Posted by : Ilham Setiawan
Thursday, 16 May 2013
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah makhluk hidup untuk menghasilkan produk barang dan jasa memnuhi kepentingan manusia.
Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroba untuk menghasilkan produk barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi Konvensional sering disebut Bioteknologi nonmikroba.
Mikroorganisme yang dimanfaatkan dalam bioteknologi konvensional dapat mengubah bahan pangan atau yang sering disebut sebagai makanan fermentasi. Makanan fermentasi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
Disamping bahan makanan, melalui bioteknologi konvensional/nonmikroba manusia juga memperoleh manfaat jasa dari mikroorganisme baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat jasa langsung misalnya, manusia memanfaatkan jamur untuk mngubah kedelai menjadi tempe, memanfaatkan jasa khamir untuk mengubah gula menjadi alkohol, dll. Sedangkan manfaat jasa tidak langsung, jasa mikroba dapat digunakan misalnya untuk menguji kualitas susu. Didalam penerapan bioteknologi konvensional, pemanfaatan mikroba tidak dilakukan berlebihan tetapi manusia hanya berusaha mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan mikroba tertentu agar dapat menghasilakn produk dan jasa sesuai dengan yang dibutuhkan.
Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, antara lain :
a.) Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemaknya dibuang. Mikroorganisma yang berpean dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
b.) Keju
Dalam pembuatan keju, digunakan bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus, Streptococcus, dan Propionibacter shermani. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam
laktat.
c.) Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut berfungsi untuk membentu proses pengasaman.
Hasil pengolahan produk nonsusu, anatara lain adalah:
a.) Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum. Bakteri tersebut berfungsi untuk menghancurkan campuran gandum yang telah dimasak .
b.) Tempe
Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai, juga diperlukan ragi (kapang). Paling sedikit memerlukan 4 kapang dari genus Rhyzopus, yaitu Rhyzopus oligospor, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrihizos, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keeping-keping biji kedelai dan memfermentasikan menjadi produk tempe.
c.) Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dan ditambahkan dengan bakteri Saccharomyses Cereviceae dan sel-sel ragi. Bakteri dan sel-sel ragi tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol.
d.) Nata de coco
Pembuatan nata de coco berbahan dasar sari kelapa dan memanfaatkan bakteri Acetobacter xylinium.
e.)Tauco
Aspergillus wentii digunakan untuk memfermentasikan biji-biji kedelai dan garam menjadi tauco
Sumber : Saus Buku