Posted by : Ilham Setiawan Friday, 14 December 2012


dialog antara Iblis dan Nabi Isa as . 
Nabi Isa as menyatakan bahwa dirinya bukanlah Tuhan, melainkan hanya hamba Allah SWT seperti kebanyakan Nabi dan Rasul lainnya.Kisahnya.


Pada suatu hari Nabi Isa as bertemu dengan iblis yang dilaknat dan terjadilah percakapan antara keduanya. Dialog Pertama Iblis: Wahi Isa bin Maryam, dari sifat Ketuhanan itu sampai engkau mampu berbicara ketika engkau masih bayi. Padahal tak seorang pun yang mampu berbicara seperti kamu sebelum kamu. Nabi Isa as: Yang memiliki sifat Ketuhanan itu adalah Dzat yang membuat saya mampu berbicara dan Dzat yang mematikan saya, kemudian menghidupkan saya kembali. Iblis: Bukan begitu maksudku, akan tetapi engkaulah orang yang telah sampai pada tingkat menjadi Tuhan sehingga engkau mampu menghidupkan orang yang telah meninggal dunia. Nabi Isa as: Bukan begitu, sifat Ketuhanan itu adalah milik Allah sebagai Dzat yang menghidupkan dan mematikan orang yang saya matikan lalu dihidupkan Allah SWT. (Jadi bukan saya yang menghidupkan, maksud-red). Saya hanya perantara saja. Iblis: Demi Allah, engkau adalah Tuhan di langit dan Tuhan di bumi. Begitu iblis berbicara demikian, maka turunlah Malaikat Jibril yang dengan sayapnya, Iblis dipukul sampai ke matahari. Lalu ada pukulan sayap yang kedua iblis terlempar sampai ke sumber air panas lalu dilempar lagi sampai ke lautan yang ke tujuh. Dialog ke Dua Ketika Isa as mengerjakan shalat di Baitul Maqdis, ia ditemukan oleh iblis dan berkata, "Sesungguhnya engkau tidak pantas menjadi seorang hamba, sebaiknya engkau menjadi Tuhan. " Namun Nabi Isa as selalu berusaha melepaskan diri dari gangguan setan terlaknat itu, namun masih belum bisa terlepas. Kemudian Iblis berkata lagi, "Tidak patut engkau menjadi hamba." Isa as lalu meminta pertolongan kepada Allah SWT dan kemudian Jibril datang bersama Mikail. Iblis dikepung lalu iblis dihantam dengan sayap Malaikat Jibril dan dibuang ke lembah jurang. Iblis tidak kenal menyerah dan putus asa dalam menjalankan tugasnya. Iblis lalu datang lagi ke nabi Isa as, karena iblis tahu bahwa kedua malaikat itu tidak diutus kecuali hanya untuk itu saja, lainnya tidak. Iblis mengulangi ucapnnya kepada Nabi Isa as bahwa Nabi Isa as tidak patut menjadi hamba. Iblis berkata, "Aku tahu apa yang terjadi ketika kamu marah. Aku mengajakmu untuk sesuatu yang memang seharusnya menjadi hakmu yaitu memerintah setan supaya setan itu tunduk kepadamu, sebab apabila manusia mengetahui bahwa setan-setan itu tunduk kepadamu, maka manusia pun lalu taat kepadamu dan menyembah. " "Aku tidak mengatakan bahwa engkau adalah Tuhan dan tidak ada Tuhan yang lain. tetapi maksud saya kamu adalah Tuhan di bumi dan Allah SWT Tuhan di langit. " Mendengar kata iblis yang demikian itu, Nabi Isa as berteriak sekeras-kerasnya sampai Malaikat Israfil turun ke bumi. Malaikat Jibril dan Mikail yang melihat hal itu segera menangkap iblis kemudian Malaikat Israfil menghantam iblis dengan sayapnya lalu dibuang ke matahari. Nabi Isa as kemudian pergi, tapi masih sempat saja iblis menggoda. "Wahai Isa, aku bertemu kamu pada hari ini mengalami kesulitan yang sangat luar biasa." Dialog Ketiga. Iblis laknatullah masih juga belum kapok meskipun telah dihantam sayap malaikat. Pada suatu hari, iblis menemukan lagi Isa as dan terjadilah percakapan lagi. Nabi Isa as: Apakah kamu tidak tahu bahwa sesuatu tidak akan emnimpamu kecuali jika telah ditakdirkan kepadamu? Iblis: Sekarang coba saja naik ke puncak gunung sana lalu jatuhkan tubuhmu dari puncak gunung itu, apakah engkau hidup atau mati? Isa as: Apakah kamu belum mengetahui bahwa Allah SWT berfirman, "Janganlah hambaKu mencoba, karena Aku berbuat sesuatu atas kkemauanKu." maksudnya adalah jika ALlah SWT menghendaki masih hidup, maka tidak akan mati orang yang terjun dari puncak gunung. Karena hamba tidak bisa menguji Tuhannya tetapi Tuhanlah yan menguji hambaNya. Iblis: Apakah kamu tidak bilang benar? Cobalah ambillah wadah lampu, kemudian pukulkan ke tubuhmu, tentu engkau akan kesakitan bukan? Isa as: Kamu ini celaka, bukankah Allah SWT telah melarang seseorang untuk memohon atas kerusakan tubuh. Dari Kisah Islamiah, dialog antara Nabi Isa as dan Iblis tersebut dapat diambil pelajaran bahwa segala sesuatu yang terjadi dan yang akan terjadi adalah merupakan kekuasaan dan kehendalk ALlah SWT. Siapapun dia, bagaimanapun hebatnya, tidak akan mampu lari dari takdir Allah SWT> 

Leave a Reply

Shere Dan Tanya Tanya
Inget No Echhi
No Hentai
Jangan Bawa Bawa Agama. Suku Dan Ras
@Lokopou

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Ngobrol Bareng Otaku

- Copyright © 2013 Otaku Lokopou - ilham se - Powered by Blogger - Designed by ilham Seaka -