Showing posts with label Islam. Show all posts
Terkadang dalam kehidupan sehari
hari,para suami suka merendahkan
peran istri dalam rumah tangga.
Padahal pada kenyataannya istri
sangat berperan, bahkan boleh
dibilang lebih banyak peran yang
dimainkan seorang istri
dibandingkan suami. Coba kita
bayangkan, mulai dari tugas rutin
seperti mengurus rumah, anak,
melayani kebutuhan suami dan tak
jarang tugas yang semestinya di
jalankan seorang suami dalam
mencari nafkah juga dikerjakan oleh
istri.
Meski demikian, sekali lagi dalam
kenyataannya peran yang demikian
itu oleh sebagian suami kurang
dihargai. Masih saja suami menuntut
lebih, seolah tak mau tahu dengan
kondisi fisik yang dialami sang istri
karena lelahnya dalam menjalankan
tugas rumahnya. Seperti misalnya
ketika suami pulang larut malam ,
istri terlelap tidur sehingga tidak
mendengar suami memintanya
membuka pintu, lalu suami marah
besar karena hal tersebut, atau saat
pagi hari karena sibuk mengurusi
keperluan anak sampai lupa
membuatkan kopi atau sarapan
untuk suami, sehingga tak jarang
terjadilah kekerasan dalam rumah
tangga ( KDRT ) yang berujung
pada perceraian dengan alasan
karena tidak ada kecocokan.
Adakalanya perlakuan kasar
terhadap istri dengan alasan karena
istri tidak patuh, tidak melayani
suami dengan baik dll alasan yang di
jadikan senjata oleh suami.
Padahal dalam islam penghargaan
suami terhadap peran istri menjadi
tolak ukur dalam hal keimanan
seorang muslim,sebagaimana yang di
sabdakan oleh rosullullah SAW dalam
salah satu hadistnya,dari abul hasan
al-fira, dari Muhammad bin ghalib
al-baghdadi, dari al- hasan bin ali,
dari al- Fadhl bin Sahl, dari ibnu
atikah, dari anas bin malik RA , ia
berkata : “ rosulullah SAW ditanya ,
Siapakah orang mukmin yang paling
sempurna imannya ?, Beliau
bersabda, Yang paling baik
akhlaknya kepada keluarganya,”.
Lalu siapa contoh yang dapat ditiru
dalam hal hubungan suami istri yang
paling baik kalau bukan Rosullullah
Muhammad SAW.
Dalam suatu riwayat dikisahkan,
tatkala beliau pulang dan istrinya
tidak membukakan pintu, beliau rela
tidur diteras rumah, sampai pada
pagi harinya saat membuka pintu
sang istri kaget melihat baginda
rosul tidur diluar tanpa alas. Apa
yang dikatakan beliau pada sang
istri, bukannya cacimaki tapi kata –
kata maaf nan lemah lembutlah
yang keluar dari bibirnya,bahwa dia
tidak ingin mengganggu istirahat
istrinya. Atau ketika bajunya sobek
beliaupun rela menjahitnya sendiri
tanpa minta di bantu istrinya.
Bahkan panggilan kesayangan kerap
keluar dari bibir beliau saat
memanggil istri-istri nya.
Subhanallah… Seorang sahabat,
Umar RA pun mencontohkan kepada
kita tentang bagaimana kita harus
memperlakukan istri sebagai teman
dan pendamping hidup.
Suatu ketika ada seorang yang ingin
mengadukan perihal keadan istrinya.
Saat sampai di rumah khalifah dia
mendengar ummu kalsum sedang
bertengkar dengannya. Orang
itupun lalu berkata “ saya ingin
mengadukan tentang kelancangan
istriku kepadaku, akan tetapi karena
mendengar hal serupa dalam rumah
tanggamu, maka saya kembali”,
Umar berkata “ Kita harus
memaafkannya, karena ia
mempunyai hak yang harus kita
laksanakan . Pertama, Ia merupakan
penghalang bagiku dari api neraka,
dimana hatiku merasa tenteram dan
jauh dari hal yang haram. Kedua, ia
menjadi penjaga rumah ketika aku
pergi dan ia pula yang menjaga
hartaku, Ketiga, ia menjadi tukang
cuci pakaiannku. Keempat, ia menjadi
ibu bagi anak-anakku. Kelima, ia
menjadi tukang masaka
makanannku .” Lalu orang itu
berkata “ istriku juga begitu, maka
apa yang engkau maafkan atasnya
saya juga memaafkannya.”
Lalu apa saja kewajiban suami
terhadap istri ?, Abu laits As-
samarkandi mengatakan, ada Lima
hal hak istri yang harus ditunaikan
oleh suami :
1. Suami tidak membiarkan istrinya
keluar rumah tanpa ada hal penting,
karena istri merupakan aurat dan
keluarnya dihadapan orang banyak
menyebabkan dosa dan merusak
kesopanan.
2. Suami harus mengajarkan ilmu
agama, terutama ilmu dalam
beribadah yang wajib seperti cara
beruwudhu, sholat, puasa dan lainya.
3. Memberikannya makanan yang
halal, karena makanan yang haram
akan menjadikan daging yang
tumbuh karenanya menjadi bahan
bakar api neraka. Memberikannya
pun akan diganjar pahala oleh allah
SWT, Rosullulah Muhammad SAW
bersabda, “ Dinar itu ada empat
macam, yakni yang kamu nafkahkan
di jalan allah, dinar yang kamu
berikan untuk orang miskin, dinar
yang kamu belanjakan untuk
memerdekakan budak, dan dinar
yang kamu nafkahkan untuk
keluiargamu. Yang paling banyak
pahalanya adalah dinar yang kamu
belanjakan untuk keluargamu .”
4. Tidak boleh menganiaya nya,
karena istri adalah amanat baginya.
Dari Abu Hurairah RA, rosullullah
SAW bersabda,“ Barang siapa
mengawini seorang perempuan
dengan mas kawin yang telah
ditentukan, sedangkan ia berniat
untuk tidak memenuhinya maka ia
berbuat zina dan barangsiapa yang
mempunyai hutang sedangkan ia
berniat untuk tidak
mengembalikannya maka ia adalah
pencuri.” Dari abul Qasim asy-
syananadzi dengan sanad dari Al-
hasan al-bashri dari rosullullah
SAW ,” Berpesan pesanlah yang baik
dengan para istri karena
sesungguhnya mereka tidak memiliki
apa-apa atas diri mereka sendiri di
sisimu, dan sesungguhnya kamu
mengambil mereka dengan amanat
allah dan kamu menghalalkan
kemaluan mereka dengan kalimat
Allah SWT .”
5. Bila timbul perasaan yang tidak
baik, hendaklah bersabar dan
anggaplah sebagai peringatkan
baginya, jangan sampai terjadi yang
lebih berbahaya dari yang telah
terjadi.” Yang paling penting dan
harus selalu di ingat oleh para suami
adalah bahwa mereka adalah
pemimpin dalam rumah tangga,
suatu saat apa yang dilakukan
terhadap istri mereka di dunia kelak
akan diminta pertanggung jawaban
nya di hadapan Allah SWT.
Dari Al hakim abul-hasan as-sardiri,
dari abu ahmad al-hawani, dari al-
abbas bin Muhammad, dari yahya
bin Muin, dari abu hafsin al-abar,
dari hajadah, dari athiyah al-aufi,
dari ibnu umar RA , Rosululah
Muhammad SAW bersabda: “
masing-masing dari kalian adalah
pemimpin dan akan ditanya tentang
kepemimpinannya. Seorang imam
yang diikuti oleh orang banyak
adalah pemimpin dan akan ditanya
kepemimpinannya. Seorang laki-laki
(suami) adalah pemimpin atas
penghuni rumahnya dan ia akan
ditanya tentang kepemimpinannya.
Seorang hamba adalah pemimpin
dalam harta tuannya dan ia akan
ditanya tentang kepemimpinannya.
Seorang isteri adalah pemimpin
dalam rumah suaminya dan ia akan
ditanya tentang kepemimpinannya.
Ingatlah masing-masing dari kalian
adalah pemimpin dan akan ditanya
tentang kepemimpinannya .” <>
Kewajiban Suami Terhadap istri
• Khalid adalah Pedang Allah.
o Nabi Muhammad (629 M)
• Alangkah sempurnanya hamba Allah ini: Khalid ibn al-Walid, salah satu dari pedang-pedang Allah, dilepaskan untuk melawan kaum yang tidak beriman.
o Nabi Muhammad (630 M)
• Dia adalah ahli perang; seorang teman kematian. Dia memiliki kecepatan lari dari singa dan kesabaran dari kucing!
o Amr ibn al-'Ash, salah seorang jenderal Islam terkenal dalam penaklukan Islam di abad ke-7, mengatakan ini saat Perang Riddaketika Khalifah Abu Bakr meminta pendapatnya tentang Khalid (632 M).
• Wahai Umar, tahanlah lidahmu atas Khalid. Aku tidak akan menyarungkan pedang Allah yang telah terhunus untuk melawan kaum yang tidak beriman.
o Khalifah Abu Bakr (632 M).
• Wahai Quraisy! Singamu telah menyerang seekor singa lain dan mengalahkannya. Perempuan tidak akan lagi melahirkan anak-anak seperti Khalid.
o Khalifah Abu Bakr (633 M).
• Aku tahu lebih banyak tentang Khalid dari orang lain, tidak ada manusia yang lebih beruntung daipadanya. Tidak ada manusia yang seimbang dengannya dalam perang. Tidak ada orang yang menghadapi Khalid dalam pertempuran akan menang baik ia kuat atau lemah. Ikutilah saranku dan berdamailah dengannya.
o Pangeran Ukayd dari Daumatul Jandal (633 M).
• Demi Allah, aku akan menghancurkan Romawi dan teman-teman setan dengan Khalid ibn al-Walid.
o Khalifah Abu Bakr (633 M).
• Apakah panji tim ini berwarna hitam? Apakah panglimanya laki-laki yang tinggi, berbadan kuat, Berbahu bidang dengan janggut yang lebat dan sejumlah kecil bercak di wajahnya? Hati-hatilah ketika berperang dengannya.
o Pendeta Romawi (633 M).
• Aku tidak menentang Khalid untuk menjadi panglima. Tapi dia boros dan mengeluarkan uangnya untuk penyair dan prajuritnya, melebihi dari apa yang pantas mereka dapatkan, di mana kekayaan harus digunakan untuk menolong fakir miskin di antara muslim. Janganlah seorang pun menganggap bahwa aku telah memberhentikan seorang yang kuat, dan menunjuk seorang laki-laki yang lembut, karena Allah bersamanya (maksudnya Abu Ubaydah) dan akan membantunya.
o Khalifah Umar (634 M).
• Dia tidak tidur maupun membiarkan orang lain tidur, dan tidak ada yang tersembunyi darinya.
o Anonim
• Khalid panglima yang sesungguhnya. Semoga Allah mengampuni Abu Bakr, dia mampu menilai orang lain dari aku.
o Khalifah Umar, setelah Pertempuran Hazir (637 M).
• Bawa Khalid ke pengadilan, ikat tangannya dengan sorban dan buka penutup kepalanya. Tanya kepadanya dari mana ia peroleh uang yang ia berikan pada A'isyah .... miliknya sendiri atau dari harta rampasan perang? Jika ia mengakui itu dari rampasan perang, dia bersalah karena penyalahgunaan keuangan. Jika ia mengklaim uang itu miliknya sendiri, dia bersalah karena telah melakukan pemborosan. Dalam kasus manapun, berhentikan dan bebastugaskan dia.
o Perintah Khalifah Umar kepada Abu Ubaydah (637 M).
• Engkau telah berhasil; dan tidak ada orang yang seberhasil dirimu. Tetapi bukanlah manusia yang membuatnya terjadi, melainkan Allah.
o Khalifah Umar (638 M).
• Wahai Khalid! Demi Allah, Engkau sangat terhormat di mataku, dan Engkau sangat berharga bagiku. Engkau tidak akan punya alasan untuk mengeluh kepadaku setelah hari ini.
o Khalifah Umar (638 M).
• Aku tidak memberhentikan Khalid karena kemarahanku atau ada ketidakjujuran pada dirinya, tetapi karena orang-orang memujanya dan tersesat. Aku khawatir orang-orang akan bergantung kepadanya. Aku ingin mereka mengetahui bahwa Allah-lah yang melakukan segala sesuatu; dan jangan sampai kerusakan muncul di bumi ini.
o Khalifah Umar (638 M).
• Sudahkah para perempuan berhenti untuk berduka untuk seseorang seperti Khalid?
o Khalifah Umar saat mendengar kabar wafatnya Khaid (642 M).
• Kamu jauh lebih baik dari seribu orang,
• ketika wajah para laki-laki terlihat putus asa,
• Berani? Kamu lebih berani dari harimau,
• Dermawan? Kamu lebih dermawan dari banjir yang tidak pernah berhenti mengalir di antar gunung-gunung.
o Lubabah As-Saghir, ibu Khalid, memujinya (642 M).
• Khalifah Umar: Khalid tidak seperti yang saya kira.
Ali: Jadi, mengapa kamu memberhentikannya dari tim?
Khalifah Umar: Aku harap aku tidak pernah melakukannya.
o Dialog antara Khalifah Umar dengan Ali (yang nantinya akn menjadi khalifah tahun 656-661) beberapa tahun setelah wafatnya Khalid (643 M).
• Prajurit Arab paling garang dan paling berhasil.
o Edward Gibbon, Ahli Sejarah abad ke-19.
Sumber-sumber
• Akram, AI (1970). The Sword of Allah: Khalid bin al-Waleed, His Life and Campaigns, Rawalpindi: National Publishing House. URL diakses 2008-01-01.
• Fatuh al Sham
• Tanggal al-Tabari
• Tanggal al-Yaqubi
• Ibn Katsir, Al-Bidayah wan-Nihayah, Dar Abi Hayyan, Cairo, 1st ed. 1416/1996, Vol. 6 P. 428.
• Balazuri
Ucapan-ucapan tentang Khalid ibn al-Walid
Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW (dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)
lokopou |
Rasulullah bersabda:”Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”
Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad,… . salam untukmu para hadirin…”
Rasulullah SAW lalu menjawab: Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
” Siapa yang memaksamu?”
Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”
oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”
Orang Yang Dibenci Iblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?”
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“lalu siapa lagi?”
“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”
” Selanjutnya apa?”
“Orang kaya yang bersyukur.”
“Apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
“Usman bin Affan?”
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)
Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
“Jika ia bersedekah?”
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam – diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”
Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba.”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri.”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”
Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas
Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”
Iblis segera menimpali:
“Tidak,tidak… tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir.
Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?”
“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”
Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.
Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang -orang tua, sebagian untuk menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak ynag suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.
Syaithan juga berkata,”keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.
Cara Iblis Menggoda
Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah kegemaranku.
Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ‘shalatmu tidak sah’
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.
jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.
Dan iapun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padanya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’
Ia pun mati dalam kekafiran.
Percakapan Rasulullah SAW dengan Iblis
lokopou |
- masjid yang dilakukan pada saat bulan Ramadhan. Lebih luasnya terkadang juga dilakukan tidak pada saat Bulan Ramadhan saja, tetapi pada bulan lainnya dan dapat juga dilakukan di luar masjid. Ceramah sendiri merupakan salah satu bentuk komunikasi dengan berbicara dalam rangka mempengaruhi manusia untuk diarahkan pada keinginan kita, tentunya dalam hal ini kepada petunjuk Islam. Kultum juga sampai saat ini masih identik dengan pembatasan waktu berkisar antara 10 sampai 15 menit (walaupun kultum sendiri singkatan dari kuliah tujuh menit, tetapi pada beberapa tempat bergeser menjadi kuliah terserah antum) dan biasanya dilakukan searah (bukan dialog). Kita sebagai seorang muslim seharusnya bersemangat dan berusaha terlibat dalam kegiatan ceramah seperti ini, karena ini merupakan sarana efektif dalam rangka mengingatkan umat dari kelalaian dan menyeru mereka pada kebaikan. Hal ini merupakan fitur yang seharusnya ada pada masyarakat Islam yang merupakan umat yang terbaik, sebagaimana Allah telah berfirman:
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang baik dan mencegah kepada yang mungkar dan beriman kepada Allah." (Ali Imran: 110)
Para pendahulu kita dari kalangan orang - orang shalih telah mewariskan sejarah yang cukup mencengangkan setiap kita yang mencoba menyusuri jejaknya, sehingga karena pengaruh mereka yang cukup kuat dalam beramar ma'ruf nahyu munkar inilah mereka berhasil menguasai 2/3 dari bagian bumi ini. Namun .., ketika mereka kaum muslimin dan ulamanya
mencoba meninggalkan kewajiban ini maka telah dapat kita saksikan satu persatu kekuasaan Islam jatuh ke tangan-tangan musuh Islam, sebagaimana dapat kita saksikan waktu kejatuhannya negeri Andalusia (lihat sejarah Ibnu Hazm Al Andalusi) Syaikh Ibnu baz rahimahullah pernah memfatwakan bahwanya hukum berdakwah (di antaranya dengan berceramah-peny) adalah fardlu 'ain, karena saat ini sangat sedikit sekali orang - orang yang mau memberikan ceramah dan berdakwah (Wujubud Da'wah ilallah).
Syaikh Utsaimin pernah menjelaskan bahwasanya cara berdakwah dengan menggunakan lisan merupakan cara yang paling efektif dalam berdakwah, karena dengannya kita dapat mengetahui secara langsung respon dari objek dakwah kita (lihat Fatwa - Fatwa Syaikh Utsaimin, alQowam). Jauh sebelum para ulama berceramah dengan tulisan biasanya mereka memperbanyak ceramah dengan lisan. Sebagaimana al - Qur'an juga diturunkan dengan media suara sebelum dibukukan atau juga hadist - hadist dan atsar para shahabat. Dalam haditsnya Rasulullah Shalallaahu 'alaihi wasallam kembali mengingatkan kita akan pentingnya berdakwah dengan lisan, artinya:
"Barangsiapa melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangan, jika tidak mungkin dengan lisan, jika tidak mungkin dengan hati, dan itulah selemah - lemah iman." (HR. Muslim).
Rasulullah Shalallaahu 'alaihi wasallam menempatkan berdakwah dengan lisan setelah berdakwah dengan tangan dan termasuk ke dalam prioritas iman kaum muslimin. Kaidah Umum memberi Nasihat Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi para penyeru kebaikan, di antaranya:
- Perintah dan larangannya diberikan secara halus dan lemah lembut sehingga diterima jiwa
- Pemberi nasihat mengetahui yang halal dan haram, sehingga seruannya bermanfaat dan tidak memberi dampak negatif karena kekurang tahuannya.
- Penyeru kebaikan wajib melaksanakan apa yang diperintahkannya dan menjauhi apa yang dilarangnya, agar faidahnya dapat bernmanfaat sempurna.
- Setiap pemberi nasihat hendaknya berani, tidak takut pada celaan dan hinaan orang, tapi hendaknya takut pada Allah subhanahu wata'ala semata dan sabar menhadapi cobaan yang menimpanya.
Tahapan dan Kunci Sukses
Kultum sebagai sarana komunikasi memiliki tiga unsur penting, yaitu: Pengirim (penceramah), Penerima (objek da'wah), Pesan (nasihat). Tahapan yang akan dilalui hendaknya mengingat 3 (tiga) unsur tersebut, di antaranya: Motivasi dari penceramah hendaknya memiliki tujuan yang jelas disertai keyakinan kuat bahwa tujuan tersebut sangat penting. Kemudian hati penceramah mengungkapkannya sebelum lidah dan seluruh potensi dirinya mengutarakannya.
Menentukan bentuk pesan (tema dan bentuk penyampaian). Tema pesan disamping harus memperhatikan prioritas dalam agama, menggunakan dalil yang
shohih juga diharapkan up to date. Tema yang up to date menuntut pengetahuan pembicara dalam dunia kontemporer atau minimal mengetahui kondisi realita umat, misalnya: Tema kesabaran menghadapi musibah banjir ketika banyak daerah kebanjiran, tetapi hal ini dapat dikaitkan dengan tauhid ketika umat justru banyak meminta pertolongan pada sesembahan
selain Allah Ta'ala (hal ini perlu untuk mengejar prioritas dalam berda'wah). Tema lain misalnya tentang pornografi yang saat ini sedang aktif dilawan pemerintah, tetapi dikaitkan dengan aqidah Ahlussunnah Waljama'ah, dimana salah satu bentuk ketaatan Ahlussunnah Waljama'ah adalah menta'ati pemerintah.
Bentuk penyampaian akan berbeda - beda sesuai dengan penerima dan lingkungan di hadapan kita. Ketika objek kita kalangan pemuda, tentu akan berbeda penyampaian dengan objek kalangan orang tua. Menghadapi para wanita akan berbeda dengan jama'ah laki - laki
atau jama'ah yang majemuk. Berbeda pula antara kalangan mahasiswa dan kaum sipil di desa. Hal ini kadang menuntut keterampilan pembicara memiliki wawasan dalam bidang yang sesuai dengan kondisi mad'u. Misalnya seorang penceramah terlebih dulu membaca sekilas (tidak perlu mendalam) tentang materi tentang dunia IT apabila mad'u (objek dakwah) yang dihadapi adalah kalangan insinyur. Merealisir bentuk pesan ke dalam praktek.
Praktek pertama adalah membuat kata pembuka yang menarik, maksudnya menarik perhatian dari jama'ah atau memberikan rangsangan dengan gerakan, atau kalimat lembut, atau kata atau teriakan / panggilan atau tujuan yang memang disukai oleh jama'ah. Kata pembuka disini maksudnya dilakukan setelah pembicara memberikan sambutan dengan dengan salam, pujian dan sholawat serta salam kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam (hal ini semua jarang sekali ditinggalakan para ulama ketika mereka memberikan ceramah / nasihat, kecuali pada kondisi yang memang tidak memungkinkan. Misalnya nasihat - nasihat pendek).
Beberapa contoh kata pembuka: Ya ayyuhannas, wahai pemuda, jama'ah sekalian yang kami hormati / cintai, dst.
Praktek kedua kemudian menghubungkan kata pembuka dengan pesan - pesan yang menarik bagi jama'ah. Hal ini menuntut latihan secara terus - menerus, baik sendiri ataupun secara kelompok. Ada banyak teori praktek tentang hal ini, namun perlu diingat bahwa tujuan dari penyampaian pesan ini adalah agar pesan kita dapat diterima dan dipahami oleh objek da'wah, sehingga sebaik - baik teori praktek adalah dengan praktek itu sendiri. Learning by doing!
Kesuksesan besar dalam menyampaikan pesan secara umum atau mengisi kultum secara khusus adalah tidak lebih akan menggunakan sarana - sarana berikut ini: bahasa, Intonasi suara, rona wajah, gerakan tubuh, kemudian sarana - sarana eksternal.
Ada yang perlu diulang disini sebelum melangkah ke sarana - sarana diatas, yaitu sebuah bab dalam shahih bukhari tentang bab al - 'Ilmu qobla Qoul wal' amal (Bab berilmu sebelum berkata dan beramal). Hal ini berarti berkata dan berbuat dalam Islam adalah setelah
kita belajar, namun kalau kita balik maka faktor kesuksesan setelah belajar adalah berkata dan berbuat. Bukan begitu?.
Sarana Pertama Bahasa. Dilakukan dengan memilih kata - kata yang fasih dan melakukan pembicaraan yang jelas, sebagaimana al - Qur'an telah menyihir hati orang - orang Arab. Nabi shallallaahu'alaihi wasallam berkata artinya:
"sesungguhnya diantara penjelasan itu ada yang menyihir." (Inna minal bayani lasihran).
Setiap kita sudah seharusnya banyak menghafal al - Qur'an dan hadits Nabi shallaahu 'alaihi wasalam untuk mendapatkan kefasihan dalam berceramah. Ada mungkin juga kita temui dalam keseharian beberapa ungkapan bagus yang perlu kita hafal, sehingga akan menambah perbendaharaan kalimat kita. Kita akan lebih sempurna apabila juga mengetahui beberapa terminologi - terminologi topik yang sedang dibicarakan dari para ahlinya (spesialis), sehingga orang akan percaya dan mudah menerima ceramah Anda. Hal yang tidak kalah penting adalah memilih format bahasa yang sesuai dengan waktu yang diberikan. Tidak bisa terlalu singkat dan tidak lengkap, tetapi tidak terlalu panjang yang membosankan. Ketika kita berada pada tempat komunitas tertentu, hendaknya juga banyak mengutip dari tokoh - tokoh yang bisa diterima oleh komunitas tersebut. Ketahuilah setiap tempat memiliki pembicaraan sendiri
dan setiap kondisi memiliki sarana yang berbeda dengan sarana untuk kondisi yang lain.
Sarana Kedua Intonasi Suara dan Bahasa Tubuh. Sarana ini merupakan sarana terpenting dalam penyampaian ceramah. Sejumlah penelitian di Inggris pada tahun 1970 M mengungkapkan bahwa pengaruh pembicaraan bagi orang lain dipengaruhi oleh kalimat sebesar 7%, intonasi suara memiliki pengaruh sebesar 38%, dan bahasa tubuh lainnya (mata, wajah, tangan dan tubuh), memiliki pengaruh sebesar 55%. Ada beberapa catatan yang harus kita hindari tentang bahasa tubuh ketika kita menjadi pembicara, yang umumnya dilakukan tanpa sadar, misalnya: menggaruk-garuk kepala, memainkan benda-benda terdekat, menggoyang-goyang kaki, mata jelalatan dan sebagainya. Umumnya pembicara sukses mengarahkan pandangan mereka ke jama'ah, bersikap tenang dan tidak grogi, menggerakkan tangan mereka sesuai tema yang sedang dibahas, membuat mimik wajah yang semuanya mengarah pada upaya mengarahkan jama'ah pada upaya mempengaruhi mereka agar sesuai dengan tujuan materi.
Langkah Awal pengembangan diri!
- Mendengar dan memperhatikan pembicaraan orang - orang terkenal, kemudian menirunya dan selanjutnya mencari cara khusus bagi kita setelah itu
- Meminta salah seorang disekitar kita untuk merekam kultum kita tanpa sepengetahuan kita, kemudian dengarkan kultum tersebut dan KRITIKLAH gaya bicara kita serta meinta orang lain meluruskannya
- Setelah kita beberapa kali naik mimbar, tulislah catatan - catatan tentang pembicaraan tersebut dan tinggalkan catatan tersebut di ceramah kita di masa yang akan datang. Sumber: Barometer Muslim Manajemen Hidup Sukses, Daru Falah Agar Nasihat dapat diterima, Pustaka Ibnu Katsir Dan beberapa buku lainnya.
Tentang Kultum Dan Tips-Tipsnya
Penulis: Ummu Rumman Siti Fatimah
Muraja'ah: ustadz Abu Salman
Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas berkata padaku, "Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?"
lokopou |
Ia berkata, "Wanita hitam itulah yang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata,' Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah menyembuhkannya. '
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, 'Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah menyembuhkanmu.'
Wanita itu menjawab, 'Aku pilih bersabar.' Lalu ia melanjutkan perkataannya, 'Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.'
Maka Nabi pun mendoakannya. "(HR. Bukhari dan Muslim)
Betapa rindunya hati ini kepada surga-Nya yang begitu indah. Yang luasnya seluas langit dan bumi. Betapa besarnya harapan ini untuk menjadi salah satu penghuni surga-Nya. Dan subhanallah! Ada seorang wanita yang berhasil meraih kedudukan mulia tersebut. Bahkan ia dipersaksikan sebagai salah seorang penghuni surga di kala nafasnya masih dihembuskan. Sedangkan jantungnya masih berdetak. Kakinya pun masih menapak di permukaan bumi.
Sebagaimana perkataan Ibnu Abbas kepada muridnya, Atha bin Abi Rabah, "Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?" Aku menjawab, "Ya"
Ibnu Abbas berkata, "Wanita hitam itulah .... dst"
Wahai saudariku, tidakkah engkau iri dengan kedudukan mulia yang berhasil diraih wanita itu? Dan tidakkah engkau ingin tahu, apakah gerangan amal yang mengantarkannya menjadi seorang wanita penghuni surga?
Apakah karena ia adalah wanita yang cantik jelita dan berparas elok? Ataukah karena ia wanita yang berkulit putih bak batu pualam?
Tidak. Bahkan Ibnu Abbas menyebutnya sebagai wanita yang berkulit hitam.
Wanita hitam itu, yang mungkin tidak ada harganya dalam pandangan masyarakat. Akan tetapi ia memiliki kedudukan mulia menurut pandangan Allah dan Rasul-nya. Inilah bukti bahwa kecantikan fisik bukanlah tolak ukur kemuliaan seorang wanita. Kecuali kecantikan fisik yang digunakan dalam koridor yang syar'i. Yaitu yang hanya diperlihatkan kepada suaminya dan orang-orang yang halal baginya.
Kecantikan iman yang terpancar dari hatinyalah yang mengantarkan seorang wanita ke posisi yang mulia. Dengan ketaqwaannya, keimanannya, keindahan akhlaqnya, amalan-amalan shalihnya, seorang wanita yang buruk rupa di mata manusia pun akan menjelma menjadi secantik bidadari surga.
Bagaimana dengan wanita zaman sekarang yang sibuk memakai kosmetik ini-itu demi mendapatkan kulit yang putih tetapi enggan memutihkan hatinya? Mereka begitu khawatir akan segala hal yang bisa merusak kecantikannya, tetapi tak khawatir bila iman dan hatinya yang bersih ternoda oleh noda-noda hitam kemaksiatan - semoga Allah Memberi mereka petunjuk -.
Kecantikan fisik bukanlah segalanya. Betapa banyak kecantikan fisik yang justru mengantarkan pemiliknya pada fasilitas dalam bermaksiat. Maka saudariku, seperti apapun rupamu, seperti apapun fisikmu, janganlah engkau merasa rendah diri. Syukurilah sebagai nikmat Allah yang sangat berharga. Cantikkanlah imanmu. Cantikkanlah hati dan akhlakmu.
Wahai saudariku, wanita hitam itu menderita penyakit ayan sehingga ia datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan meminta beliau agar berdoa kepada Allah untuk kesembuhannya. Seorang muslim dapat berusaha demi kesembuhan dari penyakit yang dideritanya. Asalkan cara yang dilakukannya tidak melanggar syariat. Salah satunya adalah dengan doa. Baik doa yang dipanjatkan sendiri, maupun meminta didoakan orang shalih yang masih hidup . Dan dalam hal ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki keistimewaan berupa doa-doanya yang dikabulkan oleh Allah.
Wanita itu berkata, "Aku menderita penyakit ayan dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah menyembuhkannya. "
Saudariku, penyakit ayan bukanlah penyakit yang ringan. Terlebih penyakit itu diderita oleh seorang wanita. Betapa besar rasa malu yang sering ditanggung para penderita penyakit ayan karena banyak anggota masyarakat yang masih menganggap penyakit ini sebagai penyakit yang menjijikkan.
Tapi, lihatlah perkataannya. Apakah engkau lihat satu kata saja yang menunjukkan bahwa ia benci terhadap takdir yang menimpanya? Apakah ia mengeluhkan betapa menderitanya ia? Betapa malunya itu karena menderita penyakit ayan? Tidak, bukan itu yang ia keluhkan. Justru ia mengeluhkan auratnya yang tersingkap saat penyakitnya kambuh.
Subhanallah. Ia adalah seorang wanita yang sangat khawatir bila auratnya tersingkap. Ia tahu benar akan kewajiban wanita menutup auratnya dan ia berusaha melaksanakannya meski dalam kondisi sakit. Inilah salah satu ciri wanita shalihah, calon penghuni surga. Yaitu memiliki sifat malu dan senantiasa berusaha menjaga kehormatannya dengan menutup auratnya. Bagaimana dengan wanita zaman sekarang yang di saat sehat pun dengan rela hati membuka auratnya???
Saudariku, dalam hadits di atas terdapat pula dalil atas keutamaan sabar. Dan kesabaran merupakan salah satu sebab seseorang masuk ke dalam surga. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata , "Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah menyembuhkanmu." Wanita itu menjawab, "Aku pilih bersabar."
Wanita itu lebih memilih bersabar walaupun harus menderita penyakit ayan agar bisa menjadi penghuni surga. Salah satu ciri wanita shalihah yang ditampilkan oleh wanita itu lagi, bersabar menghadapi cobaan dengan kesabaran yang baik.
Saudariku, terkadang seorang hamba tidak mampu mencapai posisi posisi mulia di sisi Allah dengan seluruh praktek perbuatannya. Maka, Allah akan terus memberikan cobaan kepada hamba tersebut dengan suatu hal yang tidak disukainya. Kemudian Allah Memberi kesabaran kepadanya untuk menghadapi cobaan tersebut. Sehingga, dengan kesabarannya dalam menghadapi cobaan, sang hamba mencapai posisi mulia yang sebelumnya ia tidak dapat mencapainya dengan amalannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam , "Jika datang suatu posisi mulia dari Allah untuk seorang hamba yang mana ia belum mencapainya dengan amalannya, maka Allah akan memberinya musibah pada tubuhnya atau hartanya atau anaknya, lalu Allah akan menyabarkannya hingga mencapai posisi mulia yang datang kepadanya. " (HR. Imam Ahmad. Dan hadits ini terdapat dalam silsilah Al-Haadits Ash-shahihah 2599)
Maka, saat cobaan menimpa, berusahalah untuk bersabar. Kita berharap, dengan kesabaran kita dalam menghadapi cobaan Allah akan Mengampuni dosa-dosa kita dan mengangkat kita ke posisi mulia di sisi-Nya.
Lalu wanita itu melanjutkan perkataannya, "Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun berdoa kepada Allah agar auratnya tidak tersingkap. Wanita itu tetap menderita ayan akan tetapi auratnya tidak tersingkap.
Wahai saudariku, seorang wanita yang ingatannya sedang dalam keadaan tidak sadar, kemudian auratnya tak sengaja terbuka, maka tak ada dosa baginya. Karena hal ini di luar kemampuannya. Akan tetapi, lihatlah wanita tersebut. Bahkan di saat sakitnya, ia ingin auratnya tetap tertutup. Di saat ia sedang tak sadar disebabkan penyakitnya, ia ingin kehormatannya sebagai muslimah tetap terjaga. Bagaimana dengan wanita zaman sekarang yang secara sadar justru membuka auratnya dan sama sekali tak merasa malu bila ada lelaki yang melihatnya? Maka, masihkah tersisa kehormatannya sebagai seorang muslimah?
Saudariku, semoga kita bisa belajar dan mengambil manfaat dari wanita penghuni surga tersebut. Wallahu Ta'ala a'lam.
Marji ': Syarah Riyadhush Shalihin (terj). Jilid 1. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin. Cetakan ke-3. Penerbit Darul Falah. 2007 M.
Wanita Penguni Surga Itu Adalah
Di zaman ini wanita-wanita yang berjalan berlenggak-lenggok mengenakan pakaian ketat lagi transparan hingga membentuk lekuk tubuhnya bahkan nyaris telanjang tampaknya sudah bukan lagi menjadi pemandangan yang asing. Pemandangan nggak halal kayak gitu tersedia gratis sepanjang hari dari pagi hingga malam dan di hampir setiap tempat, di jalan-jalan, mall, pasar, bahkan di kampus.
Bagaimana reaksi anda setelah melihat photo-photo berikut??
apa yg ada dibenak anda jika melihat photo diatas
saya yakin ada sebagian dari anda yang kaget, marah, kecewa, mengutuk, melaknat, mencibir, menghakimi terhadap siswi itu, bahkan mungkin ada juga yang menganggap itu palsu karang2an karena tidak terima kelompok(baca:agama) tertentu dijelekan, suka atau tidak suka inilah realita nya , kita boleh menutup mata,acuh tak acuh tetapi hal ini bisa terjadi kepada anak anda, putri anda, kakak anda, adik anda, ponakan, keluarga anda. sebaiknya anda mulai waspada pergaulan anak remaja sekarang sudah jauh dari sehat, keluarga lah benteng terakhir perlindungan moral, akhlak dan kepribadian seseorang, mulai dari sekarang jagalah keluarga anda masing2, ketidakpedulian hanya berbuah bencana bagi siapa saja.tidak selamanya yg terlihat baik dari luar itu baik demikian juga sebaliknya
saya yakin ada sebagian dari anda yang kaget, marah, kecewa, mengutuk, melaknat, mencibir, menghakimi terhadap siswi itu, bahkan mungkin ada juga yang menganggap itu palsu karang2an karena tidak terima kelompok(baca:agama) tertentu dijelekan, suka atau tidak suka inilah realita nya , kita boleh menutup mata,acuh tak acuh tetapi hal ini bisa terjadi kepada anak anda, putri anda, kakak anda, adik anda, ponakan, keluarga anda. sebaiknya anda mulai waspada pergaulan anak remaja sekarang sudah jauh dari sehat, keluarga lah benteng terakhir perlindungan moral, akhlak dan kepribadian seseorang, mulai dari sekarang jagalah keluarga anda masing2, ketidakpedulian hanya berbuah bencana bagi siapa saja.tidak selamanya yg terlihat baik dari luar itu baik demikian juga sebaliknya
saya yakin ada sebagian dari anda yang kaget, marah, kecewa, mengutuk, melaknat, mencibir, menghakimi bahkan mungkin ada juga yang menganggap itu palsu karang2an karena tidak terima kelompok tertentu dijelekan, suka atau tidak suka inilah realita nya , kita boleh menutup mata, acuh tak acuh tetapi hal ini bisa terjadi kepada anak anda, putri anda, kakak anda, adik anda, ponakan, keluarga anda. sebaiknya anda mulai waspada pergaulan anak remaja sekarang sudah jauh dari sehat, keluarga lah benteng terakhir perlindungan moral, akhlak dan kepribadian seseorang, mulai dari sekarang jagalah keluarga anda masing-masing, ketidakpedulian hanya berbuah bencana bagi siapa saja.tidak selamanya yg terlihat baik dari luar itu baik demikian juga sebaliknya. Astagfirullah wanita Abg Jaman Sekarang Kalau seperti itu lebih mending Abg labil tapi masih punya iman dan mengerti agama. dari pada wanita laknat seperti itu Astagfirullah