Posted by : Ilham Setiawan
Saturday, 9 February 2013
Assalamualikum Wr.Wb
saya merasa sedih dengan banyaknya kejadian KDRT sungguh dunia ini sangat aneh padahal rosullulah berpesan untuk menjaga istri agar tidak rusak fisik maupun moral
lokopou |
1. Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh istrinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk kebutuhan keluarga maupun untuk dijual.
2. Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Sayidatina 'Aisyah menceritakan' Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga.
3. Jika mendengar adzan, ia cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai shalat. '
4. Pernah beliau pulang pada waktu pagi. Tentu beliau teramat lapar waktu itu .. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina 'Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya, 'Belum ada sarapan ya Khumaira?' (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina 'Aisyah yang berarti' Wahai yang kemerah-merahan ') Aisyah menjawab dengan agak serba salah,' Belum ada apa-apa wahai Rasulullah. ' Rasulullah lantas berkata, 'Jika begitu aku puasa saja hari ini.' tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajah beliau.
5. Sebaliknya beliau sangat marah tatkala melihat seorang suami sedang memukul istrinya. Rasulullah menegur, 'Mengapa engkau memukul istrimu?' Lantas dijawab dengan agak gemetar, 'Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap begitu juga, jadi aku pukul lah dia. ' 'Aku tidak menanyakan alasanmu,' sahut Nabi saw. 'Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu kepada anak-anakmu?'
6. Pernah bersabda, 'sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik, kasih dan lemah lembut terhadap istrinya.' Prihatin, sabar dan rendah hati beliau dalam memimpin keluarga langsung tidak sedikitpun menurunkan posisinya sebagai pemimpin umat ..
7. Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt dan rasa kehambaan yang sudah melekat dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa kesombongan.
8. Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH langsung tidak dijadikan sebab untuknya merasa lebih dari yang lain, ketika di depan ramai maupun dalam kesendiriannya.
9. Pintu surga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah sehingga pernah beliau terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak.
10. Fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi. Bila ditanya oleh Sayidatina 'Aisyah,' Ya Rasulullah, bukankah engaku telah dijamin surga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini? ' Jawab beliau dengan lunak, 'Ya' Aisyah, apakah aku tak bisa menjadi hamba-Nya yang bersyukur. '