Showing posts with label Other Story. Show all posts

Cinta itu datang dengan cara tak terduga
Cinta iyu memberikan perasaan senang disaat kita sedih,dan memberikan sesuatu kehangatan yang amat dalam
 menjadi 
selalu berdebar saat merasakan jatuh cinta
di dalam hati ini

selalu lupa waktu dan serasa dunia milik berdua kalau sudah begini


duduk berdua menatap mata sampai dalam
dan itu berlanjud sampai


tapi terkadang penghianatan datang


rasa sakit tak tertahan pun datang 
rasanya pengen....
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v


tetapi mencoba tetap tegar walau airmata tak tertahan
dan masih ada sahabat yang menyuport kita


di saat susah 

maupun
senang

berharap belahan hati bisa menghibur kita



Cinta Itu.........

Posted by : Ilham Setiawan
Tuesday 18 December 2012
0 Comments
Assalamualikum Wr.Wb

setelah saya posting artikel SUNNAH NABI TENTANG POLIGAMI ehh ingat cerita guru saya
saya akan menceritakan tentang cerita guru agama saya yang bernama pak barokah
katanya orang indonesia itu miskin . pertama gini saat naik haji dia berdialog dengan orang arab.A : arab O i : indonesia
tapi orang arab itu bertanya 
A : saya kalau boleh tau istrimu berapa?
O i : saya cukup satu
A : wah miskin kamu istrimu cuma satu saya saja banyak
O i : ya biar 1 tapi saya setia dengan istri saya dan cinta

sontak orang Arab itu diam

Dan di sisi lain kata guru saya indonesia adalah orang paling kaya 
kata pengemis di arab
Pengemis arab "wah orang indonesia indonesia kaya kaya ya ngasihnya 1 real (sekitar 3 ribu)"
ya iyalah karena yang ditau paling kecil segitu

dan kata orang malaysia indonesia juga orang kaya
karena saat melihat mukena orang indonesia yang bagus 
mereka menyimpulkan orang indonesia kaya kaya

hahahahha itu secarik cerita dari guruku

Cerita Lucu Orang Arab Mengejek Orang Indonesia Miskin Karena Istrinya 1

Posted by : Ilham Setiawan
Monday 17 December 2012
0 Comments

dialog antara Iblis dan Nabi Isa as . 
Nabi Isa as menyatakan bahwa dirinya bukanlah Tuhan, melainkan hanya hamba Allah SWT seperti kebanyakan Nabi dan Rasul lainnya.Kisahnya.


Pada suatu hari Nabi Isa as bertemu dengan iblis yang dilaknat dan terjadilah percakapan antara keduanya. Dialog Pertama Iblis: Wahi Isa bin Maryam, dari sifat Ketuhanan itu sampai engkau mampu berbicara ketika engkau masih bayi. Padahal tak seorang pun yang mampu berbicara seperti kamu sebelum kamu. Nabi Isa as: Yang memiliki sifat Ketuhanan itu adalah Dzat yang membuat saya mampu berbicara dan Dzat yang mematikan saya, kemudian menghidupkan saya kembali. Iblis: Bukan begitu maksudku, akan tetapi engkaulah orang yang telah sampai pada tingkat menjadi Tuhan sehingga engkau mampu menghidupkan orang yang telah meninggal dunia. Nabi Isa as: Bukan begitu, sifat Ketuhanan itu adalah milik Allah sebagai Dzat yang menghidupkan dan mematikan orang yang saya matikan lalu dihidupkan Allah SWT. (Jadi bukan saya yang menghidupkan, maksud-red). Saya hanya perantara saja. Iblis: Demi Allah, engkau adalah Tuhan di langit dan Tuhan di bumi. Begitu iblis berbicara demikian, maka turunlah Malaikat Jibril yang dengan sayapnya, Iblis dipukul sampai ke matahari. Lalu ada pukulan sayap yang kedua iblis terlempar sampai ke sumber air panas lalu dilempar lagi sampai ke lautan yang ke tujuh. Dialog ke Dua Ketika Isa as mengerjakan shalat di Baitul Maqdis, ia ditemukan oleh iblis dan berkata, "Sesungguhnya engkau tidak pantas menjadi seorang hamba, sebaiknya engkau menjadi Tuhan. " Namun Nabi Isa as selalu berusaha melepaskan diri dari gangguan setan terlaknat itu, namun masih belum bisa terlepas. Kemudian Iblis berkata lagi, "Tidak patut engkau menjadi hamba." Isa as lalu meminta pertolongan kepada Allah SWT dan kemudian Jibril datang bersama Mikail. Iblis dikepung lalu iblis dihantam dengan sayap Malaikat Jibril dan dibuang ke lembah jurang. Iblis tidak kenal menyerah dan putus asa dalam menjalankan tugasnya. Iblis lalu datang lagi ke nabi Isa as, karena iblis tahu bahwa kedua malaikat itu tidak diutus kecuali hanya untuk itu saja, lainnya tidak. Iblis mengulangi ucapnnya kepada Nabi Isa as bahwa Nabi Isa as tidak patut menjadi hamba. Iblis berkata, "Aku tahu apa yang terjadi ketika kamu marah. Aku mengajakmu untuk sesuatu yang memang seharusnya menjadi hakmu yaitu memerintah setan supaya setan itu tunduk kepadamu, sebab apabila manusia mengetahui bahwa setan-setan itu tunduk kepadamu, maka manusia pun lalu taat kepadamu dan menyembah. " "Aku tidak mengatakan bahwa engkau adalah Tuhan dan tidak ada Tuhan yang lain. tetapi maksud saya kamu adalah Tuhan di bumi dan Allah SWT Tuhan di langit. " Mendengar kata iblis yang demikian itu, Nabi Isa as berteriak sekeras-kerasnya sampai Malaikat Israfil turun ke bumi. Malaikat Jibril dan Mikail yang melihat hal itu segera menangkap iblis kemudian Malaikat Israfil menghantam iblis dengan sayapnya lalu dibuang ke matahari. Nabi Isa as kemudian pergi, tapi masih sempat saja iblis menggoda. "Wahai Isa, aku bertemu kamu pada hari ini mengalami kesulitan yang sangat luar biasa." Dialog Ketiga. Iblis laknatullah masih juga belum kapok meskipun telah dihantam sayap malaikat. Pada suatu hari, iblis menemukan lagi Isa as dan terjadilah percakapan lagi. Nabi Isa as: Apakah kamu tidak tahu bahwa sesuatu tidak akan emnimpamu kecuali jika telah ditakdirkan kepadamu? Iblis: Sekarang coba saja naik ke puncak gunung sana lalu jatuhkan tubuhmu dari puncak gunung itu, apakah engkau hidup atau mati? Isa as: Apakah kamu belum mengetahui bahwa Allah SWT berfirman, "Janganlah hambaKu mencoba, karena Aku berbuat sesuatu atas kkemauanKu." maksudnya adalah jika ALlah SWT menghendaki masih hidup, maka tidak akan mati orang yang terjun dari puncak gunung. Karena hamba tidak bisa menguji Tuhannya tetapi Tuhanlah yan menguji hambaNya. Iblis: Apakah kamu tidak bilang benar? Cobalah ambillah wadah lampu, kemudian pukulkan ke tubuhmu, tentu engkau akan kesakitan bukan? Isa as: Kamu ini celaka, bukankah Allah SWT telah melarang seseorang untuk memohon atas kerusakan tubuh. Dari Kisah Islamiah, dialog antara Nabi Isa as dan Iblis tersebut dapat diambil pelajaran bahwa segala sesuatu yang terjadi dan yang akan terjadi adalah merupakan kekuasaan dan kehendalk ALlah SWT. Siapapun dia, bagaimanapun hebatnya, tidak akan mampu lari dari takdir Allah SWT> 

dialog antara Iblis dan Nabi Isa as(yesus)

Posted by : Ilham Setiawan
Friday 14 December 2012
0 Comments
Setiap manusia dijaga oleh malaikat pencatat amal yang berada di sebelah kanan dan kirinya. Kisahnya. Diterangkan dalam sebuah hadits bahwa manusia dijaga oleh malaikat, salah satunya berada di sebelah kanan sebagai pencatat amal kebaikan tanpa kesaksian yang lain, dan yang satunya lagi di sebelah kiri sebagai pencatat amal yang jelek, dan dia tidak akan mencatat amal jelek tanpa kesaksian di sebelah kanannya. Jika manusia duduk, satu malaikat berada di sebelah kanannya dan malaikat lainnya di sebelah kirinya. Sedangkan jika manusia berjalan, maka satu malaikat berada di belakangnya dan malaikat yang lain berada di depannya, dan jika manusia tidur, malaikat yang satu berada di dekat kepalanya dan yang lain berada di dekat kirinya.

Kesaksian Malaikat.
Dalam riwayat yang lain dijelaskan, ada 5 malaikat yang menyertai manusia, yaitu:
Dua malaikat menjaga di malam hari.
Dua malaikat menjaga pada siang hari.
Dan satu malaikat yang tidak pernah berpisah dengannya

Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT, له معقبات من بين يديه ومن خلفه يحفظونه من أمر الله إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم وإذا أراد الله بقوم سوءا فلا مرد له وما لهم من دونه من وال 

Artinya: "Bagi manusia ada malaikat -malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Kondisi sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. " (QS. Ar-Ra'd: 11). Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat praktek- amalannya. dan yang diinginkan dalam ayat ini adalah malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah. Tuhan tidak akan merobah Kondisi mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.


Yang dimaksud malaikat yang bergantian yaitu malaikat malam dan siang yang melindunginya dari jin, setan dan manusia. 
Kedua ma; laikat menulis amal kebaikan dan kejelekan diantara kedua bahunya. Lidahnya sebagai pena, mulutnya sebagai tempat tinta, keduanya menulis amal manusia sampai datang hari kematiannya. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya malaikat di sebelah kanan itu lebih dapat dipercaya dari malaikat di sebelah kiri. Maka jika manusia berbuat jelek dan malaikat di sebelah kiri akan menulisnya , maka malaikat di sebelah kananya berkata, "Tunggu dulu, tunggulah selama 7 jam, jika dia beristighfar kepada Allah jangan kau tulis dan jika dia tidak beristighfar maka tulislah satu kejelekan." Maka ketika dicabut nyawa manusia dan diletakkan dalam kuburnya, kedua malaikat berkata , "Wahai Tuhanku, Engkau telah menyerahkan kepada kami hamba-Mu untuk menulis amalnya dan sungguh Engkau telah mencabut ruhnya, maka ijinkanlah kami naik ke langit." Maka Allah SWT berfirman, "Langit telah dipenuhi dengan malaikat yang membaca tasbih, maka kembalilah kalian berdua dan bertasbihlah kepada-Ku, bacalah takbir dan tahlil, dan tulislah bacaan-bacaan itu untuk hamba-Ku sampai dia dibangunkan dari kuburnya. " Kiraman Katibin. Allah SWT berfirman tentang malaikat Kiraman Katibin, "Aku menanamkan mereka Kiraman Katibin karena ketika menulis amal kebaikan mereka naik ke langit dan memperlihatkannya kepada Allah dan mereka bersaksi atas hal tersebut dengan berkata, "Sesungguhnya hamba-Mu si Fulan berbuat sesuatu kebaikan demikian dan demikian." Dan ketika menulis pada seorang hamba amal kejelekan, mereka naik dan memperlihatkannya kepada Allah dengan rasa susah dan gelisah. Maka Allah SWT berfirman kepada malaikat Kiraman Katibin, "Apa yang diperbuat hamba-Ku?" Mereka diam sampai Allah berfirman untuk yang kedua dan ketiga kalinya, lalu mereka berkata, "Ya Tuhanku, Engkau Dzat yang mengetahui aib dan Engkau memerintahkan hamba -hamba-Mu agar menutupi aib-aib mereka. Sesungguhnya setiap hari mereka membaca kitab-Mu dan mereka mengharap kami menutupi aibnya. " Lalu malaikat Kiraman Katibin mengatakan yang mereka ketahui tentang apa yang diperbuat seorang hamba. Allah SWT berfiman, "Maka sesungguhnya kami menutupi aib-aib mereka dan Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui aib-aib. " Karena inilah mereka dinamakan Kiraman katiban (yang mulia di siai Allah) dan yang mencatat amal perbuatan. Referensi dari kitab Daqoiqul Pers Fii Dzikril Jannati Wan Nar. 

Kisah Malaikat Pencatat Amal

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

kisah Malaikat Maut, Malaikat Izroil. 
Sebelum tiba waktunya, rasanya sangat sulit untuk mengetahui wujud malaikat maut ini. Namun, Rasulullah SAW telah memberikan bocoran kepada umat Islam semuanya agar mereka emnjadi makin bertakwa kepada Allah SWT. Kisahnya. Nantinya, pada saat Malaikat Maut menemukan manusia, dia menampakkan diri dengan wujud yang berbeda-beda tergantung dari amal perbuatan manusia itu selama hidup di dunia . Bagi mereka yang banyak mengerjakan amal shaleh, maka malaikat maut akan datang denagn ada yang bagus. Sedangkan sebaliknya, untuk orang kafir, malaikat maut akan datang dengan wujud yang sangat menyeramkan. Untuk mengetahui wujud dari malaikat maut, kita tengok hadits yang diriwayatkan oleh paman Nabi sendiri, Ibnu Abbas ra.
Malaikat Maut berwujud Buruk Rupa.
Dikisahkan ketika Ibrahim meminta kepada Malaikat maut untuk memperlihatkan caranya mencabut nyawa seorang mukmin. 
Ibrahim berkata, 
"Dapatkah engkau memperlihatkan rupamu saat engkau mencabut nyawa manusia yang gemar berbuat dosa?" Malaikat maut hanya menjwab pendek saja, "Wahai Nabiyullah, engkau pasti tak akan sanggup melihatnya." "" Aku pasti sanggup, "tegas Ibrahim. "Baiklah jika demikian, sekarang berpalinglah dariku sebentar," pinta malaikat maut. Ibrahim Pingsan di tempat. Sesaat kemudian Nabi Ibrahim as berpaling dengan membelakangi Malaikat Maut. Setelah itu Ibrahim kemudian menghadap kembali ke Malaikat Maut yang sudah mengganti wujudnya. Alngkah kagetnya Ibrahim setelah melihat sosok makhluk di hadapannya. Di depannya telah berdiri sesosok makhluk besar, berkulit hitam legam dengan rambut berdiri menyemburkan api, berbau busuk dan berpakaian serba hitam. Dari mulut dan hidungnya juga tersembur jilatan api. Seketika itu juga Ibrahim langsung pingsan di tempat. Ketika tersadar, Nabi Ibrahim as pun berkata kepada Malaikat Maut yang sudah berwujud bagus lagi itu. "Hai Malaikat Maut, seandainya para pendosa itu tak menghadapi sesuatu yang lain dari wajahnmu di saat kematiannya, niscaya cukuplah itu menjadi hukuman untuknya. " Malaikat Maut berwujud Bagus Rupa. Dari Ikrimah dari Ibnu Abbas juga. Suatu saat Nabi Ibrahim as meminta kepada malaikat maut agar mengubah wujudnya saat mencabut nyawa orang-orang yang beriman. malikat maut menyuruh Ibrahim untuk membelakanginya terlebih dahulu. Sesaat kemudian Ibrahim kembali berpaling menghadap malaikat maut. Setelah membalikkan badannya kembali, di hadapan Nabi Ibrahim as telah berdiri seorang pemuda tampan, gagah, berpakaian indah dan beraroma wangi, sangat harum menyengat hidung. Ibrahim berkata, "Demi Allah, seandainya orang beriman melihat rupamu di saat kematiannya, niscaya cukuplah itu sebagai imbalan amal baiknya." Nah, itulah wujud malaikat maut saat akan mencabut nyawa manusia. bisa disimpulkan sebagai berikut. Bagi orang yang beriman, Malaikat maut akan datang dengan rupa: 
1. Seorang pemuda tampan. 
2. Gagah. 
3. Berpakaian indah.
4. Beraroma wangi. 
Bagi yang kafir, Malaikat Maut akan datang dengan rupa: 
1. sesosok makhluk yang besar. 
2. Kulitnya legam. 
3. Rambutnya berdiri menyemburkan api. 
4. Hidung dan mulutnya mengeluarkan api. 
5. Berbau busuk. Kisah islamiah selanjutnya Insya Alloh akan menceritakan tentang bagaimana Malaikat Maut bisa mencabut 2 atau lebih nyawa manusia di waktu bersamaan. Jadi tetap hadirlah di sini semoga makin menambah keimanan kita semua. NB: Gambar hanya ilustrasi saja di semua postingan blog ini. 

Wujud Malaikat Maut (Malaikat Izroil)

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

Allohu Akbar. 
Allohu Akbar. 
Alloh Maha Besar. 
Alloh Maha Kuasa. 


Hanya Allah sajalah yang mengetahui kematian seseorang. Ada suatu kisah islami yang patut dijadikan teladan, dijadikan bahan renungan. Kisah seorang pemuda yang berhasil menunda kematian hingga menjadi kakek hanya dengan bersedah. Kisahnya ... Suatu hari Nabi Ibrahim didatangi oleh salah satu muridnya, dan ia menceritakan bahwa ia akan segera menikah besok pagi. Setelah berbincang sejenak, anak muda tersebut meninggalkan Ibrahim.

Beberapa saat kemudian, malaikat kematian mendatangi Ibrahim dan bertanya, 
"Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?" tanya Malaikat Maut. 
"Yang anak muda tadi adalah sahabat sekaligus muriduk," jawab Nabi Ibrahim. 
"Ada apa dia datang menemuimu?" tanya malaikat kematian lagi. 
"Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahan besok pagi," jawab Nabi Ibrahim. 
"Wahai Ibrahim, sayang sekali umur anak itu tidak akan sampai besok pagi," jelas Malaikat Maut. Setelah berkata demikian, Malaikat Maut pergi meninggalkan Nabi Ibrahim. Berlanjut keKeesokan harinya Nabi Ibrahim berjalan menuju rumah pemuda tersebut, dan alangkah terkejutnya Ibrahim melihat pemuda itu masih dalam keadaan hidup. 
Dan pemuda itu akhirnya melangsungkan pernikahan dengan lancar. 
Ibrahim turut bahagia melihat muridnya menikah. Walau senang, terbesit rasa sedih, rasa kasihan karena Ibrahim tahu bahwa kebahagiaannya tak akan lama. Namun kondisi berkata lain. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya, sampai usia anak muda ini 70 tahun. Nabi Ibrahim merasa penasaran, dan tak lama kemudian malaikat datang menemuinya. Langsung saja Ibrahim menanyakan tentang keganjilan itu, karena malaikat tidak pernah akan berbohong.Apa gerangan yang membuat Alloh SWT menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda itu dulu?" tanya Ibrahim. 
"Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Alloh memutuskan untuk memperpanjang umur anak muda tersebut sampai engkau masih melihatnya hidup sampai sekarang," jelas Malaikat. Kematian memang di tangan Alloh , kawan. Memajukan atau memundurkan kematian adalah hak Alloh, dan Alloh memberitahu lewat RasulNya. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. Jadi, bila disebut ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah SEDEKAH. Jadi tunggu apa lagi, mari kita bersedekah. 


Sedekah Menunda Kematian

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments


Beliau adalah seorang Raja Baikh yang emninggalkan istana untuk menjadi seorang sufi. 
Pada saat ketenaran Ibrahim bin Adham sudah tersebar luas, dia meninggalkan gua pertapaannya dan pergi menuju Mekah. Dialah salah seorang sufi teladan umat Islam yang terkenal. Naga pun berusjud di hadapannya.


Kisah.
Di tengah padang pasir, Ibrahim bertemu dengan seorang tokoh besar agama yang mengajarkan kepadanya nama-nama Teragung dari Allah SWT. Dengan Nama yang teragung itulah Ibrahim menyebut Allah SWT dan sesaat kemudian ia dikarunia bertemu dengan Nabi Khidir as. 
"Ibrahim," kata Nabi Khidir as. 
"Saudaraku Daudlah yang mengajarkan kepadamu nama-nama Teragung dari Allah SWT itu," kata Nabi Khidir as lebih lanjut. Haa .. jadi yang tadi adalah Nabi Daud yang menemukan Ibrahim bin Adham. Kemudian mereka berbincang-bincang tentang berbagai masalah. Dari diskusi itulah Ibrahim menyerap berbagai ilmu hakiki. Dengan seizin Allah SWT, Nabi Khidir as adalah manusia pertama yang telah menyelamatkan Ibrahim. Selanjutnya, perjalanan diteruskan menempuh ganasnya padang pasir. Sesampainya di Dzatul IRQ, Ibrahim bertemu dengan 70 orang yang berjubah kain perca tergeletak mati dan darah mengalir dari hidung dan telinga mereka. Ibrahim berjalan mengitari mayat-mayat tersebut dan ternyata salah seorang dari mereka masih hidup. "Anak muda, apakah yang telah terjadi?" tanya Ibrahim. Orang itu menjawab, "Wahai manusia, beradalah di dekat air dan tempat shalat, janganlah menjauh agar engkau tidak dihukum. Tetapi jangan pula terlalu dekat agar engkau tidak celaka. Tidak seorangpun bisa bersikap terlampau berani di depan sultan. Takutilah sahabat yang membantai dan memerangi para peziarah ke tanah suci seakan-akan mereka itu orang-orang kafir Yunani. " "Siapakah kalian?" tanya Ibrahim. "Kami adalah rombongan sufi yang menembus padang pasir dengan berpasrah kepada Allah SWT dan berjanji tidak akan mengucapkan sepatah katapun di dalam perjalanan kecuali hanya mengingat Allah SWT. Dan kmai tidak peduli pada sesuatu pun selain kepada-Nya." jawab orang itu.

Pertemuan Nabi Khidir dan Ibrahim bin Adham

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

Ada kisah riwayat yang sangat menarik buat buatku. Kisahnya memang agak pendek, namun sangat dahsyat ke sanubari. 
Seorang wanita mulia, suci dan wara 'dengan tegas sekali mengusir Malaikat Munkar Nakir pada saat mendapatkan pertanyaan di alam kubur. Lalu siapakah wanita teladan itu? Dialah Rabi'ah binti Ismail Al Adawiyah, seorang tokoh sufi wanita yang sangat terkenal di dunia karena kesuciannya.
Pada saat Rabi'ah akan meninggal dunia, orang-orang banyak yang menungguinya dan mereka meutup pintu kamar dari luar. Setelah itu mereka mendengar suara, 
"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan berbahagia." Beberapa saat kemudian sudah tidak ada lagi suara yang terdengar dari kamar itu. Mereka lalu membuka pintu kamar dan mendapatkan Rabi'ah telah berpulang ke Rahmatullah. Setelah Rabi'ah meninggal, ada seseorang yang mengabarkan bahwa ia telah bermimpi dengan Rabi'ah. Dia bermimpi bahwa Rabi'ah ditanyai oleh Malaikat Munkar Nakir di alam kubur. "Rabi'ah, bagaimana engkau menghadapi Munkar dan Nakir?" tanya orang yang bermimpi. "Kedua malaikat itu datang kepadaku dan mengajukan pertanyaa," kata Rabi'ah. "Siapakah Tuhanmu?" tanya malaikat. Rabi'ah menjawab, "Pergilah kepada Tuhanmu dan katakan kepada. Diantara ribuan makhluk yang ada, jangan Engkau melupakan wanita tua yang lemah ini. Aku hanya memiliki Engkau di dunia yang luas, tak pernah lupa kepada. Akan tetapi mengapakah engkau mengirim utusan hanya sekedar menanyakan siapakah Tuhanku ... " Lalu Malaikat Munkar dan Nakir pergi menghadap Tuhan mereka untuk melaporkan kejadian tersebut.

Malaikat Munkar Nakir Diusir Wanita Mulia

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

Kisah Islamiah kembali hadir dengan kisah islami lain yang bagus untuk dijadikan teladan. 
Rugi lo kalau tidak membacanya. 
Penulis berharap agar kisah-kisah yang ada di blog ini bisa dijadikan suri tauladan juga. Kali ini akan diceritakan tentang cerita betapa sakitnya saat sakaratul maut , saat menjelang ajal, saat tercabutnya roh dari jasad manusia. Adalah Nabi Idris yang pernah menyampaikan hal ini dan diwariskan beritanya. Dengan izin Allah SWT, akhirnya Nabi Idris dapat merasakan betapa sakitnya sakaratul maut. Ia mengibaratkan sakitnya kayak hewan yang dikuliti hidup-hidup. Nabi Idris as Suatu ketika Nabi Idris telah dikunjungi oleh Malaikat Izrail. Kemudian Beliau bertanya, "Hai Malaikat Izrail, kedatanganmu ini untuk mencabut nyawa atau berkunjung." Lalu Malaikat Izrail menjawab bahwa kedatangannya itu untuk berkunjung dengan izin Allah. mendengar jawaban Malaikat Izrail, Nabi Idris mengatakan, "Hai Malaikat Izrail, saya ada keperluan denganmu." "Kepentingan apa itu?" kata Malaikat Izrail. Setelah sejenak menghela napas, Nadi Idris pun menjawab, "kepentinganku denganmu adalah supaya engkau mencabut nyawaku dan kemudian Allah menghidupkan kembali agar aku dapat lebih giat beribadah kepada Allah setelah aku merasakan sakaratul maut. " Malaikat Izrail keheranan mendengar permintaan Nabi Idris. Tapi Allah memberi wahyu kepada Malaikat Izrail agar dia mencabut nyawa Nabi Idris. Seketika itu juga Malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris as Pedihnya Sakaratul Maut. Setelah menjalankan tugasnya itu Malaikat Izrail menangis atas kematian Nabi Idris sambil memohon kepada Allah untuk menghidupkan kembali Nabi Idris as Kemudian Allah mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka Nabi Idris pun hidup kembali. Malaikat Izrail bertanya kepada Nabi Idris as "Hai Saudaraku, bagaimana rasanya sakaratul maut itu? " Nabi Idris as menjawab, "Sesungguhnya rasa sakaratulmaut itu saya umpamakan binatang yang hidup dilepas kulitnya dalam kondisi hidup-hidup dan begitulah rasanya sakaratul maut bahkan lebih seribu kali sakit." Kata Malaikat Maut, "Secara halus dan berhati-hati aku mencabut nyawa yang seperti itu selama-lamanya. " Itulah sahabatku sekelumit kisah tentang pedihnya sakaratul maut. Seorang Nabi pun juga merasakan hal yang sama dan terasa sangat pedih kala nyawa terlepas dari badan. semogo sedikit kisah di atas bisa sebagai pelajaran dan renungan untuk kita semua agar selalu meningkatkan bekal sebelum nyawa terlepas. Amiin

Pedihnya Sakaratul Maut

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

Nabi Idris as di masa hidupnya, Allah SWT telah mengaruniakan untuk mengunjungi surga maupun neraka. DI kedua tempat itu, Nabi Idris as pingsan begitu melihat pemandangan yang dilihat dikedua tempat itu
neraka..
Nabi Idris as adalah seorang Nabi yang kuat sekali ibadahnya, bahkan malaikat sangat kagum pada kesalehan beliau. Pada suatu saat, Malaikat Izrail dan Nabi Idris as beribadah bersama-sama. Nah, pada kesempatan itu Nabi Idris as mengajukan permintaan kepada Malaikat Izrail untuk dapat melihat surga dan neraka. Malaikat Izrail tidak dapat memutuskan permintaan Nabi Idris as. Namun Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Melihat, dan karenanya Nabi Idris as diizinkan berkunjung ke neraka dan ke surga ditemani Malaikat Izrail. Pertama-tama Nabi Idrsi as mengunjungi neraka. "Wahai Nabiyullah, kenapa ingin melihat neraka? Bahkan para malaikat pun takut melihatnya, "tanya Malaikat Izrail. Dijawab olah Nabi Idris as, "Sebenarnya saya takut sekali kepada azab Allah SWT. Tapi mudah-mudahan iman saya menjadi tebal setelah melihatnya." Begitu mereka sudah sampai agak dekat dengan neraka, Nabi Idris as pun tersungkur pingsan. Penjaga neraka adalah malaikat yang sangat menakutkan. Malaikat itu menarik dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah SWT selama hidupnya. Nabi Idris as tak mampu menyaksikan berbagai siksaan yang sangat mengerikan. Api neraka berkobar sangat dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan dan tak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding dengan neraka. "Astaghfirullah ... Astaghfirullah ... Astaghfirullah ...," berulang kali terucap dari mulut beliau sesaat setelah tersadar ari pingsannya. (Seorang nabi saja sampai pingsan melihat neraka, bagaimana dengan manusia biasa seperti kita?). Setelah siuman, dengan tubuh yang masih lemas Nabi Idris as melanjutkan perjalanan ke surga ditemani Malaikat Izrail ini. Di pintu surga beliau disambut Malaikat Ridwan yang menjaga Surga. Malaikat Ridwan dengan penuh lemah lembut mempersilahkan Nabi Idris as untuk memasuki tempat yang mulia penuh kenikmatan tersebut. Begitu masuk ke dalam surga, lagi-lagi Nabi Idris as tersungkur lagi karena penuh takjub. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan untuk siapa yang memandangnya . Namun Nabi Idris as pingsan hanya sebentar saja. Tanpa bisa berkata apa-apa selain ucapan, "Subhanallah .... Subhanallah ... Subhanallah ...," berkali-kali keluar dari mulut beliau. Itulah Kisah Teladan dari nabi Idris as yang sangat saleh dan taat kepada Allah SWT sampai beliau sampai pingsan begitu melihat neraka maupun surga. 

Nabi Idris Pingsan Melihat Neraka dan Surga

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments
Assalamualikum Wr.Wb

Kisah Islamiah dengan kisah Nabi Khidir. 
Ternyata ada suatu rahasia yang menyebabkan Nabi Khidir as masih hidup sampai sekarang ini. Tentu semua itu adalah kehendak Allah SWT terhadap hamba-Nya yang satu ini. Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa'labi dari Imam Ali ra. Semoga dengan kisah ini akan lebih memantapkan keimanan kita kepada Allah SWT, bahwa jika Allah SWT berkehendak maka akan terjadilah . Tak seorang pun yang bisa menghalanginya.


Berikut Kisahnya.
Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada dirinya dengan menjadi seorang raja. Dialah Raja Iskandar Zulkarnaen, yang namanya telah tersebut dalam Al Qur'an. Pada tahun 322 SM, Raja Iskandar Zulkarnaen berniat mengadakan perjalanan untuk mengelilingi bumi dan Allah SWT mewakilkan salah satu malaikatnya yang bernama Rofa'il untuk menyertainya dalam perjalanan panjang itu. Dialog Malaikat dan Raja Iskandar Zulkarnaen. Karena ditemani oleh seorang malaikat, Raja Zulkarnaen banyak mengajukan pertanyaan seputar dunia dan akhirat serta isinya. Salah satu pertanyaan yang paling terkenal adalah tentang ibadah para malaikat di langit. "Wahai malaikat Rofa'il, ceritakanlah kepadaku tentang ibadahnya para malaikat yang ada di langit," tanya Raja Zulkarnaen. "Para malaikat yang ada di langit ibadahnya ada yang berdiri tidak mengangkat kepala selama-lamanya, ada juga yang bersujud tidak mengangkat kepala selama-lamanya, ada pula yang rukuk tidak mengangkat kepala selama-lamanya, "jawab Malaikat Rofa'il. "Duh, alangkah senangnya hati ini seandainya aku bisa hidup bertahun-tahun lamanya untuk beribadah kepada Allah SWT, "kata Raja Zulkarnaen. "Wahai raja, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan sumber air di bumi. Namanya Ainul Hayat, artinya sumber air hidup. Maka barang siapa yang meminum airnya seteguk, maka ia tidak akan mati sampai hari kiamat atau jika ia memohon kepada Allah SWT untuk dinonaktifkan, "kata Malaikat Rofa'il. "Apakah engkau tahu tempat Ainul Hayat itu wahai Malaikat Rofa'il?" tanya raja. "Sesungguhnya Ainul Hayat itu di bumi yang gelap," jawab Malaikat Rofail. Setelah Raja Zulkarnaen mendengar penuturan malaikat Rofa'il tentang Ainul Hayat itu, maka raja segera mengumpulkan para alim ulama pada saat itu. Sebelumnya, raja bertanya kepada mereka tentang letak Ainul Hayat, tapi mereka semua menjawab tidak tahu. "Wahai para alim ulama, tahukah kalian dimanakah letak Ainul Hayat itu?" tanya raja. "Kami tidak mengetahuinya wahai baginda, hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui," jawab salah seorang ulama. Di luar dugaan, dari pertanyaan Raja Zulkarnaen tersebut, ada salah seorang ulama yang mampu menjawab meski tidak sedetail letaknya. "Sesungguhnya aku pernah membaca di dalam wasiat Nabi Adam as bahwa beliau berkata bahwa sesungguhnya Allah meletakkan Ainul Hayat itu di bumi yang gelap, "kata ulama itu. "Dimanakah bumi yang gelap itu?" tanya raja. "Yaitu di tempat terbitnya matahari," jawab orang alim ulama itu. Kemudian Raja Zulkarnaen menyuruh para pengawalnya untuk menyiapkan segala kebutuhan untuk mencari dan mendatangi tempat Ainul Hayat itu. "Kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap?" tanya raja. "Kuda betina yang masih perawan," jawab para sahabatnya. Akhirnya raja mengumpulkan seribu kuda betina yang masih perawan dan ia memilih diantara 6 ribu tentaranya yang pandai dan ahli dalam mencambuk. Di antara para tentara itu, ada yang bernama Nabi Khidir as, bahkan beliau menjabat sebagai perdana menteri kala itu.



Perjalanan Mencari Ainul Hayat.
Setelah dirasa semua cukup dan siap, maka berangkatlah Raja Zulkarnaen dan Nabi Khidir as yang ebrjalan di depan tim. Setelah sekian lama mencari, akhirnya mereka mengetahui tempat terbitnya matahari. Mereka pun menuju arah terbitnya matahari tersebut. Perjalanan ke temnpat tujuan tersebut memakan waktu 12 tahun lamanya untuk sampai di bumi yang gelap itu. Gelapnya bukanlah seperti di waktu malam hari, melainkan gelap karena ada pancaran seperti asap. Raja Zulkarnaen sudah tak sabar lagi ingin masuk ke tempat gelap itu, namun salah seorang cendikiawan mencegahnya. Para tentara berkata kepada raja, "Wahai Baginda, sesungguhnya raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk ke tempat gelap ini, karena tempat yang gelap ini berbahaya." "Hai prajurit, kita harus memasukinya, tidak bisa tidak," sanggah sang raja. Karena raja bersikeras ingin masuk, maka tak ada seorang pun yang berani melarangnya. "Diamlah dan tunggulah kalian di sini selama 12 tahun. Jika aku bisa datang kepada kalian dalam masa itu, maka kedatanganku terhadap kalian termasuk baik. Dan jika aku tidak datang dalam 12 tahun, maka pulanglah kalian kemabli ke negeri kalian, "ujar sang raja. Setelah itu raja mendekat dan bertanya kepada malaikat Rofa'il, "Bila kita melewati tempat gelap ini, apakah kita dapat melihat teman kita?" "Tidak bisa kelihatan < "jawab Malaikat Rofa'il. "Akan tetapi aku memberimu sebuah merjan atau mutiara. Jika mutiara itu ke atas bumi, maka mutiara itu dapat emnjerit dengan suara yang keras, dengan demikian teman kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian," jelas Malaikat Rofa'il lebih lanjut. Masuk ke Ainul Hayat. Demikianlah, akhirnya Raja Iskandar Zulkarnaen masuk ke tempat yang gelap itu. Selama 18 hari lamanya tidak pernah melihat matahari dan bulan, tidak pernah melihat malam maupun siang. Tidak pernah melihat burung dan binatang liar, sedangkan raja berjalan dengan didampingi Nabi Khidir as. Pada saat mereka berjalan, maka Allah memberi wahyu kepada Nabi Khidir as. "Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat ini Aku khususkan untuk kamu. " Setelah Nabi Khidir as menerima wahyu itu, ia berkata kepada sahabat-sahabatnya, "Berhentilah kalian di tempat masing-masing dan jangan kalian emninggalkan tempat kalian sebelum aku datang ke kalian." Kemudian Nabi Khidir as menuju kanan jurang sampai ia menemukan Ainul Hayat itu. Ia turun dari kudanya, melepaskan pakaiannya dan turun ke Ainul Ahaya tersebut. Ia mandi dan minum air sumber hidup tersebut dan ia merasakan bahwa airnya lebih manis daripafda madu. Sesudah mandi dan minum air tersebut, ia keluar dari tempat itu kemudian menemui Raja Iskandar Zulkarnaen. Raja tidak mengetahui apa yang telah terjadi pada diri Nabi Khidir as. Wallahu A'lam. 

Rahasia nabi Khidir berumur panjang

Posted by : Ilham Setiawan 0 Comments

Ngobrol Bareng Otaku

- Copyright © 2013 Otaku Lokopou - ilham se - Powered by Blogger - Designed by ilham Seaka -