Showing posts with label cinta. Show all posts
"Tidak beriman seseorang di antara kamu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri. (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Semua orang mempunya perasaan cinta dan kasih sayang. Sangat rugilah bagi mereka yang tidak menggunakan perasaan cinta dan kasih sayang yang diberikan oleh Allah kepada kita. Cinta bukan hanya untuk seseorang yang kita cintai. Cinta juga untuk Allah, Nabi , Ibu bapa , Keluarga dan semua orang yang berhak kita cintai. Hargailah rasa cinta hadiah dari illahi. Islam juga memberikan tips kasih sayang yang dapat diamalkan umatnya dalam melahirkan rasa cinta:
1. Cintai Allah dan Rasulullah melebihi makhluk.
2. Cintailah makluk dengan penuh persediaan dan matlamat.
3. Perasaan cinta perlu selari dengan kehendak Islam dan tidak melangggar batas agama.
4. Jauhi cinta ke arah maksiat.
5. Sentiasa mendoakan kebaikan dan kesejahteraan orang lain.
6. Hadiri majlis ilmu.
7. Berikan hadiah yang bermanfaat.
8. Binalah Cinta yang hebat sudah pasti bahagia dunia dan akhirat
sumber : http://hariskaito.blogspot.com/2012/04/tips-kasih-sayang-menurut-islam.html
Tips Kasih Sayang Menurut Islam
Assalamualikum Wr.Wb
يا أيها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعارفوا إن أكرمكم عند الله أتقاكم إن الله عليم خبير
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan wanita, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling mengenal. Sesungguhnya orang mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal. " - Surat Al Hujuraat [49]: 13
Malulah jika mengaku Islam, tetapi tidak memahami kasih sayang sebenarnya.
Sedih melihat saudara-saudari yang kebanyakan muslim tetapi meyakini hari tertentu sebagai simbol kasih sayang.
Semoga itu hanyalah karena minimumnya ilmu - daif terhadap ajaran.
Semoga diberi kekuatan dan semangat untuk mengkaji dan mengaji sehingga menjadi paham dan terkumpul dalam lingkungan orang yang saleh.
Padahal jika kita lebih jauh mengenal Islam, sesungguhnya Islam adalah agama yang penuh kasih sayang.Tahukah bahwa hari kasih sayang Islam versi Rasulullah Muhammad SAW?
Fathu Makkah, yang diabadikan dalam Al Qur'an sebagai Fathan Mubiiina (kemenangan yang nyata) terjadi pada bulan Ramadan, tepatnya pada tanggal 10 Ramadan tahun ke-8 Hijriyah.
Pasukan Islam dari Madinah masuk ke kota Makkah dengan damai tanpa peperangan.
Diizinkan Allah memperoleh kemenangan besar. Ribuan tawanan musuh diberi amnesti massal l ... Rasulullah berpidato kepada ribuan tawanan perang.
"... hadza laisa yaumil Malhamah, walakinna hadza yaumul marhamah, wa antumut thulaqa .... "
Wahai manusia, hari ini bukan hari pembantaian, melainkan hari ini adalah hari kasih sayang, dan kalian semua merdeka kembali ke keluarga kalian masing-masing.
Pasukan Islam mendengar pidato itu merasa terkejut juga.
Berjuang hidup mati, diperhinakan sekian lama; tetapi ketika kemenangan sudah di genggaman, musuh puladibebaskan.
Itu pun belum cukup. Rasulullah memerintahkan rampasan perang dan berbagai harta benda dan ribuan onta diberikan kepada para tawanan.
Sementara itu pasukan Islam tidak memperoleh apa-apa.
Mereka mengeluh dan memprotes. Mereka dikumpulkan dan Muhammad SAW bertanya: "Sudah berapa lama kalian bersahabat denganku?"
Mereka menjawab; sekian tahun, sekian tahun.
"Selama kalian bersahabat denganku, apakah menurut hati kalian aku ini mencintai kalian atau tidak mencintai kalian?"
Tentu saja sangat mencintai.
Rasulullah SAW mengakhiri pertanyaannya:
"Kalian memilih mendapatkan unta atau memilih cintaku kepada kalian?"
Menangislah mereka karena cinta Rasulullah kepada mereka; cinta yang tidak bisa dibandingkan dengan bumi dan langit.
"Cintailah manusia seperti kamu mencintai dirimu sendiri. - HR Bukhari
Islam sangat melarang keras untuk saling membenci dan bermusuhan, namun sangat menjunjung tinggi akan arti kasih sayang terhadap umat manusia.
Rasulullah saw. bersabda:
"Janganlah kamu saling membenci, berdengki-dengkian, saling berpalingan, dan jadilah kamu sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Juga tidak dibolehkan seorang muslim meninggalkan (tidak bertegur sapa) terhadap sudaranya lebih dari tiga hari." (HR. Muslim).
Di sini jelas bahwa kita dianjurkan sekali untuk saling menjaga dan menghargai satu sama lain sebagai tanda kasih sayang.
Dalam hadis Nabi SAW:
"Perumpamaan orang-orang Mukmin dalam hal kecintaan, kasih-sayang dan belas kasihan sesama mereka, laksana satu tubuh. Apabila sakit satu anggota dari tubuh tersebut maka akan menjalarlah kesakitan itu pada semua anggota tubuh itu dengan menimbulkan insomnia (tidak bisa tidur) dan demam (panas dingin). " - HR. Muslim
Bahkan dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Baihaqi melalui Anas ra. Nabi SAW bersabda:
"Tidak akan masuk surga kecuali orang yang penyayang."
Jadi jelas bahwa yang masuk surga itu hanyalah orang-orang yang memiliki rasa kasih sayang yang tanpa dibayangi dengan niat-niat jahat.
Rasa kasih sayang yang diniatkan karena Allah, bukan karena keuntungan dan kesenangan duniawi.
Makna kasih sayang tidaklah berujung, sedangkan rasa kasih sayang adalah sebuah fitrah yang harus direalisasikan terhadap sesama anusia sepanjang kehidupan di dunia ini ada.
Ini berarti bahwa Islam tidak mengenal waktu, jarak dan tempat akan sebuah kasih sayang baik terhadap teman, sahabat, kerabat, dan keluarganya sendiri.
Sebuah kisah lain yang menarik ketika Amr bin Ash menaklukkan kota Mesir.
Saat itu datanglah seekor burung merpati di atas kemahnya.
Melihat kejadian ini, kemudian Amr bin Ash membuat sangkar untuk merpati tersebut pada kemahnya.
Tatkala dia mau meninggalkan perkemahannya, burung dan sangkar tersebut masih ada.
Dia pun tidak mhau mengganggunya dan dibiarkan burung merpati itu hidup bersama sangkar yang telah dibuat.
Maka kota itu dinamakan sebagai kota fasthath (tenda).
Jelaslah bahwa ajaran Islam sangat menjunjung tinggi kasih dan sayang.
Kita perlu mencontoh teladan Nabi SAW dan para sahabat dalam hal ini.
sumber :http://www.iluvislam.com/tazkirah/dakwah/994-kasih-sayang-dalam-islam.html
Konsep Kasih Sayang Dan Cinta Dalam Islam
Lokopou About valentine |
Assalamualaikum Wr,Wb
oke sobat lokopou ini marak marak nya pemuda indonesia mengikuti budaya luar negeri. saling bertukar kado. mengumbar sahwat sobat lokopou nauzubilah himinzalik semoga tidak terjadi pada sobat lokopou dan pacaran pun haram lihat artikel ini aja sobat lokopou "Pacaran itu haram dan dosa"
oke kita orak arik dari sejarah terlebih dahulu ya sobat lokopou
Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian yang berlangsung dari tanggal 13-18 Februari yang puncaknya adalah tanggal 15. Dua hari pertama (13 dan 14) dipersembahkan untuk Dewi Cinta (Queen of Fevirish Love) bernama Juno Februata. Pada hari tersebut para pemuda berkumpul dan mengundi nama-nama gadis yang dikumpulkan dalam sebuah bejana. Tiap pemuda mengambil secara acak satu nama dan gadis yang namanya terambil akan menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang-senang dan menjadi objek hiburan sang pemuda yang memilihnya. Jika diantara mereka ada kecocokan maka mereka akan melanjutkannya ke pelaminan, tapi kalau tidak maka tahun berikutnya mereka bisa berganti pasangan.
Sejarah Valentine’s Day *)
Valentine’s Day adalah berasal dari budaya Barat. Siapa Valentine? Tidak ada kepastian, bahkan sejarah pastinya pun tidak jelas. Ada banyak versi tentang asal perayaan hari Valentine, yang popular adalah kisah Santo Valentinus yang hidup di masa Kaisar Claudius II dan kemudian menemui ajalnya pada 14 Februari 269.
Meskipun demikian para sejarawan Barat tidak berbeda pendapat, mengakui bahwa akar perayaan valentine adalah berasal dari kebudayaan pagan kuno, budaya kafir yang menyembah banyak dewa-dewi. Menurut budaya ini, bulan Februari dikenal sebagai periode cinta dan kesuburan. Periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari dalam kalender Athena Kuno disebut sebagai bulan Gamelion, bulan suce memperingati pernikahan Dewa Zeus dengan Hera. Sedangkan di Romawi kuno, 15 Februari dikenal dengan haru raya Lupercilia, hari memperingati dewa Lupercus, sang dewa kesuburan.
Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian yang berlangsung dari tanggal 13-18 Februari yang puncaknya adalah tanggal 15. Dua hari pertama (13 dan 14) dipersembahkan untuk Dewi Cinta (Queen of Fevirish Love) bernama Juno Februata. Pada hari tersebut para pemuda berkumpul dan mengundi nama-nama gadis yang dikumpulkan dalam sebuah bejana. Tiap pemuda mengambil secara acak satu nama dan gadis yang namanya terambil akan menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang-senang dan menjadi objek hiburan sang pemuda yang memilihnya. Jika diantara mereka ada kecocokan maka mereka akan melanjutkannya ke pelaminan, tapi kalau tidak maka tahun berikutnya mereka bisa berganti pasangan.
Tanggal 15 Februari puncak peringatan dilakukan dengan cara mempersembahkan korban berupa kambing kepada sang dewa yang dilakukan oleh para pendeta pagan dan kemudian mereka meminum anggur dan berlari-lari di jalan-jalan dalam kota sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuhkan kepada siapapun yang dijumpai. Saat itu para wanita akan berjejer di sepanjang jalan berebut untuk diusap kulit kambing, mereka percaya bahwa sentuhan kulit kambing tersebut akan membawa keberuntungan dan kesuburan. Suatu acara yang sangat popular di masa itu.
oke dah tau kan sobat lokopou :) oke ya sekarang langsung aja ya
Hukum Rayakan Valentine
Merayakan valentine adalah HARAM. Berdasarkan nash-nash di bawah ini :
“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut” (HR Tirmidzi)
Hadist di atas secara tegas menyatakan bahwa seseorang/sekelompok orang jika mengikuti suatu kaum tertentu maka disamakan dengan mereka. Padahal budaya valentine adalah budaya musyrikin, budaya penyembah para dewa sementara mereka berhak untuk masuk Neraka dan kekal di dalamnya, sebagaimana firman Alloh swt :
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS al Bayinah [98]: 6)
Jika perayaan valentine adalah dalam rangka menghormati pastur Santo Valentinus yang dipenggal kepalanya oleh kaisar Romawi, maka tindakan seperti ini berarti telah menjadikannya sebagai rujukan, pemimpin, kerabat, kawan (au liya). Padalah tindakan seperti ini juga dilarang oleh Alloh swt dalam firman Nya :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS al Maidah [5]:51).
menurut saya sobat lokopou ingin memberi hadiah jangan valentine tapi untuk sekedar sedekah kan berbagi dan saling memberi itu juga budaya islam sobat lokopou
tapi .... kembali lagi hanya allah yang tau
tapi .... kembali lagi hanya allah yang tau
Wallohu a’lam bishowab........:)
wassalamualaikum
bagi antum yang mau bertanya silahkan komentar
insyallah saya sanggup menjawab peranyaan antum kalau bisa
wassalamualaikum
bagi antum yang mau bertanya silahkan komentar
insyallah saya sanggup menjawab peranyaan antum kalau bisa
Valentine Dalam Islam Jelas Tidak Boleh "HARAM"
Cinta itu datang dengan cara tak terduga
Cinta iyu memberikan perasaan senang disaat kita sedih,dan memberikan sesuatu kehangatan yang amat dalam
menjadi
selalu berdebar saat merasakan jatuh cinta
di dalam hati ini
selalu lupa waktu dan serasa dunia milik berdua kalau sudah begini
duduk berdua menatap mata sampai dalam
dan itu berlanjud sampai
tapi terkadang penghianatan datang
rasa sakit tak tertahan pun datang
rasanya pengen....
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
tetapi mencoba tetap tegar walau airmata tak tertahan
dan masih ada sahabat yang menyuport kita
di saat susah
maupun
senang
berharap belahan hati bisa menghibur kita
Cinta iyu memberikan perasaan senang disaat kita sedih,dan memberikan sesuatu kehangatan yang amat dalam
menjadi
selalu berdebar saat merasakan jatuh cinta
di dalam hati ini
selalu lupa waktu dan serasa dunia milik berdua kalau sudah begini
duduk berdua menatap mata sampai dalam
dan itu berlanjud sampai
tapi terkadang penghianatan datang
rasa sakit tak tertahan pun datang
rasanya pengen....
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
tetapi mencoba tetap tegar walau airmata tak tertahan
dan masih ada sahabat yang menyuport kita
di saat susah
maupun
senang
berharap belahan hati bisa menghibur kita
Cinta Itu.........
Assalamu’alaikum… saya ingin menanyakan tentang hadits ini:
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya, “Kedua mata itu bisa melakukan zina, kedua tangan itu (bisa) melakukan zina, kedua kaki itu (bisa) melakukan zina. Dan kesemuanya itu akan dibenarkan atau diingkari oleh alat kelamin.” (Hadis sahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ibn Abbas dan Abu Hurairah). dan
“Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua teling zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhazrat dan berharap. Semua itu dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya.” (HR Bukhari).
yang ingin saya tanyakan apa yang di maksud dengan “semua itu dibenarkan oleh kelamin atau d gagalkan”…? apakah yang dimasud disini zina seperti melakukan hubungan suami istri, atau hanya merasakan adanya getaran ketika sedang berbicara (tidak secara langsung dan tidak berdua), apakah hal tersebut termasuk zina hati…?
Jawaban M Shodiq Mustika:
wa’alaykumus salaam…
Ungkapan “Dan semuanya dibenarkan atau ditidakkan oleh alat kelamin”, yang merupakan pengertian zina yang sesungguhnya, itu menunjukkan penjelasan terhadap “sesuatu” pada ungkapan-ungkapan sebelumnya.
Zinanya mata adalah melihat [sesuatu], zinanya lisan adalah mengucapkan [sesuatu], zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan [sesuatu], sedangkan alat kelamin membenarkan atau mendustakan itu [semua]. … (HR Bukhari & Muslim)
Jadi, “sesuatu” yang hendaknya kita hindari itu adalah yang mengarah pada hubungan kelamin. Inilah yang dimaksud dengan “sedangkan alat kelamin membenarkan atau mendustakan itu [semua]“.
Dengan demikian, melihat nonmuhrim tidak selalu merupakan zina mata. Yang tergolong “zina mata” (berzina dengan mata) adalah melihat dengan syahwat. Misalnya: memandangi foto porno, mengintip cewek mandi, dsb.
Secara demikian pula, menyampaikan kata-kata mesra kepada sang pacar bukanlah tergolong “zina lisan”. Yang tergolong “zina lisan” adalah yang disertai dengan nafsu birahi. Contohnya: ucapan mesum kepada sang kekasih, “Aku ingin sekali meletakkan mulutku ke mulutmu berpagutan dalam ciuman.”
Dengan demikian pula, merindukan si dia atau pun merasakan getaran di hati ketika memikirkan si dia bukanlah tergolong “zina hati”. Pengertian “zina hati” (berzina dalam hati) adalah mengharap dan menginginkan pemenuhan nafsu birahi. Contohnya: berpikiran mesum, “Kapan-kapan aku akan ke tempat kostnya saat sepi tiada orang lain. Siapa tahu dia mau kuajak ‘begituan’.”
Demikian pula untuk “zina tangan”, “zina kaki”, dan berbagai aktivitas mendekati-zina lainnya
Wallaahu a’lam.
Zina Hati Tangan Kaki Mulut Mata
Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, an sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik pada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acap kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah berbicara lama dengannya. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu.karena setiap rencana Tuhan itu sungguh indah. Banyak hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita, namun akhirnya Tuhan memiliki hal yang indah dari hal hal yang kita tidak kehendaki sebelumnya. Hanya dibutuhkan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya. Masa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan. Kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kami masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup, jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu. Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang dihatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.Karena cinta ada lah hal terindah yang diberikan Tuhan kepada kita. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya.
Namun demikian, janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis. Teman adalah hadiah dari Tuhan buat kita. Seperti hadiah, ada yang bungkusnya bagus dan ada yang bungkusnya kurang bagus. Yang bungkusnya bagus punya wajah rupawan, atau kepribadian yang menarik. Yang bungkusnya kurang bagus punya wajah biasa saja, atau kepribadian yang biasa saja, atau bahkan menjengkelkan. Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya kurang bagus. Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau ketika berbagi rasa dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam saling bercerita dan menghibur, menangis bersama, dan tertawa bersama.Kita mencintai dia dan dia mencintai kita. Yang isinya kurang bagus punya jiwa yang terluka. Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwanya tidak mampu lagi mencintai, justru karena ia tidak merasakan cinta dalam hidupnya. Sayangnya yang kita tangkap darinya seringkali justru sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll. Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa semacam ini dan mencoba menghindar dari mereka.
Kita tidak tahu bahwa itu semua BUKANlah karena mereka pada dasarnya buruk, tetapi ketidakmampuan jiwanya memberikan cinta karena justru ia membutuhkan cinta kita, membutuhkan empati kita, kesabaran dan keberanian kita untuk mendengarkan luka-luka terdalam yang memasung jiwanya. Bagaimana bisa kita mengharapkan seseorang yang terluka lututnya berlari bersama kita? Bagaimana bisa kita mengajak seseorang yang takut air berenang bersama? Luka di lututnya dan ketakutan terhadap airlah yang harus disembuhkan, bukan mencaci mereka karena mereka tidak mau berlari atau berenang bersama kita. Mereka tidak akan bilang bahwa "lutut" mereka luka atau mereka takut "air", mereka akan bilang bahwa mereka tidak suka berlari atau mereka akan bilang berenang itu membosankan dll. It 'sa defense mechanism. Itulah cara mereka mempertahankan diri. Mereka tidak akan bilang: Mereka akan bilang: Aku tidak bisa menari "" Menari itu tidak menarik. "Aku membutuhkan kamu" "Tidak ada yang cocok denganku. "Aku kesepian" "Teman-temanku sudah lulus semua" Aku butuh diterima "" Aku ini buruk, siapa yang bakal tahan denganku .. "Aku ingin didengarkan" "Kisah hidupku membosankan .." Mereka semua hadiah buat kita, entah bungkusnya bagus atau jelek, entah isinya bagus atau jelek. Dan jangan tertipu oleh kemasan. Hanya ketika kita bertemu jiwa-dengan-jiwa, kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkanNya buat kita. Berikanlah makna di dlm kehidupan Anda bukan hanya untuk diri Anda sendiri saja melainkan juga untuk membahagiakan sesama manusia di dlm lingkungan kehidupan Anda. Berikanlah waktu Anda dgn digabung oleh rasa kasih! Untuk mengetahui nilainya waktu SATU TAHUN tanyakanlah kepada mahasiswa yg tidak lulus tes. Untuk mengetahui nilainya waktu SATU BULAN tanyakanlah kepada Ibu yg melahirkan bayi secara prematur. Untuk mengetahui nilainya waktu SATU MINGGU tanyalah kepada redaksi dan editor dari majalah minggguan. Untuk mengetahui nilainya waktu SATU JAM tanyakanlah kepada seorang kekasih yg sedang menunggu kedatangan pacarnya. Untuk mengetahui nilainya waktu SATU MENIT tanyakanlah kepada orang yg terlambat untuk naik kereta. Untuk mengetahui nilainya waktu SATU DETIK tanyakanlah kepada seorang yg barusan saja mengalami musibah karena kelalaian dlm sedetik saja. Yesterday is history, tommorow is mistery, today is a gift! That s why it s called the present! Seorang sahabat sama seperti satu permata yg tak ternilai harganya. Seorang kawan bisa membuat kita ceria, membuat kita terhibur. Mereka meminjamkan kupingnya kepada kita pada saat kita membutuhkannya. Mereka bersedia membuka hati maupun perasaannya untuk berbagi suka dan duka dgn kita pada saat kita membutuhkannya. Maka dari itu janganlah buang waktu yg Anda miliki, janganlah sia2 akan waktu yg sedemikian berharganya. Bagikanlah sebagian dari waktu yg Anda miliki untuk seorang teman. Pasti waktu yg Anda berikan tsb akan berbalik kembali seperti juga satu lingkaran walaupun terkadang kita tidak tahu dari mana dan dari siapa datangnya. CINTA yang AGUNG? Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan MASIH peduli terhadapnya. Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH menunggunya dengan setia. Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata 'Aku turut berbahagia untukmu' Apabila cinta tidak berhasil ... BEBASKAN dirimu ... Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI. Ingatlah ... bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya. . tapi .. ketika cinta itu mati .. kamu TIDAK perlu mati bersamanya ... Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang .. MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh Entah bagaimana ... dalam perjalanan kehidupan, kamu belajar tentang dirimu sendiri .. dan menyadari. . bahwa penyesalan tidak seharusnya ada .. HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan2 kehidupan yang telah kau buat. TEMAN SEJATI ... mengerti ketika kamu berkata 'Aku lupa ..' Menunggu selamanya ketika kamu berkata 'Tunggu sebentar' Tetap tinggal ketika kamu berkata 'Tinggalkan aku sendiri' Membuka pintu meski kamu BELUM mengetuk dan berkata 'Bisakah saya masuk?' MENCINTAI ... BUKANlah bagaimana kamu melupakan .. melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN. BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan .. melainkan bagaimana kamu MENGERTI. BUKANlah apa yang kamu lihat .. melainkan apa yang kamu RASAKAN .. BUKANlah bagaimana kamu melepaskan .. melainkan bagaimana kamu BERTAHAN. Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati ... dibandingkan menangis tersedu2 .. Air mata yang keluar dapat dihapus .. sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang .. Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang .. Tapi ketika CINTA itu TULUS, Meskipun kalah, kamu TETAP MENANG hanya karena kamu berbahagia .. dapat mencintai seseorang .. LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri .. Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti MENCINTA SESEORANG BUKAN KARENA ORANG ITU BERHENTI MENCINTAI KITA MELAINKAN KARENA KITA menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya. Apabila kamu benar2 mencintai seseorang, jangan lepaskan dia .. jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar2 mencintai MELAINKAN ... berjuanglah demi cintamu Itulah CINTA SEJATI Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan DARI berjalan bersama orang 'yang tersedia' Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai DARI orang yang berada disekelilingmu. Lebih baik menunggu orang yang tepat karena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang dengan hanya dengan 'seseorang'.
Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya
Cinta Yang Bersemayan Dalam Hati, Merupakan Hal Yang Banyak Mengandung Misteri…
Jangan Terlalu Mencintai, Karena Terlalu Mencintai Hanya Akan Membuat Sakit Hati. Eits….Bukan Berarti Kita Menutup Hati Kita Lho Buat CINTA….
Tapi Juga Jangan Terlalu….
Pembahasannya Tidaklah Pernah Berakhir…
Sampai Tidak Ada Lagi Manusia Yang Memiliki Hati Tersisa Di Atas Bumi Ini…
Manusia Diciptakan Dengan Potensi Cinta Terhadap Sesuatu, Dan Potensi Cinta Yang Dimiliki Oleh Setiap Manusia Tidak Pernah Dapat Dibagi Sama Rata,
Hati Akan Selalu Cenderung Untuk Lebih Mencintai Sesuatu Dari Pada Yang Lainnya.
Perhatian Dan Perlakuan Tidaklah Berbeda, Tetapi, Kecenderungan Hati Untuk Lebih Mencintai Yang Satu Dengan Lainnya, Adalah Merupakan Satu Fitrah Yang Tidak Bisa Di Tolak…
Inilah Potensi Cinta Allah Anugerahkan Dalam Setiap Hati Manusia, Dan Melalui Potensi Inilah Lahir Kekuatan Cinta Yang Sangat Dahsyat.
Dahsyatnya Kekuatan Cinta Dapat Membuat Manusia Melakukan Sesuatu Yang Berada Seakan-Akan Berada Diluar Kemampuannya,
Kekuatan Cinta Dapat Mendorong Manusia Untuk Menanggalkan Dunia Dan Seisinya Demi Mendapatkan Cintanya,
Bahkan Tidak Sedikit Kekuatan Cinta Mendorong Manusia Untuk Tidak Segan-Segan Menyerahkan Jiwa Dan Raganya..Demi Cintanya
Ada Kisah Nyata Yang Mungkin Pernah Kita Dengar, Atau Kita Saksikan Melalui Film “Titanic”
Tentang Percintaan Terlarang Dari Seorang Wanita Keturunan Bangsawan Dan Seorang Pemuda Tampan Yang Bukan Bangsawan.
Mereka Secara Tidak Sengaja Bertemu Dalam Sebuah Kapal Besar Yang Sangat Terkenal, Yaitu Kapal Titanic.
Kisah Ini Betul-Betul Memperlihatkan Kepada Kita, Bagaimana Kekuatan Cinta Sanggup Mendorong Seorang Wanita Untuk Melepaskan Kehidupan Yang Gemerlap, Melepaskan Status Kebangsawanannya, Dan Melakukan Apa Saja Demi Pria Yang Dicintainya… Demikian Pula Sebaliknya Dengan Sang Pria, Bahkan Demi Cintanya Terhadap Sang Wanita, Ia Rela Mengorbankan Jiwa Dan Raganya…
Itulah Sedikit Gambaran Dari Dahsyatnya Kekuatan Cinta, …
Tetapi, Pada Sisi Yang Lain Kekuatan Cinta, Memang Tidak Selalu Dirasakan Indah Oleh Seseorang..
Kekuatan Ini Dapat Pula Memberikan Dorongan Yang Sangat Berbahaya..,
Patah Hati,
Putus Cinta,
Cinta Yang Bertepuk Sebelah Tangan,
Dapat Mendorong Manusia Masuk Kedalam Jurang Keterpurukan Yang Dalam, Kehilangan Gairah Hidup,
Kehidupan Yang Kacau Balau,
Bahkan Bisa Berujung Pada Membunuh Dirinya Sendiri…
Jika Demikian, Maka Bagaimanakah Sebaiknya Kita Menggunakan Potensi Cinta ?… Karena Sesungguhnya Ia Merupakan Kekuatan Yang Amat Dahsyat, Yang Dapat Membantu Manusia Mencapai Kebahagiaan Hidup, Tetapi Pada Sisi Yang Lain, Cinta Dapat Membunuh Dirinya…
Tentunya, Sebaik-Baiknya Petunjuk Dalam Menggunakan Potensi Cinta Yang Kita Miliki, Haruslah Berasal Dari Sumber Segala Cinta, Dan Pencipta Dari Rasa Cinta Itu Sendiri.
Maka, Allah Berfirman Dalam Al Quran ;
(9:24) “Katakanlah: “Jika Bapa-Bapa, Anak-Anak, Saudara-Saudara, Isteri-Isteri, Kaum Keluargamu, Harta Kekayaan Yang Kamu Usahakan, Perniagaan Yang Kamu Khawatiri Kerugiannya, Dan Tempat Tinggal Yang Kamu Sukai, Adalah Lebih Kamu Cintai Dari Allah Dan Rasul-Nya Dan Dari Berjihad Di Jalan-Nya, Maka Tunggulah Sampai Allah Mendatangkan Keputusan-Nya.” Dan Allah Tidak Memberi Petunjuk Kepada Orang-Orang Yang Fasik”.
Bagaimana Kita Memahami Hal Ini…?,
Dan Dalam Ayat Diatas, Allah Telah Memperingatkan Kita, Agar Kita Bisa Lebih Mencintai Allah Dari Pada Yang Lain, Lalu Kita Membagi Sisanya Dengan Apa Yang Kita Miliki.
Tentunya Ada Hikmah Dibalik Perintah Allah Dalam Menggunakan Potensi Cinta Yang Dimiliki Oleh Setiap Manusia. Sebagaimana Kita Ketahui, Bahwa Kekuatan Cinta Sangat Berhubungan Dengan Kesedihan Dan Kegembiraan…
Dan Petunjuk Mengenai Kesedihan Dan Kegembiraan Diterangkan Sebagaimana Ayat 23 Dalam Surat Al Hadid ;
“(Kami Jelaskan Yang Demikian Itu) Supaya Kamu Jangan Berduka Cita Terhadap Apa Yang Luput Atau Hilang Dari Kamu, Dan Supaya Kamu Jangan Terlalu Gembira Terhadap Apa Yang Diberikan-Nya Kepadamu….”,
Inilah Sebaik-Baiknya Petunjuk Yang Allah Berikan Kepada Kita,
Makna Ayat Ini Mengajarkan Kepada Kita;
Agar Kita Jangan Terlalu Bersedih Jika Kita Kehilangan Sesuatu, Karena Dunia Bukanlah Tempat Yang Abadi,
Dan Pada Sisi Yang Lain, Juga Pula Terlalu Bergembira Jika Mendapatkan Sesuatu, Karena Dunia Bukanlah Tempat Yang Abadi…
Sikap Pertengahan…Adalah Sikap Yang Allah Ajarkan Kepada Kita Melalui Ayat Ini.
Dalam Konteks Cinta, Sikap Pertengahan Adalah Dengan Tidak Terlalu Mencintai Apa Yang Ada Di Dunia Ini, Atau Dengan Kata Lain, Gunakanlah Potensi Cinta Yang Kita Miliki Untuk Lebih Mencintai Allah Dari Apapun Yang Ada Di Dunia Ini Sebagaimana Yang Diterangkan Melalui Ayat 24 Dalam Surat At Taubah 9 :
Karena Jika Kita Terlalu Mencintai Apa Yang Kita Miliki, Maka Ketika Apa Yang Kita Cintai Itu Hilang, Kegembiraan Akan Berganti Dengan Kesedihan Yang Sebanding Dengan Kecintaan Kita Terhadap Apa Yang Hilang…
Ilustrasi Untuk Memahami Hal Ini Bisa Kita Temukan Dalam Kehidupan Sehari-Hari…
Mana Yang Lebih Menyedihkan, Kehilangan Uang 100 Rupiah Atau 100 Juta Rupiah…?
Kebanyakan Orang Akan Merasa Lebih Sedih Jika Ia Kehilangan Uang 100 Juta Rupiah, Kenapa…?
Karena Dirinya Lebih Bergembira Ketika Mendapatkan 100 Juta Dibandingkan Dengan Mendapatkan Uang 100 Rupiah …
Jika Saja Perasaannya Sama Ketika Mendapatkan Uang 100 Rupiah Dengan 100 Juta Rupiah…Maka Ketika Ia Kehilangan Uang 100 Juta Rupiah…Kesedihannya Tidak Melebihi Dari Ia Kehilangan Uang 100 Rupiah..
Demikian Pula Dengan Cinta….
Ketika Seseorang Sangat Mencintai Orang Lain, Maka Ketika Ia Kehilangan Orang Yang Dicintainya, Kesedihannya Akan Sebanding Dengan Kecintaannya…
Dan Kekuatan Cinta Yang Tidak Sampai Pada Tempatnya Inilah Yang Membuat Kebanyakan Manusia Frustasi, Putus Asa, Dan Berbagai Hal Negatif Lainnya…
Dan Allah Tidak Menginginkan Hal Ini Terjadi Pada Hamba-Nya…Hidup Dalam Belenggu Cinta Yang Menyulitkan Dirinya
Karena Itu…
Allah Mengajarkan Kepada Manusia Untuk Menggunakan Potensi Cintanya Kepada Allah Lebih Dari Cintanya Kepada Apapun Juga Di Dunia Ini….
Cinta Kepada Allah, Bukanlah Satu Hal Yang Tidak Mungkin…
Karena Banyak Kisah Dalam Al Quran Yang Allah Abadikan Tentang Cinta Seorang Hamba Kepada Rabb-Nya…
Memang, Cinta Tidaklah Datang Dengan Sendirinya,
Cinta Memerlukan Proses,
Cinta Memerlukan Waktu,
Dan Cinta Memerlukan Pengorbanan…
Tetapi Jika Tidak Dimulai Dari Saat Ini…,
Kapan Kita Akan Mulai Belajar Untuk Mencintai Allah…?
Di Kehidupan Yang Mana Kita Akan Membukakan Hati Kita Untuk Menerima Kasih Sayang Allah…?
Marilah Kita Belajar Untuk Lebih Mencintai Allah..
Mencintai Allah, Adalah Cinta Yang Abadi, Cinta Yang Suci…
Karena Sesungguhnya..
Allah Tidak Pernah Mengkhianati Seorang Hamba Yang Mencintai-Nya…
Wallahu’alam..
Jangan mencintai Sesuatu dengan berlebihan
\
Assalamualikum
Hoi, pastilah kata ini tak asing lagi bagi sebagian orang. Yah, artinya adalah perkenalan. Secara arti luas memang berarti perkenalan antara individu satu dengan individu yang lain. Taaruf merupakan awal dari sebuah ikatan ukhuwah. Dulu waktu awal-awal liqo, materi pertama yang disampaikan oleh Murobbi pertamaku adalah tentang ukhuwah islamiyah. Taaruf merupakan tahap pertama dalam berukhuwah, dilanjutkan dengan tafahum (saling memahami), taawun (tolong-menolong), takaful (rasa senasib, jsmin-menjamin) dan itsar (mendahulukan kepentingan saudara kita). Yups materi pertama yang sungguh mengena yang kemudian membuatku lebih penasaran dengan semua proses-proses dalam tarbiyah. Tapi disini aku tidak akan membahas tentang materi ini. Hanya satu yang ingin ku bahas yaitu bab Taaruf secara arti sempit.
Taaruf dalam arti sempit disini yaitu proses saling mengenal antara dua individu dalam proses menuju pernikahan. Sensitif ya??? Mungkin ada yang merasa sensitif (bagi yang belum menikah) dan ada jugayang tidak merasa sensitif (bagi yang sudah menikah). Kalo buat aku pribadi sih, tidak begitu sensitif mendengar kata ini hanya saja menjadi peka untuk bisa lebih memahami makna dari taaruf itu sendiri. Bagi sebagian orang sudah paham makna dari taaruf sebenarnya namun ada juga yang menyalah artikan tentang taaruf ini. Yah sebagian ada yang mengartikan berpacaran secara islam. Hups…saya pikir ini sungguh sangat keliru, karena dalam islam sendiri tak ada yang namanya pacaran sebelum menikah. Boro-boro pacaran, melihat lawan jenis saja sudah dilarang. Hmmm, jadi perlu diluruskan tentang apa itu taaruf dan bagaimana cara bertaaruf yang syar’i menurut islam.
Walaupun belum berpangalaman dalam hal taaruf (jujur banget sih…), tapi boleh lah sedikit berbagi dari apa yang sudah saya dapatkan di kajian keluarga pra nikah beberapa waktu lalu. Walaupun sudah berkali ikut kajian macam ini tapi tetep saja masih ada saja hal-hal baru yang bisa didapatkan (hehehe…).
Dalam proses taaruf, godaan setan itu akan lebih banyak menimpa diri individu baik pihak ikhwan ataupun akhawat. Bila kita mudah tergoda oleh bujuk rayu setan maka taaruf yang kita anggap syar’i menjadi batal. Jadi berhati-hatilah dengan setan yang membujuk rayu kita. Sebagai contoh adalah smsan dengan calon pasangan, facebook atau twitter, atau juga karena seringnya bertemu. Ketiga hal inilah yang bisa menjerumuskan kita ke hal-hal yang dilarang. Misalnya saja, kita pikir bermaksud baik untuk membangunkan shalat tahajud “Akh/Ukh, selamat menjalankan shalat tahajud. Semoga kebersamaan denganNya akan memudahkan proses taaruf kita”. Nah hal semacam ini jelas tidak syar’i walaupun maksudnya baik untuk membangunkan shalat tahajud, karena selain menghubungi calon pasangan di jam malam juga tidak ada kaitannya dengan proses taaruf. Jadi sms macam ini harus dihindari.
Lalu bagaimana proses taaruf yang syar’i sehingga menuju pernikahan yang barokah? Yang pertama yaitu tidak boleh menunggu, misalnya jarak antara taaruf dengan pernikahan selama satu tahun. Si akhawat diminta menunggu selama satu tahun karena ikhwannya harus bekerja terlebih dahulu atau harus menyelesaikan kuliah dulu. Hal ini jelas mendzolimi akhawat karena harus menunggu, dan juga apa ada jaminan bahwa saat proses menunggu itu tidak ada setan yang mengganggu?? Yang kedua adalah tidak boleh malu-malu, jadi kalau memang sudah siap untuk menikah sebaiknya segera untuk mengajukan diri untuk bertaaruf. Apabila malu-malu maka ya gak jadi-jadi prosesnya, nah jadi repot sendiri kita. Kemudian yang ketiga dapat melalui jalur mana saja. Maksudnya adalah kita bisa meminta bantuan siapa saja untuk mencarikan calon pendamping kita, mulai dari orang tua, murobbi, saudara, kawan atau orang-orang yang dapat kita percaya.
Etika selama bertaaruf yaitu jangan terburu-buru menjatuhkan cinta. Misalnya ketika kita mendapatkan satu biodata calon pasangan tanpa mengenal lebih dalam, tiba-tiba sudah yakin dengan pilihan itu. Alangkah baiknya jika mengenal lebih dalam mulai dari kepribadian, fisik, dan juga latar belakang keluarganya, sehingga nanti tidak seperti membeli kucing dalam karung. Akan tetapi tidak terburu-buru dalam menjatuhkan cita itu juga tidak boleh terlalu lama dan bertele-tele. Sebaiknya menanyakan hal yang penting dan to the point. Hal ini juga untuk menghindari godaan setan yang lebih dahyat lagi.
Proses taaruf dikatakan selesai jika sudah mendapatan tiga hal yaitu tentang budaya keluarga, proyeksi masa depan dan visi hidup dari masing masing. Nah jika ketiga hal ini sudak didapatkan maka proses taaruf selesai, dan berlanjut ke tingkat berikutnya apakan dilanjutkan atau tidak. Jika iya maka segera untuk ditindak lajuti bersama dengan pihak keluarga kedua belah pihak kalau istilah jawanya “rembug tuwo”. Dan ingat pada saat proses menunggu datangnya hari bahagia itu godaan setan akan bertumpuk-tumpuk, akan ada saja yang menggoda kita melalui berbagai macam hal. Jadi untuk menghindari itu perbanyak dzikir mengingat Allah, dan memperbaiki hubungan dengan Allah. Karena dengan itu maka Allah akan senantiasa melindungi hati kita, pikiran kita dan tindakan kita dari hal-hal yang dilarang.
Nah ternyata berbeda sekali antara bertaaruf dengan pacaran. Oke, selamat bertaaruf bagi yang sudah, sedang dan akan menjalankan proses menuju hari bahagia itu. Dan satu lagi taaruf itu bukan untuk main-main saja, hal ini berlaku bagi teman-teman yang memang benar-benar sudah mempersiapkan diri untuk menikah dan juga telah mendapatkan lampu hijau dari orang tua untuk menikah. Karena terkadang orang tua belum mengijinkan tapi kita sudah taaruf duluan, bisa gawat nanti kalau mau dihitbah, orang tua belum mengijinkan pastinya ini akan medzolimi pihak lain. So, persiapkan diri sebaik-baiknya untuk menjemput jodoh yang terbaik dari Allah subhanahu wata’ala….
AYO BUDAYAKAN TAARUF
Assalamualikum
Hoi, pastilah kata ini tak asing lagi bagi sebagian orang. Yah, artinya adalah perkenalan. Secara arti luas memang berarti perkenalan antara individu satu dengan individu yang lain. Taaruf merupakan awal dari sebuah ikatan ukhuwah. Dulu waktu awal-awal liqo, materi pertama yang disampaikan oleh Murobbi pertamaku adalah tentang ukhuwah islamiyah. Taaruf merupakan tahap pertama dalam berukhuwah, dilanjutkan dengan tafahum (saling memahami), taawun (tolong-menolong), takaful (rasa senasib, jsmin-menjamin) dan itsar (mendahulukan kepentingan saudara kita). Yups materi pertama yang sungguh mengena yang kemudian membuatku lebih penasaran dengan semua proses-proses dalam tarbiyah. Tapi disini aku tidak akan membahas tentang materi ini. Hanya satu yang ingin ku bahas yaitu bab Taaruf secara arti sempit.
Taaruf dalam arti sempit disini yaitu proses saling mengenal antara dua individu dalam proses menuju pernikahan. Sensitif ya??? Mungkin ada yang merasa sensitif (bagi yang belum menikah) dan ada jugayang tidak merasa sensitif (bagi yang sudah menikah). Kalo buat aku pribadi sih, tidak begitu sensitif mendengar kata ini hanya saja menjadi peka untuk bisa lebih memahami makna dari taaruf itu sendiri. Bagi sebagian orang sudah paham makna dari taaruf sebenarnya namun ada juga yang menyalah artikan tentang taaruf ini. Yah sebagian ada yang mengartikan berpacaran secara islam. Hups…saya pikir ini sungguh sangat keliru, karena dalam islam sendiri tak ada yang namanya pacaran sebelum menikah. Boro-boro pacaran, melihat lawan jenis saja sudah dilarang. Hmmm, jadi perlu diluruskan tentang apa itu taaruf dan bagaimana cara bertaaruf yang syar’i menurut islam.
Walaupun belum berpangalaman dalam hal taaruf (jujur banget sih…), tapi boleh lah sedikit berbagi dari apa yang sudah saya dapatkan di kajian keluarga pra nikah beberapa waktu lalu. Walaupun sudah berkali ikut kajian macam ini tapi tetep saja masih ada saja hal-hal baru yang bisa didapatkan (hehehe…).
Dalam proses taaruf, godaan setan itu akan lebih banyak menimpa diri individu baik pihak ikhwan ataupun akhawat. Bila kita mudah tergoda oleh bujuk rayu setan maka taaruf yang kita anggap syar’i menjadi batal. Jadi berhati-hatilah dengan setan yang membujuk rayu kita. Sebagai contoh adalah smsan dengan calon pasangan, facebook atau twitter, atau juga karena seringnya bertemu. Ketiga hal inilah yang bisa menjerumuskan kita ke hal-hal yang dilarang. Misalnya saja, kita pikir bermaksud baik untuk membangunkan shalat tahajud “Akh/Ukh, selamat menjalankan shalat tahajud. Semoga kebersamaan denganNya akan memudahkan proses taaruf kita”. Nah hal semacam ini jelas tidak syar’i walaupun maksudnya baik untuk membangunkan shalat tahajud, karena selain menghubungi calon pasangan di jam malam juga tidak ada kaitannya dengan proses taaruf. Jadi sms macam ini harus dihindari.
Lalu bagaimana proses taaruf yang syar’i sehingga menuju pernikahan yang barokah? Yang pertama yaitu tidak boleh menunggu, misalnya jarak antara taaruf dengan pernikahan selama satu tahun. Si akhawat diminta menunggu selama satu tahun karena ikhwannya harus bekerja terlebih dahulu atau harus menyelesaikan kuliah dulu. Hal ini jelas mendzolimi akhawat karena harus menunggu, dan juga apa ada jaminan bahwa saat proses menunggu itu tidak ada setan yang mengganggu?? Yang kedua adalah tidak boleh malu-malu, jadi kalau memang sudah siap untuk menikah sebaiknya segera untuk mengajukan diri untuk bertaaruf. Apabila malu-malu maka ya gak jadi-jadi prosesnya, nah jadi repot sendiri kita. Kemudian yang ketiga dapat melalui jalur mana saja. Maksudnya adalah kita bisa meminta bantuan siapa saja untuk mencarikan calon pendamping kita, mulai dari orang tua, murobbi, saudara, kawan atau orang-orang yang dapat kita percaya.
Etika selama bertaaruf yaitu jangan terburu-buru menjatuhkan cinta. Misalnya ketika kita mendapatkan satu biodata calon pasangan tanpa mengenal lebih dalam, tiba-tiba sudah yakin dengan pilihan itu. Alangkah baiknya jika mengenal lebih dalam mulai dari kepribadian, fisik, dan juga latar belakang keluarganya, sehingga nanti tidak seperti membeli kucing dalam karung. Akan tetapi tidak terburu-buru dalam menjatuhkan cita itu juga tidak boleh terlalu lama dan bertele-tele. Sebaiknya menanyakan hal yang penting dan to the point. Hal ini juga untuk menghindari godaan setan yang lebih dahyat lagi.
Proses taaruf dikatakan selesai jika sudah mendapatan tiga hal yaitu tentang budaya keluarga, proyeksi masa depan dan visi hidup dari masing masing. Nah jika ketiga hal ini sudak didapatkan maka proses taaruf selesai, dan berlanjut ke tingkat berikutnya apakan dilanjutkan atau tidak. Jika iya maka segera untuk ditindak lajuti bersama dengan pihak keluarga kedua belah pihak kalau istilah jawanya “rembug tuwo”. Dan ingat pada saat proses menunggu datangnya hari bahagia itu godaan setan akan bertumpuk-tumpuk, akan ada saja yang menggoda kita melalui berbagai macam hal. Jadi untuk menghindari itu perbanyak dzikir mengingat Allah, dan memperbaiki hubungan dengan Allah. Karena dengan itu maka Allah akan senantiasa melindungi hati kita, pikiran kita dan tindakan kita dari hal-hal yang dilarang.
Nah ternyata berbeda sekali antara bertaaruf dengan pacaran. Oke, selamat bertaaruf bagi yang sudah, sedang dan akan menjalankan proses menuju hari bahagia itu. Dan satu lagi taaruf itu bukan untuk main-main saja, hal ini berlaku bagi teman-teman yang memang benar-benar sudah mempersiapkan diri untuk menikah dan juga telah mendapatkan lampu hijau dari orang tua untuk menikah. Karena terkadang orang tua belum mengijinkan tapi kita sudah taaruf duluan, bisa gawat nanti kalau mau dihitbah, orang tua belum mengijinkan pastinya ini akan medzolimi pihak lain. So, persiapkan diri sebaik-baiknya untuk menjemput jodoh yang terbaik dari Allah subhanahu wata’ala….
AYO BUDAYAKAN TAARUF
Taaruf Model Pacaran yang Sehat
Kebutuhan Sosial Insani
Dari praktek yang sering kita lakukan, curhat (dibaca: curahan hati) itu adalah pengungkapan kita tentang kita (personal) kepada orang lain. Curhat ini berbeda dengan pengaduan. Pengaduan lebih sering dipakai untuk hal-hal yang bersifat sosial. Curhat juga berbeda dengan konseling. Konseling lebih bersifat personal-formal. Di samping itu, konseling memiliki standar profesional dan terkadang juga harus bayar. Hal yang paling mendasar dari konseling adalah bimbingannya.
Seiring dengan kemajuan teknologi, praktek curhat ini sudah mengalami banyak perkembangan. Ada stasiun radio yang khusus menangani orang yang ingin curhat. Ada provider telepon seluler yang membuka nomor khusus untuk curhat. Ada mailing list khusus yang memang didesain untuk keperluan curhat. Bahkan tak sedikit website yang berubah fungsinya menjadi semacam tempat untuk curhat-curhatan antar membernya.
Kenapa banyak orang yang menempuh cara curhat? Adakah manfaat yang bisa dipetik dari cara demikian? Memang ada pendapat yang berbeda-beda soal hal ini. Dari sebagian orang yang saya tanya, ada yang menganggap curhat itu kurang kerjaan. Masalah itu tidak selesai dengan curhat. Curhat itu adalah lambang kecengengan. Tapi tidak sedikit yang menganggap itu sangat dibutuhkan. Curhat bisa menormalkan emosi, bisa menyumbangkan pandangan, dan bisa melegakan batin. Meski masalah tidak selesai dengan curhat, tetapi biasanya sehabis curhat kita merasa plong atau lebih ringan.
Kalau dilihat dari teorinya, memang ada banyak penjelasan yang bisa dipahami bahwa curhat itu termasuk kebutuhan sosial manusia. Di antara kebutuhan sosial itu misalnya: ingin ditemani, ingin ada orang yang merasa senasib, ingin dipedulikan, ingin dihargai, ingin dianggap, ingin didengarkan, dan seterusnya dan seterusnya. Kata sebuah bait puisi yang pernah saya baca, sumbangsih yang paling berharga untuk sesama kita adalah kesediaan untuk saling mendengarkan.
Menurut Horney (1945), setiap orang itu pada dasarnya memiliki tiga kebutuhan dasar. Kebutuhan pertama adalah kebutuhan untuk mendekati orang lain / orang banyak guna mendapatkan cinta / pengakuan. Curhat bisa masuk dalam kebutuhan ini. Kebutuhan kedua adalah kebutuhan untuk menjauhi orang banyak guna memperoleh kebebasan dan kemandirian. Sedangkan kebutuhan ketiga adalah kebutuhan untuk menentang orang banyak guna mendapatkan kekuasaan atau kekuatan (unjuk gigi).
Terlepas itu berguna atau tidak, tapi prakteknya ini kerap kita lakukan atau sulit dihindari untuk tidak melakukannya. Karena itu, mungkin di sini yang diperlukan adalah melihat kapan dan bagaimana curhat itu kita lakukan. Di bawah ini ada beberap hal yang mungkin perlu kita perhatikan:
Pertama, curhat-lah hanya pada orang yang menurut anda itu layak. Layak di sini pengertiannya mungkin layak dalam menjaga rahasia pribadi, layak dalam menangani masalah, layak secara kedekatan hubungan, dan seterusnya. Jangan curhat kepada semua orang atau sembarang orang. Lain soal kalau niat kita memang hanya untuk iseng.
Kedua, curhat-lah hanya ketika kita mendapati masalah-masalah yang memang perlu curhat. Misalnya saja kita menghadapi masalah yang rasa-rasanya belum terbayang bagaimana menanganinya. Saat itu kita butuh pembanding, butuh konfirmasi (penguat) dari orang lain, butuh informasi, dan seterusnya. Jangan curhat untuk semua masalah. Ini berpotensi menghilangkan power personal atau bisa dianggap kita ini cengeng atau selalu mengeluh. Bedanya terkadang sangat tipis dan tidak ketahuan.
Ketiga, curhat-lah pada waktu yang tepat atau yang kira-kira tidak mengganggu orang yang kita curhati. Jangan sedikit-sedikit curhat atau curhat terlalu lama. Perlu kita ingat bahwa ketika kita sadang sangat butuh untuk curhat, umumnya kondisi emosi kita tidak stabil. Mungkin stress, depresi atau mungkin sedang merasa terhimpit. Dalam kondisi semacam itu, biasanya kita cenderung "agak memaksa" orang lain. Kita ingin secepatnya dipahami oleh orang lain lebih dulu. Padahal kita juga perlu memahami orang lain. Karena itu, yang dibutuhkan di sini adalah kendali diri. Jangan sampai kita mengesampingkan kebutuhan untuk memahami orang lain meski keinginan kita adalah untuk dipahami secepatnya.
Keempat, curhat-lah untuk berbagi pengalaman, pengetahuan dan perasaan. Meski kita yang punya acara untuk curhat itu, tapi jangan lupa juga memberikan kesempatan bicara kepada orang yang kita curhati. Ajukan pertanyaan seputar pengalaman dan pengetahuannya tentang persoalan tertentu. Jangan sampai kita curhat hanya untuk curhat. Walaupun ini sah juga tapi alangkah baiknya kalau kita juga mendapatkan manfaat yang banyak. Selain itu, dapatkan juga dukungan. Agar ini tercapai, kita harus tahu orang yang tepat untuk dicurhati.
Kelima, curhat-lah untuk tujuan yang positif dan konstruktif. Ini maksudnya adalah demi kebaikan kita atau demi untuk memperbaiki situasi. Titik. Kenapa perlu dibatasi? Terkadang kita curhat dengan menjelek-jelekkan orang lain, entah itu atasan, teman, pasangan, keluarga, dan siapa saja yang intinya malah memperkeruh suasana. Masalah kita dengan orang lain dan apa saja yang dilakukan orang lain atas kita memang butuh penjelaskan. Tapi, penjelasan di situ sifatnya untuk membeberkan fakta atau memberikan perspektif yang lebih utuh. Ini agar diketahui apa saja yang sebaiknya kita lakukan. Yang jangan sampai adalah penjelasan itu kita bumbui dengan fitnah, adu domba, kedengkian, manipulasi fakta, dan seterusnya. Ini berbahaya buat kita sendiri dan orang lain tentunya.
Hindari Lima Hal
Meski tidak ada kaidah yang mengatur bagaimana kita seharusnya curhat, tapi sepertinya ada rambu-rambu tak tertulis yang perlu kita perhatikan. Sebagian dari sekian rambu-rambu itu adalah:
Pertama, jangan berharap terlalu banyak (over-expectation). Kita mengharapkan seluruh penyelesaian masalah kepada orang yang kita curhati. Ini berpotensi memunculkan mentalitas yang oleh Bandura disebut Avoiding personalresponsibility, kebiasaan melemparkan tanggung jawab. Kita perlu sadar, karena kita yang terkena masalah, maka kitalah yang perlu bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah. Orang lain itu kita butuhkan sebagai bantuan, bukan sebagai tempat untuk melemparkan tanggung jawab. Kita memang harus butuh orang lain, tetapi tidak boleh mengandalkan orang lain.
Kedua, fokuskan pada perbaikan situasi, masalah, atau problem, bukan pada orang. Kenapa ini penting untuk diingat? Seperti yang sudah kita singgung, terkadang kita ingin curat ketika bermasalah dengan orang lain. Saat itu pikiran kita selalu mengarah pada kesimpulan bahwa orang lain-lah yang harus berubah. Padahal, dalam situasi semacam itu, bisanya ini sangat sulit terwujud.
Sebagai gantinya, fokuskan pada persoalan (problem, not people). Ini berarti arah yang kita capai adalah bagaimana mengubah diri sendiri dalam menghadapi masalah itu, bukan bagaimana mengubah orang lain yang keberadaannya di luar kontrol kita. Mengubah diri sendiri, mengubah pendekatan dan perlakuan kita terhadap orang lain, biasanya akan mengubah orang lain. Untuk mengubah diri sendiri ini, mintalah masukan kepada orang yang kita curhati.
Ketiga, jangan "menjual masalah" melalui curhat. Maksudnya adalah, jangan melakukan curhat untuk diberi semacam yang bisa disebut "belas kasihan", meskipun itu bukan niat kita. Kenapa? Prakteknya, posisi demikian terkadang kurang menarik minat orang lain untuk ber-empati (share of feeling atau peduli). Padahal empati itu mungkin tujuan kita. Tapi jangan juga menampilkan sikap atau prilaku yang bisa disimpulkan sebagai kesombongan atau tidak tahu diri, misalnya menolak bantuan yang kita butuhkan atau enggan berterima kasih atas nama kesombongan dan keangkuhan
Keempat, harus efektif dan efisien. Maksudnya pasti kita sudah tahu. Efektif artinya seimbang antara usaha yang kita lakukan dan hasil yang kita dapatkan (tepat sasaran). Sedangkan efisien adalah penggunaan waktu / biaya yang sebaik-baiknya untuk mencapi hasil yang kita inginkan. Dulu, sebelum tehnologi seluler ditemukan, banyak kantor yang kebobolan teleponnya. Menurut hasil survei yang pernah saya baca, ternyata hanya 20 % penggunaan telepon kantor itu yang untuk urusan kantor. Sisanya tidak jelas, mungkin untuk pacaran, curhat-curhatan, dan seterusnya. Kalau begini caranya, tentu kita rugi dan kantor pun rugi.
Kelima, jangan sampai membuka ruang untuk disalah-tafsirkan. Poin ini sangat penting untuk orang yang sudah berkeluarga. Kata seorang penasehat perkawinan yang saya kenal, amat sangat disarankan untuk tidak curhat kepada orang lain yang lawan jenis, terutama tentang masalah keluarga atau pribadi. Kenapa? Sebetulnya tidak apa-apa juga selama itu dilandasi oleh ke-sepaham-an dan masih dalam batas yang proporsional. Tapi bila dua hal ini tidak ada, ini berpotensi memunculkan salah tafsir dari orang yang kita curhati atau dari orang sekitar.
Untuk Orang yang Dicurhati
Di antara kita pasti ada yang selalu didatangi orang untuk curhat. Kalau anda termasuk, syukurilah itu. Kenapa? Dilihat dari perkembangan teori kecerdasan (Multiple Intelligence), ada yang mengatakan bahwa tanda-tanda orang yang punya kecerdasan Interpersonal itu adalah sering dimintai nasehat, pandangan, pendapat atau mungkin sering dicurhati orang. Kalau itu selalu dikembangkan, pasti akan membuahkan keuntungan, entah itu dalam kehidupan profesi, karir, keluarga atau masyarakat.
Berdasarkan kasus-kasus yang kerap muncul, baik di lapangan atau di dalam penjelasan literatur, nampaknya ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan. Ini antara lain:
Pertama, setiap masalah itu adalah masalah bagi orang yang sedang terkena masalah. Tidak ada masalah yang ringan bagi orang yang sampai merasa perlu untuk men-curhat-kan masalahnya. Artinya, jangan sampai kita menyepelekan masalah orang lain dengan mengatakan, misalnya saja: gitu aja dipikirin, cengeng banget kamu, saya pernah punya masalah yang jauh lebih dahsyat tapi tidak secengeng kamu, dan seterusnya dan seterusnya. Mungkin intinya di sini adalah kita merendahkan orang lain.
Akan lebih bagus kalau kita berusaha mendengarkan, memahami dan mengeksplorasi perspektif ke tingkat yang lebih luas. Kalau kita punya pengalaman pribadi, sampaikan itu ke dalam paket solusi-solusi alternatif. Kalau kita belum punya referensinya, kasihlan pendapat yang mengarah pada penemuan solusi atau perbaikan-perbaikan. Ini akan lebih positif dibanding dengan ketika kita mengangkat diri sendiri dan menjatuhkan orang lain.
Kedua, tunjukkan empati, bukan simpati. Empati itu pada dasarnya adalah peduli atau care (perhatian). Thomas F. Mader & Diane C. Mader, dalam Understanding One Another (1990), menjelaskan, empati itu adalah kapasitas seseorang untuk bisa berbagi atas dasar semangat kepedulian. Peduli ini, kalau mengacu pada teori kompetensi, ada tingkatannya atau ada skalanya. Bentuk peduli yang paling tinggi adalah bantuan nyata atau tindakan.
Lalu kenapa harus menghindari simpati? Simpati yang dimaksudkan di sini adalah menaruh belas kasihan tetapi dasarnya itu adalah (semacam) merendahkan atau menghina orang yang curhat ke kita seolah-olah nasibnya sangat lebih jelek dibanding kita. Simpati dalam pengertian seperti ini agaknya kurang dibutuhkan. Termasuk dalam pengertian simpati di sini adalah, kita ikut hanyut atau larut ke dalam perasaan orang yang curhat sampai-sampai membuat akal sehat kita tidak bekerja untuk melihat persoalan. Logikanya, kalau kita sendiri ikut hanyut, apa ya mungkin kita bisa memberi masukan yang menyehatkan?
Ketiga, faktual dan "problem centered". Menurut teori manajemen, keputusan yang kualitasnya bagus adalah keputusan yang dilandasi fakta, bukan berdasarkan perasaan pribadi. Ini terkadang tepat pula untuk memberi masukan kepada orang yang curhat. Agaknya kita perlu menghindari pemberian saran, masukan atau pendapat yang malah membuat orang malas berpikir, punya harapan atau keyakinan yang tidak realistis, atau malah menghancurkan spirit hidupnya.
Dekatkan orang pada masalah yang dihadapi (faktual) dan bangkitkan spiritnya. Jangan menghibur seseorang dengan kata-kata manis yang tidak mendorongnya untuk melakukan sesuatu (aksi atau antisipasi). Tapi jangan pula menggembosinya dengan opini-opini negatif yang merusak atau kata-kata yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan destruktif.
Keempat, hindari upaya untuk memojokkan, menyalahkan dan apalagi memarahi. Fokuskan pada apa yang bisa dilakukan oleh dia dan oleh kita terkait dengan masalah yang muncul. Bagaimana kalau demi "pendidikan"? Bisa-bisa saja. Cuma, memarahi orang yang sedang terkena masalah biasanya kurang efektif dan sangat mungkin memancing penolakan. Yang ia butuhkan adalah bantuan. Mungkin nanti kalau kita sudah bisa membantu barulah kita memarahinya, kalau memang itu diperlukan. Jangan sampai kita mengatakan sesuatu yang menyakitkan padahal kita tidak bisa membantu apa-apa.
Kelima, jaga "kehormatan" orang yang curhat. Kehormatan di sini termasuk misalnya saja: merahasiakan sesuatu yang memang harus dirahasiakan. Kalau pun itu harus dikatakan kepada orang lain / pihak ketiga, hendaknya itu perlu didesain dengan bahasa yang kira-kira bisa memunculkan solusi atau perbaikan, bukan untuk meremehkan, menjelek-jelekkan, atau membuka aib seseorang.
Itulah sebagian dari sekian hal yang mungkin penting untuk diingat ketika hendak curhat atau ketika dicurhati orang lain. Semoga bermanfaat.
Kenapa curhat itu Penting
assalamualaikum wr.wb
saat saya sedang di sekolah dan di saat itu saya sedang main catur ada sebuah kalimat yang menarik yaitu "Semua Adil Dalam Perang Dan Cinta" itu adalah kata kata yang keren
da hal yang penting yang bisa diresapi dari kata itu, memang jelas itulah sifat orang kafir (karena kartunnya yang buat juga orang kafir) bahwa mereka benar-benar menghalalkan segala cara dalam hal cinta dan perang, walaupun secara buktipun mereka menghalalkan segala cara untuk setiap kegiatan yang mau mereka lakukan demi kepentingan sendiri.
Kata “menghalalkan segala cara” sebenarnya ga pantas untuk orang kafir (kasar? Enggak kok, Rasulullah SAW nyebutnya muslim dan kafir atau munafik jadi ga ada istilah NONI) guys, orang kafir ga kenal halal-haram karena itu istilah buat muslim, jadi sebenarnya kita ga perlu asing lagi bila banyak orang kafir yang menggunakan cara licik karena bagi mereka itu halal aja. Lalu bagaimana yang muslim? Nah ini baru perkara, dan perkara ini lebih besar daripada perkara korupsinya si Nazaruddin (Lokopou).
Muslim yang juga menghalalkan segala cara dengan banyak alasan apalagi alasan ampuh mereka “ yang haram aja susah apalagi yang halal”, lebih enaknya kita balas “ngebilangin kambing aja susah apalagi ngebilangin elu” (biar mereka merasa lebih rendah dari kambing) udah banyak kemungkinan orang yang mengaku muslim tapi bersifat seperti ini, dari yang ga pernah ngelanjutin ngajinya, mencontoh keadaan (kafir), sampai memang ga mau kalah dengan yang lain.
Rakyat Indonesia banyak yang tidak merasa bersalah karena ternyata pemerintah berbohong dalam penetapan 1 Syawal dengan dalil “itu dosa pemerintah, jadi pemerintah yang tanggung” loh dosa bisa di oper gini, bukan salah pemerintah semua, tetap aja yang mengikuti pemerintah juga berdosa, kenapa udah sampai kebenaran pada mereka tetapi mereka tetap saja lebih nurut sama pemerintah? “loh kan taat sama ulil amri”, ulil amri seperti apa? Masa pemerintah yang buat aturan hidup sendiri dan mengabaikan hukum Alloh di taati? Mana mungkin kita bisa taat sama orang yang sama Alloh ga taat? Belum lagi masalah Ambon yang polisi bilang bahwa itu kasus kecelakaan murni, mana ada kecelakaan murni banyak bekas tusukan? Berbohong! Berani banget bohongin rakyat!
Sebenarnya itu hanya sedikit contoh bagaimana orang hidup mengikuti kehidupan orang kafir, yang bener aja guys, islam tidak menyediakan tempat yang bagus untuk orang yang hidupnya setengah-setengah, jadi setengah ikut islam tapi setengah ikut kafir, Alloh udah menegaskan agar setiap muslim itu masuk islam secara menyeluruh (coba buka Al-Baqarah:208) jadi ga boleh masuk setengah-setengah, contohnya sholat jalan tapi melegalkan pelacuran dan minuman keras dengan peraturan yang dibuat sendiri, dan yang penting bayar pajak! What the…
(lokopou)
Masih berani setengah-setengah buat masuk islam?, masih sholat tapi masih juga ciumin pacar? Masih puasa tapi ga mau terapnya hukum Alloh di Indonesia? Mau tobatnya entar kalo udah tua? Yang bener aja guys, mau jadi tandingan Alloh dengan mudahnya netapin tobatnya entar tua, tau darimana kita hidup sampai tua, jadi kesimpulannya orang yang masih berfikir untuk tobat waktu entar udah tua maka dia pengen jadi tandingan Alloh karena udah berani nentuin umurnya sendiri, mau jadi tandingan Alloh?
Tobat ga nunggu entar dan ga ada istilah setenagh islam setengah kafir, kalau muslim melakukan maksiat dan ga batal syahadatnya maka dia tetap muslim, tapi kalo muslim melakukan sesuatu yang membatalkan syahadatnya, mau ngakunya muslim tetap aja dia kafir, sampai dia bertobat dan meninggalkan perbuatan yang buat dia kafir. Hati-hati guys jangan sampai kita membatalkan syahadat kita tanpa sadar, makanya cari tau apa aja yang bisa membatalkan syahadat kita, seperti kentut, mau sholat tungang-tungging ampe jidat hitam kalo udah ketut gag sah sholatnya, apalagi udah ga islam, mana diterima.
Kalau masalah perang, yah seperti kata idola kita “perang adalah tipu daya” jadi selama taktik yang dilakukan itu tipu daya sah aja kok, tapi ga ada “cinta adalah tipu daya” jadi dalam masalah cinta jangan di praktekkan, kalo di praktekkin jadinya nyontoh ama orang kafir, kalo kita nyontoh orang kafir berarti kita termasuk golongan orang kafir, kalo masuk golongan kafir jadi tempat terakhirnya juga sama dengan orang kafir yaitu di ne…nera… ah serem nyebutnya.
(lokopou)
Jadi ayo jangan setengah-setengah dalam melakukan sesuatu, orang sukses itu fokus terhada sesuatu jadi mereka bisa sukses, muslim yang fokus menjadi muslim (bukan berarti ga pernah salah) akan berhasil dengan janji Alloh (Surga) dan orang kafir yang fokus jadi kafirpun juga sukses dengan janji Alloh (tau sendiri apa) jangan-setengah setengah karena orang setengah-setengah akan cenderung ke yang buruk, rugikan, udah coba beramal tapi bermaksiyat malah dimasukin ke tempat yang buruk, hiiiyyy… tetep Allohlah penentu semuanya, mana mungkin Alloh memberikan tempat yang baik untuk kita kalau kita ga “merayu”-Nya. Abis dirayu jangan sering dikhianati yah! Yaa Alloh berilah kekuatan kepada kami agar Istiqomah dijalan-Mu Aamiin…
wasalam
saat saya sedang di sekolah dan di saat itu saya sedang main catur ada sebuah kalimat yang menarik yaitu "Semua Adil Dalam Perang Dan Cinta" itu adalah kata kata yang keren
da hal yang penting yang bisa diresapi dari kata itu, memang jelas itulah sifat orang kafir (karena kartunnya yang buat juga orang kafir) bahwa mereka benar-benar menghalalkan segala cara dalam hal cinta dan perang, walaupun secara buktipun mereka menghalalkan segala cara untuk setiap kegiatan yang mau mereka lakukan demi kepentingan sendiri.
Kata “menghalalkan segala cara” sebenarnya ga pantas untuk orang kafir (kasar? Enggak kok, Rasulullah SAW nyebutnya muslim dan kafir atau munafik jadi ga ada istilah NONI) guys, orang kafir ga kenal halal-haram karena itu istilah buat muslim, jadi sebenarnya kita ga perlu asing lagi bila banyak orang kafir yang menggunakan cara licik karena bagi mereka itu halal aja. Lalu bagaimana yang muslim? Nah ini baru perkara, dan perkara ini lebih besar daripada perkara korupsinya si Nazaruddin (Lokopou).
Muslim yang juga menghalalkan segala cara dengan banyak alasan apalagi alasan ampuh mereka “ yang haram aja susah apalagi yang halal”, lebih enaknya kita balas “ngebilangin kambing aja susah apalagi ngebilangin elu” (biar mereka merasa lebih rendah dari kambing) udah banyak kemungkinan orang yang mengaku muslim tapi bersifat seperti ini, dari yang ga pernah ngelanjutin ngajinya, mencontoh keadaan (kafir), sampai memang ga mau kalah dengan yang lain.
Rakyat Indonesia banyak yang tidak merasa bersalah karena ternyata pemerintah berbohong dalam penetapan 1 Syawal dengan dalil “itu dosa pemerintah, jadi pemerintah yang tanggung” loh dosa bisa di oper gini, bukan salah pemerintah semua, tetap aja yang mengikuti pemerintah juga berdosa, kenapa udah sampai kebenaran pada mereka tetapi mereka tetap saja lebih nurut sama pemerintah? “loh kan taat sama ulil amri”, ulil amri seperti apa? Masa pemerintah yang buat aturan hidup sendiri dan mengabaikan hukum Alloh di taati? Mana mungkin kita bisa taat sama orang yang sama Alloh ga taat? Belum lagi masalah Ambon yang polisi bilang bahwa itu kasus kecelakaan murni, mana ada kecelakaan murni banyak bekas tusukan? Berbohong! Berani banget bohongin rakyat!
Sebenarnya itu hanya sedikit contoh bagaimana orang hidup mengikuti kehidupan orang kafir, yang bener aja guys, islam tidak menyediakan tempat yang bagus untuk orang yang hidupnya setengah-setengah, jadi setengah ikut islam tapi setengah ikut kafir, Alloh udah menegaskan agar setiap muslim itu masuk islam secara menyeluruh (coba buka Al-Baqarah:208) jadi ga boleh masuk setengah-setengah, contohnya sholat jalan tapi melegalkan pelacuran dan minuman keras dengan peraturan yang dibuat sendiri, dan yang penting bayar pajak! What the…
(lokopou)
Masih berani setengah-setengah buat masuk islam?, masih sholat tapi masih juga ciumin pacar? Masih puasa tapi ga mau terapnya hukum Alloh di Indonesia? Mau tobatnya entar kalo udah tua? Yang bener aja guys, mau jadi tandingan Alloh dengan mudahnya netapin tobatnya entar tua, tau darimana kita hidup sampai tua, jadi kesimpulannya orang yang masih berfikir untuk tobat waktu entar udah tua maka dia pengen jadi tandingan Alloh karena udah berani nentuin umurnya sendiri, mau jadi tandingan Alloh?
Tobat ga nunggu entar dan ga ada istilah setenagh islam setengah kafir, kalau muslim melakukan maksiat dan ga batal syahadatnya maka dia tetap muslim, tapi kalo muslim melakukan sesuatu yang membatalkan syahadatnya, mau ngakunya muslim tetap aja dia kafir, sampai dia bertobat dan meninggalkan perbuatan yang buat dia kafir. Hati-hati guys jangan sampai kita membatalkan syahadat kita tanpa sadar, makanya cari tau apa aja yang bisa membatalkan syahadat kita, seperti kentut, mau sholat tungang-tungging ampe jidat hitam kalo udah ketut gag sah sholatnya, apalagi udah ga islam, mana diterima.
Kalau masalah perang, yah seperti kata idola kita “perang adalah tipu daya” jadi selama taktik yang dilakukan itu tipu daya sah aja kok, tapi ga ada “cinta adalah tipu daya” jadi dalam masalah cinta jangan di praktekkan, kalo di praktekkin jadinya nyontoh ama orang kafir, kalo kita nyontoh orang kafir berarti kita termasuk golongan orang kafir, kalo masuk golongan kafir jadi tempat terakhirnya juga sama dengan orang kafir yaitu di ne…nera… ah serem nyebutnya.
(lokopou)
Jadi ayo jangan setengah-setengah dalam melakukan sesuatu, orang sukses itu fokus terhada sesuatu jadi mereka bisa sukses, muslim yang fokus menjadi muslim (bukan berarti ga pernah salah) akan berhasil dengan janji Alloh (Surga) dan orang kafir yang fokus jadi kafirpun juga sukses dengan janji Alloh (tau sendiri apa) jangan-setengah setengah karena orang setengah-setengah akan cenderung ke yang buruk, rugikan, udah coba beramal tapi bermaksiyat malah dimasukin ke tempat yang buruk, hiiiyyy… tetep Allohlah penentu semuanya, mana mungkin Alloh memberikan tempat yang baik untuk kita kalau kita ga “merayu”-Nya. Abis dirayu jangan sering dikhianati yah! Yaa Alloh berilah kekuatan kepada kami agar Istiqomah dijalan-Mu Aamiin…
wasalam