Posted by : Ilham Setiawan
Sunday, 16 December 2012
Manusia sebagai mahluk sosial tidak akan lepas dari berbagai masalah yang muncul dalam kehidupannya. Ketika manusia sudah tidak dapat mengandalkan kemampuannya, sudah berusaha dengan semaksimal mungkin untuk menyelesaikan semua masalahnya akan tetapi belum juga kunjung selesai, maka pada saat itulah ia akan pasrah dan meminta tolong (berdoa) kepada Dzat yang maha kuasa. Ia merasa bahwa dirinya tidak mampu untuk menyelesaikan permasalahannya, karena ia sadar bahwa manusia hanya dapat berusaha akan tetapi keberhasilan dari usahanya bukan ia yang menentukan akan tetapi Allah-lah yang menentukan.
Bagi orang mukmin do'a merupakan senjata yang sangat ampuh untuk menyelesaikan semua permasalahan yang ia hadapi di dunia ini. Rasulullah Saw. bersabda: "Do'a adalah senjata seorang mukmin, tiang agama dan cahaya langit dan bumi (HR. Hakim). Do'a akan menjadi senjata ampuh bagi orang mu'min, hanya saja terkadang ada sebagian manusia yang kurang yakin akan kehebatan do'a yang ia panjatkan. Maka tidak heran, apabila ada orang yang tidak dikabulkan doanya sehingga menyangsikan kekuatan do'a sebagai senjata ampuh dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ia hadapi.
Kehebatan sebuah senjata tergantung pada pemakainya, bukan hanya dibutuhkan ketajamannya saja akan tetapi juga kekuatan lengan untuk mengayunkan senjata tersebut serta tidak adanya penghalang yang dapat menghalangi senjata kita untuk membunuh musuh. Bila ketiga hal ini yaitu ketajaman, kekuatan lengan dan tidak adanya penghalang terpenuhi, maka dapat diyakini bahwa senjata tersebut akan bermanfaat bagi penggunanya, dan sebaliknya apabila senjata tersebut tumpul, lengan tidak dapat diayunkan dan ada penghalang pada musuh maka sudah tentu tidak akan dapat mencapai keinginan yang diharapkan. Demikian pula doa, saat doa itu di lakukan dengan benar niscaya do'a tersebut akan menjadi senjata ampuh bagi setiap mukmin.
Sering kali kita mendengar orang berkeluh kesah bahwa ia telah banyak berdoa atau memohon kepada Allah. baik siang maupun malam akan tetapi do'a yang ia panjatkan kepada tidak juga kunjung dikabulkan. Padahal Allah. telah berfirman: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku (QS. Al-Baqoroh: 186) Permasalahan ini apabila seseorang tidak didasari oleh iman yang kuat dan pengetahuan tentang do'a yang benar akan dapat membuat orang menjadi ragu akan kebenaran firman Allah, dan bahkan menyeret ia pada kekafiran.
Dalam Al-Qur'an juga telah disebutkan bahwa Allah swt berfirman: "berdo'alah kepada niscaya Aku kabulkan untuk-mu" (QS.Al Mukmin 60). Ayat-ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Allah. akan mengabulkan do'a siapa saja dari hambaNya, yang mau memohon kepada selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi. Rasulullah saw. bersabda: "Tidak ada seorang muslimpun yang berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturrahim melainkan Allah akan memberinya satu diantara tiga hal berikut: mengabulkan doanya di dunia ini mengabulkannya di akhirat nanti atau memalingkannya dari satu keburukan yang sebanding dengan doanya" (HR . Ahmad, Hakim, Baihaqi, Ibnu Abi Syaibah dan Abu Ya'la).
Keterangan hadits ini menunjukkan bahwa ketika ada orang yang berdoa dan tidak dikabulkan oleh Allah berarti ada sesuatu yang salah (yang mencegah terkabulkannya doa) pada diri orang yang berdoa tersebut. Bila kesalahan-kesalahan itu tidak dilakukan niscaya doanya akan didengar dan dikabulkan oleh Allah swt.
Permasalahan ini pernah terjadi ketika seorang bertanya pada Ibrahim Bin Adham ra, tentang mengapa doa kita tidak dikabulkan? lalu Beliau menjawab: "Sebab hati kalian telah mati" kemudian orang itu bertanya lagi: "apa yang membunuhnya"? lalu Syeh Ibrahim menjelaskan ada delapan hal yang menyebabkan hati menjadi mati.
Pertama: Kalian mengetahui hak-hak Allah tapi kalian tidak memenuhinya. kedua kalian membaca Al-Qur'an tetapi tidak mengamalkan isinya. ketiga: kalian mengaku cinta kepada Nabi Muhammad saw. tetapi tidak mengamalkan sunnah-sunnahnya. Keempat: kalian menyatakan takut mati tetapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Kelima Allah telah mewahyukan: "Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu maka jadikanlah ia sebagai musuhmu. (QS. Al-Fathir: 6) tetapi kalian justru mentaati ajakannya untuk bermaksiat pada Allah. Keenam kalian mengaku takut pada siksa neraka tetapi kalian merendam tubuh kalian ke dalamnya. Ketujuh, kalian menyatakan cinta surga tetapi tidak beramal untuknya. Ke delapan ketika bangun tidur kalian lemparkan aib-aib dibelakang punggung kalian dan kalian hamparkan aib orang lain di depan mata kalian. Kalian membuat Allah murka. Jika semua ini kalian lakukan bagaimana doa kalian akan dikabulkan?. jawab Ibrahim bin Adham. Allah swt. Pasti akan mengabulkan doa kita selama doa itu dipanjatkan dengan benar diantara Persyaratan dikabulkannya doa adalah makanan dan pakaian yang halal. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Rasulullah saw. menyebutkan bahwa ada seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh sehingga rambutnya acak-acakan dan berdebu pria itu kemudian menengadahkan tangan lalu berdoa Duhai Tuhanku ... Duhai Tuhanku ... sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakainannya haram, bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan kata Rasulullah.
Selain menghilangkan penghalang diterimanya doa juga ada ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan dalam melakukan do'a agar doa kita di kabulkan oleh Allah SWT. Di antara ketentuan tersebut menurut Said Bin Ali bin Wahf Al-Qahthani yaitu:
Pertama: harus ihlas, yaitu membersihkan do'a dan amal dari segala yang mencampurinya dan menjadikannya hanya untuk Allah semata, tidak karena riya ', tidak pula karena sombong, melainkan hanya mengharap ridlo Allah semata.
Kedua mengikuti Rasulullah (dalam pengaturan berdo'a) dan ini adalah syarat diterimanya seluruh ibadah. Yaitu dengan menegakkan syariat dan sunnah-sunnah yang telah di ajarkan oleh Rosulullah Saw kepada umatnya.
Ketiga percaya bahwa do'a kita diterima oleh Allah. Sebab kekayaan Allah. tidak akan pernah habis diberikan kepada seluruh mahluk-Nya seperti yang termaktub dalam hadits Qudsi Allah. berfirman: Wahai hambaKu seandainya semua mahluk dari satu sampai yang terakhir dari jenis manusia dan jin semuanya berdiri di satu tempat yang tinggi lantas memohon kepada-Ku lalu aku berikan setiap orang akan perbuatannya maka tidaklah berkurang kekayaan-Ku karena memenuhi permintaan mereka itu melainkan ibarat air laut dimasukkan jarum kedalamnya. (HR. Muslim)
Seorang muslim yang mengetahui hadits tersebut maka pastilah ia tidak akan ragu-ragu lagi bahwa do'anya akan dikabulkan. Doa dengan keyakinan yang kuat merupakan salah satu syarat terkabulnya do'a. Hal tersebut telah diterintahkan oleh Rasulullah saw. yang telah di riwayatkan oleh Abu Hurairoh ra. bahwa Rosulullah Saw. bersabda Berdoalah kepada Allah dan kamu yakin akan terkabul do'amu tersebut. (HR. At-Tirmidzi).
Keempat: Menghadirkan hati dikala berdo'a. yaitu memohon kepada Allah Swt dengan khusu 'dan penuh harapan. Sebagaimana pendapat Imam Ibn Rajab dalam Musnad Imam At-Tirmidzi, Abu Hurairoh meriwayatkan bahwa Rosulullah saw. bersabda: "Berdo'alah kamu kepada Allah sedang kamu yakin akan terkabul do'amu tersebut, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan do'a yang hatinya lalai dan tidak serius. (HR. At-Tirmidzi).
Kelima: ada keinginan yang kuat dan kesungguhan dalam berdo'a. (Tidak main-main). Seorang muslim hendaknya berdoa memohon kepada Allah Swt dengan keinginan yang kuat dan kesungguhan dalam berdoa. oleh karena itu Rosulullah melarang berdoa dengan istisna '(mengecualikan dengan mengatakan jika engkau menghendaki).
Dari Anas Rasulullah saw. bersabda: Bila berdoa salah seorang diantara kamu maka hendaklah ia memiliki keinginan yang kuat dalam berdo'a, janganlah ia berdoa Ya Allah jika engkau menghendaki berikanlah kepadaku, sesungguhnya Allah tidak ada yang dapat memeksaNya. (HR. Bukhori Muslim).
Hadits tersebut menjelaskan bahwa tidak pantas jika seseorang berdo'a dengan menggunakan istisna '. Sebab Allah. Maha luas kekuasaannya, maha kaya dan tidak akan pernah habis meskipun semua mahluknya meminta kepada den terpenuhi semua hajatnya.
Akhiron mudah-mudahan dengan mengetahui, menghayati, dan mengamalkan berbagai hal tentang diterimanya do'a, membuat kita selalu mengevaluasi diri terhadap do'a kita selama ini, sehingga hal-hal yang menyebabkan doa tidak terkabul dapat diselesaikan sampai setiap doa kita menjadi mustajab / diterima oleh Allah SWT. Amien yarobbal 'alamin