari rumah tangga dan olahan bahan makanan; maupun anorganik, misalnya plastik dan limbah industri terutama logam. Dampak yang disebabkan oleh pencemaran tanah, antara lain:
1) timbulnya bau,
2) pemandangan yang tidak sedap, kotor, dan kumuh,
3) timbulnya berbagai penyakit, misalnya pes, kaki gajah, malaria, dan demam berdarah, dan
4) fungsi tanah berkurang, misalnya tanah menjadi tidak subur.

b. Pencemaran air
Bagian terbesar permukaan bumi kita adalah air. Seperti halnya tanah, air juga dapat tercemar. Untuk mengetahui terjadinya pencemaran air dapat digunakan berbagai indikator, antara lain suhu, derajat keasaman (pH), warna, bau, rasa, endapan, kandungan mikroba, dan kandungan zat radioaktif. Misalnya, air yang memenuhi syarat digunakan dalam kehidupan mempunyai pH berkisar 6,5-7,5. Air dengan pH lebih kecil atau lebih besar dari pH normal tersebut, tidak memenuhi standar kehidupan. Pencemaran air disebabkan oleh berbagai bahan buangan (limbah), antara lain:
1) limbah padat, misalnya batuan, pasir, tanah;
2) limbah organik, misalnya sisa makanan;
3) limbah anorganik, misalnya unsur-unsur logam sisa industri (timbal, raksa, dan nikel);
4) limbah cairan berminyak, misalnya olie, minyak tanah yang tumpah ke air,
5) limbah zat kimia, misalnya deterjen, shampo, dan insektisida.

Dampak yang disebabkan oleh pencemaran air, antara lain:
1) air tidak dapat digunakan secara optimal, baik untuk keperluan rumah tangga, pertanian, maupun industri,
2) penyebab timbulnya berbagai penyakit, misalnya demam berdarah, malaria, diare, kholera, disentri, dan cacingan.

c. Pencemaran udara
Udara bersih dan kering, tersusun dari komponen utama, yaitu nitrogen ± 78%, oksigen ± 21%, argon ± 0,9%, dan karbon dioksida ± 0,03%. Udara disebut tercemar jika terdapat bahan atau zat-zat asing sehingga komposisi udara berubah dari keadaan normalnya. Bahan pencemar udara ada yang berasal dari alam, misalnya debu dan gas pembusukan sampah organik. Selain itu, bahan pencemar udara juga berasal dari faktor antropogenik (kegiatan manusia), misalnya pembakaran bahan bakar minyak (BBM) dan pemakaian zat kimia. Di antara komponen pencemar udara yang paling banyak berpengaruh adalah karbon monoksida, nitrogen oksida, belerang oksida, dan hidrokarbon. Dampak yang disebabkan oleh pencemaran udara, antara lain gangguan fungsi jantung, paru-paru, sakit kepala, sulit bernafas, dan pingsan, bahkan kanker dan kematian.

Tentang Pencemaran

Posted by : Ilham Setiawan
Thursday 16 May 2013
2 Comments

Kultur jaringan ialah metode budi daya secara vegetatif dengan menggunakan sel, jaringan atau organ tumbuhan yang ditanam pada media tertentu dalam kondisi aseptik. Teknik kuljar ini memanfaatkan sifat totipotensi tanamanyaitu suatu kemampuan setiap sel tanaman untuk tumbuh menjadi tanaman sempurna bila berada dalam lingkungan yang sesuai.
Teknik kuljar meliputi 4 tahap, yaitu :
1. Tahap Inisiasi
Dilakukan pengambilan eksplan dari tanaman yang sehat dan pertumbuhannya baik. Eksplan (bagian tanaman yang dikulturkan) disterilkan untuk membasmi mikroorganisme yang menempel pada permukaan eksplan. Bahan sterilisasi att alkohol, hidrogen peroksida, sublimat dan natrium hipoldorid. Eksplan dicuci bersih dengan air steril kemudian ditanam kedalam media yang telah disiapkan.
2. Tahap multipplikasi (perbanyakan kultur)
Jika tidak terjadi kontaminasi dan eksplan mcnunjukkan pertumbuhan yang baik, perlu dilakukan pemindahan eksplan ke media baru yang sudah ditambah hormone sitokinin saja atau gabungan antara sitokinin - auksin. Perbanyakan tunas bias secara langsung atau melalui pembentukan kalus terlebih dahulu. Kalus merupakan kumpulan sel yang belum terdifensiasi. Kumpulan tunas yang terbentuk dipotong / dibelah-belah kemudian dipindah kedalam media baru. 
3. Tahap menghasilkan plantet
Tunas yang dihasilkan pada tahap multiplikasi, dipindahkan ke media yang diperkaya hormone auksin untuk memacu pertumbuhan akarnya. Tanaman kecil hasil kuljar disebut plantet.
4. Tahap aklimatisasi
Plantet yang baru saja dikeluarkan dari botol kultur masih dalam kondisi lemah, harus berhati-hati. Setelah dikeluarkan dari botolkultur, perakaran plantet dicuci bersih untuk menghilangkan sisa media yang menempel di akar. Plantet ditanam dengan campuran kompos dan pasir dan untuk akhirnya dikondisikan dalam rumah kaca. Secara perlahan intensitas cahaya ditingkatkan sampai akhirnya beradaptasi dan tumbuh normal pada lingkungan luar.


Berdasarkan bahan yang dikulturkan (eksplan), kuljar dibedakan menjadi :
1. Kultur embrio
Eksplan berupa embrio tanaman.
2. Kultur organ
Eksplan berupa organ tanaman.
3. Kultur jaringan
Eksplan berupa jaringan tumbuhan seperti meristem dll.
4. Kultur kalus
Kalus merupakan massa sel sebagai hasil proliferasi (pembelahan) dari eksplan dan bersifat seperti tumor. Kalus ini terbentuk dengan pemberian auksin dan sitokinin kadar tinggi.
5. Kultur sel tunggal
Sel tunggal dapat diperoleh dari kalus atau suspensi sel.
6. Kultur protoplas
Eksplan berupa sel jaringan hidup tanpa dinding sel. Protoplas dapat dihasilkan dengan cara isolasi menggunakan enzim penghancur dinding sel, dan dari sel atau jaringan yang ditumbuhkan secara invitro (didalam laboratorium).

Kultur Jaringan

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

Monera
`Makhluk hidup bersel satu dan tidak memiliki membran sel
`Terdiri dari bakteri dan ganggang hijau biru.

Protista
`Mikroorganisme yang memiliki ciri-ciri seperti hewan, seperti tumbuhan dan seperti jamur.
`Protista yang menyerupai hewan dikelompokkan dalam Protozoa. Protista yang menyerupai tumbuhan dikelompokkan dalam Euglenophyta. Protista yang menyerupai jamur dikelompokkan dalam Myxomycota dan Oomycota.

Jamur (Fungi)
` Menyerupai tumbuhan, namun tidak memiliki klorofil.
`Hidup sebagai saprofit atau parasit.
`Dikelompokkan menjadi beberapa divisi; Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota.

Tumbuhan (Plantae)
`Berdasarkan ada tidaknya berkas pembuluh pengangkut, tumbuhan dibagi menjadi dua divisi, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh.
`Tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Tumbuhan tidak berpembuluh meliputi ganggang dan lumut. Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang telah memiliki akar, batang dan daun sejati. Tumbuhan berpembuluh meliputi paku dan tumbuhan berbiji.
`Ganggang dikelompokkan menjadi ganggang hijau, ganggang cokelat, ganggang merah dan ganggangpirang.
`Lumut dianggap sebagai “tumbuhan peralihan” dari tumbuhan talus ke tumbuhan kormus. Lumut mengalami pergiliran keturunan yang disebut metagenesis. Lumut dikelompokkan menjadi dua kelas, yaitu lmut daun dan lumut hati.
`Tumbuhan yang disebut lumut kerak sebenarnya adalah ganggang dan jamur yang hidup bersama dan saling menguntungkan. Lumut kerak disebut “tumbuhan perintis” karena dapat tumbuh di tempat yang kering dan menjadi perintis bagi tumbuhan yang lain.
`Seperti lumut, tumbuhan paku juga mengalami metagenesis. Tumbuhan paku dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu paku purba, paku kawat, paku ekor kuda dan paku sejati.
`Tumbuhan berbiji adalah semua tumbuhan yang berkembang biak dengan biji. Tumbuhan berbiji disebut juga tumbuhan berbunga. Tumbuhan berbiji dikelompokkan menjadi dua kelas, yaitu tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan berbiji tertutup.
`Ciri utama tumbuhan berbiji terbuka adalah bakal bijinya tidak terbungkus oleh daun buah. Tumbuhan berbiji terbuka yang biasa kita jumpai yaitu melinjo, pakis haji dan konifer.
`Ciri utama tumbuhan berbiji tertutup adalah bijinya tertutup atau terbungkus oleh oleh daun buah atau daging buah. Berdasarkan jumlah keping bijinya (kotiledon), tumbuhan berbiji tertutup dikelompokkan menjadi tumbuhan berkeping dua (dikotil) dan tumbuhan berkeping satu (monokotil).
`Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri biji berkeping dua, berakar tunggang, batang berkambium, daun dengan tulang daun menjari atau menyirip dan bunga yang bagian-bagiannya berjumlah dua, empat, lima atau kelipatannya.
`Tumbuhan dikotil meliputi beberapa suku antara lainsuku jarak-jarakan, suku terung-terungan, suku jambu-jambuan, suku komposite, suku kacang-kacangan, suku petai-petaian, suku johar-joharan dan suku kapas-kapasan.
`Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri biji berkeping satu, berakar serabut, batangnya lurus tidak bercabang-cabang, batang tidak mengandung kambium, daun berbentuk pita dengan tulang daun sejajar dan memiliki pelepah daun, serta bunga yang bagian-bagiannya berjumlah tiga atau kelipatannya.
`Tumbuhan monokotil meliputi beberapa suku, antara lainsuku pinang-pinangan, suku rumput-rumputan, suku pisang-pisangan, suku jahe-ahean dan suku anggrek-anggrekan.
Metagenesis Lumut Metagenesis Tumbuhan Paku

Hewan (Animalia)
`Hewan dikelompokkan menjadi dua berdasarkan ada atau tidaknya tulang belakang, yaitu vertebrata dan avertebrata.
`Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang dan vertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
`Avertebrata dikelompokkan menjadi delapan filum, yaitu hewan berpori (Porifera), hewan berongga (Coelenterata), cacing pipih (Platyhelminthes), cacing gilig (Nemanthelminthes), cacing gelang (Annelida), hewan bertubuh lunak (Mollusca), hewan bertubuh beruas-ruas (Arthropoda) dan hewan berkulit duri (Echinodermata). Setiap filum memiliki ciri khas tertentu, yaitu sebagai berikut:
a. Hewan berpori: memiliki pori pada tubuhnya.
b. Hewan berongga: memiliki rongga pada tubuhnya.
c. Cacing pipih: memiliki bentuk tubuh pipih.
d. Cacing gilig: memiliki tubuh gilig (silindris).
e. Cacing gelang: memiliki tubuh bulat memanjang dan beruas-ruas.
f. Hewan bertubuh lunak: memiliki tubuh lunak dan sebagian besar memiliki cangkang.
g. Hewan bertubuh beruas-ruas: memiliki tubuh yang beruas-ruas.
h. Hewan berkulit duri: memiliki tubuh berkulit duri.
 Vertebrata dikelompokan menjadi lima kelas, yaitu ikan (Pisces), amfibi (Amphibia), hewan melata atau reptil (Reptilia), burung atau unggas (Aves) dan hewan menyusui atau mamalia (Mamalia). Setiap kelas memiliki ciri khas tertentu:
a. Ikan: tubuhnya bersisik, umumnya bernapas dengan ingsang, hidup di air dan bergerak menggunakan sirip.
b. Amfibi: tubuhnya terbungkus kulit yang lunak dan berlendir, tidak bersisik, dapat hidup di darat dan di air, serta memiliki alat gerak berupa dua pasang tungkai.
c. Reptil: tubuhnya bersisik, bernapas dengan paru-paru dan alat geraknya berupa kaki.
d. Burung: tubuhnya ditutupi bulu.
e. Hewan mamalia atau mamalia: memiliki kelenjar susu dan tubuhnya dutupi rambut.
`Keanekaragaman makhluk hidup harus dilestarikan. Pelestarian dapat dilakukan secara in situ dan ex situ. 
`Pelestarian in situ adalah hewan dan tumbuhan yang tetap berada pada habitat aslinya. Contohnya pelestarian komodo di Pulau Komodo. 
`Pelestarian ex situ adalah memindahkan individu yang akan dilestarikan dari habitat aslinya untuk dipelihara di tempat lain. Contohnya Kebun botani yang ada di Kebun Raya Bogor, Kebun binatang Ragunan dll.
`Pelestarian keanekaragaman makhluk hidup yang berupa hutan, hewan liar, maupun hewan dan tumbuhan langka dapat dilakukan dengan membuat cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata dan taman laut.

Sumber : Saus Buku

Klasifikasi Makhluk Hidup

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah makhluk hidup untuk menghasilkan produk barang dan jasa memnuhi kepentingan manusia. 

Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroba untuk menghasilkan produk barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi Konvensional sering disebut Bioteknologi nonmikroba.

Mikroorganisme yang dimanfaatkan dalam bioteknologi konvensional dapat mengubah bahan pangan atau yang sering disebut sebagai makanan fermentasi. Makanan fermentasi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

Disamping bahan makanan, melalui bioteknologi konvensional/nonmikroba manusia juga memperoleh manfaat jasa dari mikroorganisme baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat jasa langsung misalnya, manusia memanfaatkan jamur untuk mngubah kedelai menjadi tempe, memanfaatkan jasa khamir untuk mengubah gula menjadi alkohol, dll. Sedangkan manfaat jasa tidak langsung, jasa mikroba dapat digunakan misalnya untuk menguji kualitas susu. Didalam penerapan bioteknologi konvensional, pemanfaatan mikroba tidak dilakukan berlebihan tetapi manusia hanya berusaha mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan mikroba tertentu agar dapat menghasilakn produk dan jasa sesuai dengan yang dibutuhkan. 

Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, antara lain :

a.) Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemaknya dibuang. Mikroorganisma yang berpean dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.

b.) Keju
Dalam pembuatan keju, digunakan bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus, Streptococcus, dan Propionibacter shermani. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam
laktat.

c.) Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut berfungsi untuk membentu proses pengasaman.

Hasil pengolahan produk nonsusu, anatara lain adalah:

a.) Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum. Bakteri tersebut berfungsi untuk menghancurkan campuran gandum yang telah dimasak .


b.) Tempe
Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai, juga diperlukan ragi (kapang). Paling sedikit memerlukan 4 kapang dari genus Rhyzopus, yaitu Rhyzopus oligospor, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrihizos, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keeping-keping biji kedelai dan memfermentasikan menjadi produk tempe.

c.) Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dan ditambahkan dengan bakteri Saccharomyses Cereviceae dan sel-sel ragi. Bakteri dan sel-sel ragi tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol.

d.) Nata de coco
Pembuatan nata de coco berbahan dasar sari kelapa dan memanfaatkan bakteri Acetobacter xylinium.

e.)Tauco
Aspergillus wentii digunakan untuk memfermentasikan biji-biji kedelai dan garam menjadi tauco

Sumber : Saus Buku

Tentang Bioteknologi

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

Sumber : Saus Buku

Tentang Pemanasan Global

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments
• Genomic Library
Dalam biologi molekuler modern dan genetika, genom adalah keseluruhan informasi turun-temurun organisme.

Sebuah perpustakaan genom adalah populasi bakteri tuan rumah, yang masing-masing membawa molekul DNA yang dimasukkan ke dalam vektor kloning, seperti bahwa pengumpulan molekul DNA kloning merupakan seluruh genom organisme sumber. Istilah ini juga merupakan koleksi dari semua molekul vektor, masing-masing membawa sepotong DNA kromosom organisme, sebelum penyisipan molekul-molekul ke dalam sel inang.

---bersatu dengan nuklease pembatasan---jutaan fragmen DNA genom---DNA fragmen dimasukkan ke dalam plasmid menggunakan ligase---pengenalan plasmid ke bakteri..

(manfaat: mengetahui sifat-sifat dan mahluk hidup itu sendiri secara menyeluruh dalam keturunannya)

• Interferons (IFNs)
adalah protein dibuat dan dirilis oleh limfosit dalam menanggapi adanya patogen-seperti virus, bakteri, atau sel-sel parasit-atau tumor. Mereka memungkinkan komunikasi antar sel untuk memicu pertahanan pelindung dari sistem kekebalan yang membasmi patogen atau tumor.

• Vaksin 
adalah suatu persiapan biologis yang meningkatkan kekebalan terhadap penyakit tertentu. Vaksin biasanya berisi agen yang menyerupai mikroorganisme penyebab penyakit, dan sering dibuat dari bentuk-bentuk lemah atau dibunuh dari mikroba atau racun nya. Agen merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali agen sebagai asing, menghancurkannya, dan "mengakui" itu, sehingga sistem kekebalan tubuh dapat lebih mudah mengenali dan menghancurkan salah satu mikroorganisme yang nanti pertemuan.

• Antitoksin 
Cara pembuatan antitoksin ini adalah dengan menggabungkan DNA manusia ke dalam DNA bakteri dengan bantuan virus Viral DNA. Disambung ke dalam DNA manusia yang mengontrol sintesis antitoksin. Selanjutnya, gen digabung ke sel bakteri. Sel bakteri akan berisi gen manusia Itu berarti bakteri dapat menghasilkan antitoksin manusia.. Setelah bakteri multipled, maka antitoksin yang dihasilkan akan diambil untuk melawan penyakit yang menginfeksi manusia.

• Antibiotik
Jika DNA virus lisogenik dimasukkan ke dalam DNA bakteri patogen (penyebab penyakit) maka bakteri tidak dapat berbahaya. Dengan demikian, bakteri patogen tidak dapat menyebabkan penyakit lagi.
ATAU, virus bisa menjadi antibiotik oleh fag Theraphy, terapi fag adalah penggunaan terapi bakteriofag untuk mengobati infeksi bakteri patogen


sumber saus buku

Manfaat VIrus

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments
Manfaat Dari Keanekaragaman hayati sangat banyak sekali. Dari segi ekonomi,Sosial Dan Budaya. Dan semua Dari Tumbuhan, hewan serta mikroorganisme lainya. 
lokopou
A.tumbuhan
1.Sumber makanan
Tumbuhan adalah produsen ( Dapat memproduksi makanan sendiri ) jadi manusia memanfaatkanya untuk dijadikan sebagai bahan makanan tidak hanya makanan pokok seperti  beras,gandum,jagung, dan sagu manusia juga memanfaatkan sebagai sayuran dan memakan nya dalam bentuk buah-buahan

2.Sumber Ekonomi
Di indonesia Terkenal sebagai pengeksport kayu terbesar di dunia. Selain Dalam Bentuk Kayu Manusia memanfaatkan buah, getah ,bunga dan berbagai bagian tumbuhan untuk memperoleh penghasilan ekonominya.

3.Obat obatan Dan Kosmetik
Tumbuhan merupakan obat Herbal yang Efek Sampingnya Hampir tidak ada . Dan bagus untuk kesehatan Contohnya: Rempah rempah (jahe,kunyit) sambiloto, jambu biji , kumis kucing dan lain lain

Tumbuhan bisa untuk kosmetik alami tidak memakai bahan kimia dan sebagai dasar pembuatan kosmetik Beberapa contoh tumbuhan tersebut adalah Cendana,kenangan, mengkudu

B.Hewan
moooo lokopou
1.sumber makanan
Daging Dan Bagian lainya
2.sumber obat obatan
Madu 
3.sumber sandang
4.sumber plasma nutfah 
5.kesenangan 

C.Mikroorganisme
1.Sebagai pengurai / dekomposer di dalam ekosistem
2.sebagai bahan Pangan Atau Bahan Pangan Menjadi Bentuk Lain
3. Membantu Pencernaan
4.Membantu mengusir hama Tanaman
5.Membantu Tekhnik rekayasa genetika 


Jangan Mencopas artikel Tampa Seijin Dari administator

Manfaat Keanekaragaman Hayati

Posted by : Ilham Setiawan
Saturday 4 May 2013
0 Comments

biodiversity Keanekaragaman hayati (biodiversitas)
lokopou

Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan spesies, maupun tingkatan ekosistem. Gampangnya, keanekaragaman hayati adalah semua jenis perbedaan antar mahkluk hidup.
Berdasarkan hal tersebut, para pakar membedakan keanekaragaman hayatimenjadi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dankeanekaragaman ekosistem.

Pengertian Keanekaragaman hayati ( biodiversitas )

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Ras manusia
Gen adalah zat kimia dalam tubuh semua makhluk hidup yang berfungsi sebagai pengatur sifat-sifat tubuh. Setiap gen bersifat unik, yaitu hanya mengatur munculnya satu sifat. Dengan demikian, dalam tubuh setiap organisme terdapat banyak gen, sejumlah sifat yang dimiliki. Sebagai gambaran, coba amati tangan kita. Berapa sifat yang dapat kita lihat pada tangan? Jumlah jari, panjang jari, warna kulit, ada atau tidak ada kuku, bentuk kuku, dan banyak lagi. Betapa banyak macam gen dalam tubuh kita. Manusia merupakan salah satu jenis makhluk hidup. Jumlah manusia mencapai 5 miliar orang dipastikan memiliki gen yang tidak sama, meskipun serupa. Peribahasa “tak ada manusia yang sama meskipun kembar” tampaknya terbukti dan menjadi bukti bahwa gen itu unik, tidak ada dua gen yang sama meskipun pada manusia kembar.

Perbedaan yang kita dapatkan pada biji-biji petai satu batang menandakan adanya keanekaragaman gen pada individu satu keturunan. Demikian pula keanekaragaman gen pada kacang tanah, kacang merah, dan jagung. Contoh pada berat biji, tentu setiap biji memiliki berat yang berbeda. Apabila perbedaan semakin banyak, biasanya tampak oleh kita. Jika perbedaan itu sangat ekstrem, kita sering menyebut adanya perbedaan ras. Misalnya, pada jenis manusia kita mengenal adanya ras mongoloid, ras negroid, ras kaukasoid, ras australoid, dan ras kapoid (perhatikan Gambar 6.2)

Gambar 6.2 Ras manusia

2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis

Selama kita hidup, berapa jenis tumbuhan dan hewan yang sudah kita kenal? Bagaimana mengenal dan membedakan hewan-hewan atau tumbuhan yang mirip? Marilah kita perhatikan kelompok kuda dan kelompok keledai. Selintas kedua kelompok ini serupa. Namun, jika diamati dan dipelajari lebih dekat, di antara kedua kelompok tersebut terdapat perbedaan. Perbedaan dapat kita lihat dari ukuran badannya, panjang telinganya, dan panjang ekornya. Ada satu hal penting yang menjadi petunjuk bahwa dua makhluk berbeda jenisnya, yaitu jika mereka dikawinkan, tidak ada keturunan yang terbentuk, atau jika keturunan terbentuk, seluruh keturunan mandul. Oleh karena itu, dikatakan bahwa kuda berbeda “jenis” dengan keledai. Istilah jenis di dalam biologi disebut “spesies”. Kini dunia memiliki kira-kira 33,5 juta spesies tumbuhan dan hewan, 30 juta spesies adalah serangga. yang sudah teridentifikasi sekitar 800.000 spesies (Dida Hamidah, M.Si : 2003). Untuk memahami apakah sekelompok makhluk hidup itu sejenis atau satu spesies, amatilah, jika mereka saling disilangkan menghasilkan keturunan atau tidak? Apakah keturunannya steril atau fertil? Keanekaragaman dalam satu jenis (spesies) disebut variasi. Variasi dalam jenis disebabkan oleh adanya perbedaan faktor-faktor pengatur sifat (gen) yang terdapat pada individu.

3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

Setiap jenis makhluk hidup dalam lingkungannya akan melakukan interaksi dengan komponen-komponen lainnya. Interaksi melibatkan faktor fisik dan faktor kimia. Faktor fisik meliputi udara, tanah, suhu, air, cahaya, iklim, dan kelembaban. Faktor kimia meliputi keasaman, salinitas, dan komponen mineral. Faktor fisik dan faktor kimia itu dalam pembentukan sebuah lingkungan disebut sebagai komponen abiotik, sedangkan aneka jenis makhluk hidup yang membentuk interaksi di dalamnya disebut faktor biotik. Secara keseluruhan di dalam ekosistem terjadi aliran energi. Semua proses dilakukan oleh komponen biotik dalam bentuk makan dan dimakan. Dalam proses makan dan dimakan, komponen biotik terbagi menjadi kelompok produsen, konsumen, dan pengurai. Namun, ditinjau dari fungsinya komponen biotik dibagi menjadi dua komponen, yaitu komponen autotrof dan heterotrof.

Komponen autotrof terdiri atas organisme yang mampu menyediakan makanannya sendiri dalam bentuk bahan organik. Bahan organik terbentuk melalui fotosintesis. Komponen heterotrof terdiri atas organisme yang tidak mampu menyediakan makanannya sendiri, dan hanya mampu memanfaatkan bahan organik hasil fotosintesis sebagai makanannya. Setiap komponen dalam ekosistem diciptakan oleh Sang Pencipta dalam keadaan seimbang yang jumlah perbandingannya menurut ukuran tertentu. Jenis komponen dan pola interaksi dipengaruhi oleh macam dan sifat komponen biotiknya. Karena komponen abiotik di setiap wilayah di bumi beraneka ragam, ekosistem pun beraneka ragam. Contoh beranekaragamnya ekosistem, di antaranya ekosistem pantai yang didominasi pohon kelapa, ekosisterm sawah dengan padinya, ekosistem padang rumput, ekosistem laut, ekosistem sungai, ekosistem danau, ekosistem hutan tropis, dan ekosistem hutan gugur.

Tingkat Keanekaragaman Hayati

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

Ngobrol Bareng Otaku

- Copyright © 2013 Otaku Lokopou - ilham se - Powered by Blogger - Designed by ilham Seaka -